Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pertolongan Pertama Demam dan Batuk Pilek pada Anak
Kayaknya nggak ada anak kecil yang nggak pernah sakit batuk, pilek kemudian demam, iya nggak?! Makanya penting banget bagi orangtua untuk tahu pertolongan pertama demam dan batuk pilek pada anak.
Buat mommies yang anaknya masih kecil, seberapa sering sih si kecil kena batpil dalam setahun? Kalau anak saya, Jordy (4.5 tahun) lumayan sering kena batpil. Nah, menurut dr. Dimple Nagrani, Sp.A pada talkshow Kids 911 Survival Kits, kolaborasi Mommies Daily dan Transpulmin, Sabtu 13 Oktober lalu, jika anak mengalami 6-8 episode batuk pilek per tahun, kira-kira setiap 1,5 bulan masih wajar. Tapi bukan berarti boleh dianggap enteng. Karena jika tidak membaik dalam 4-5 hari, berpotensi infeksi bakteri.
Umumnya batuk pilek, didahului gejala demam. Pada tahap ini, kita para ibu masih suka dilanda kepanikan. Terutama ibu baru, panik karena belum tahu ilmunya menangani anak demam yang disertai batuk pilek.
“Jika anak demam, pastikan periksa dengan termometer ketiak, karena hasilnya lebih valid. Beberapa hal yang paling sering menyebabkan suhu tubuh meningkat: infeksi, radang, dehidrasi dan lingkungan (Misalnya, kalau anak habis bermain di luar, terkena sinar matahari, begitu kita ukur suhunya sudah pasti mengalami peningkatan),” ujar dr. Dimple.
Ketika anak demam, dr Dimple menyarankan kita untuk mengingat atau mencari tahu tentang beberapa hal ini:
- Sudah berapa lama demamnya berlangsung?
- Adakah tanda atau gejala lain yang menyertai? Misalnya diare, batuk atau pilek?
- Apakah anak masih aktif bergerak? Nafsu makan dan (terutama) minum masih baik?
- Apakah anak terlihat lemas atau bahkan tidak sadarkan diri?
Lalu, pertolongan pertama demam dan batuk pilek apa yang bisa kita lakukan?
Masalahnya, nggak gampang juga ngilangin rasa panik ketika anak sakit, ya nggak? Ahahaha. Biar nggak panik, apa yang bisa ibu lakukan? Mengikuti saran dari psikolog Tara De Thouars, BA, Psi, coba langkah-langkah berikut ini:
- Atur napas dengan teratur. Pas napas teratur: dalam hati bilang "saya tarik napas, saya buang napas."
- Step back sebentar. Tujuannya supaya rileks. Percayakan dulu anak pada orang rumah. Minum dan atur napas. Tapi step back-nya juga jangan lama-lama.
- Memberikan afirmasi positif: Semua akan baik-baik saja. Sugesti positif akan membuat kita lebih tenang.
Hal lain yang mungkin terlupa adalah menyediakan survival kit di rumah atau di dalam tas. Isi survival kit itu sebisa mungkin lumayan lengkap mom, seperti obat batuk, obat pilek, obat demam, hingga balsam untuk membantu meringankan gejala batuk dan flu, seperti bersin, hidung tersumbat dan demam. Kalau saya punya transpulmin. Tahu kan, balsam untuk bayi dan juga anak.
Saya menggunakan Transpulmin Kids (2 tahun ke atas) yang mengandung bahan-bahan alami eucalyptus, ekstrak chamomile diitambah zat aktif champor & menthol. Biasanya saya usapkan pada bagian dada, punggung, sekitar bahu dan leher, sebelum tidur. Atau nggak jarang pas pagi hari setelah mandi. Soalnya nyaman di kulit anak, nggak lengket, tidak berminyak dan cepat meresap. Saya saja suka pakai, lho, mommies.
Kalau dulu Jordy masih bayi, saya pakai yang Transpulmin Baby. Kandungannya sama seperti Transpulmin Kids, hanya dikurangi champor & menthol. Karena selama saya menggunakannya, sangat membantu meringankan batuk pilek Jordy. Yang penting, saat malam dia tidur dengan pulas.
Hadirnya Transpulmin di kotak P3K saya nggak terlepas dari rekomendasi sesama ibu. Nggak heran sih, sudah eksis lebih dari 25 tahun di Indonesia, dan sering diresepkan dokter.
Ada yang punya cerita seputar pengalaman menggunakan Transpulmin? Atau pertolongan pertama demam dan batuk pilek?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS