banner-detik
SELF

6 Alasan Kenapa Menjadi Ibu kadang Tidak Selalu Menyenangkan

author

fiaindriokusumo25 Oct 2018

6 Alasan Kenapa Menjadi Ibu kadang Tidak Selalu Menyenangkan

“Tidak selalu” bukan berarti sama sekali nggak menyenangkan ya. Hanya saja lifestyle kekinian membuat menjadi ibu saat ini terasa lebih menantang.

Ini dia beberapa penyebabnya …..

1. Terlalu banyak yang kita kerjakan

Berbeda dengan zaman dulu ketika para ibu masih sedikit yang ikut bekerja, maka hampir sebagian besar ibu-ibu sekarang juga memiliki peran di luar rumah. List to do kita sebagai ibu luar biasa banyak. Apalagi ditambah kita juga ikutan mencari nafkah. Pekerjaan rumah dan kantor seolah-olah berlomba-lomba nggak ada habisnya. We never taking time to slow down.

2. Terlalu ingin sempurna

Mungkin keinginan sempurna ini berawal dari lirikan kita ke social media sesama ibu yang kayaknya kok hidupnya indah banget! Berawal dari sekadar lirikan, kemudian timbul percakapan di dalam hati “Saya bisa nggak ya seperti itu?” atau “Kenapa saya nggak bisa seperti itu ya?” Dan berakhir dengan kita ingin rumah tangga yang sempurna. Kita ingin karier yang sempurna. Kita ingin anak-anak yang sempurna. Segala sesuatu harus berjalan dan terlihat persis seperti mau kita, yaitu sempurna! Sempurna itu melelahkan, lho!

3. Terlalu ingin mengontrol semua hal

Banyak ibu itu identik dengan control freak, ya kaaaaan….. ayo ngaku :D. Susah percaya sama orang lain. Ingin suami membantu bersih-bersih rumah, tapi nggak yakin bisa sebersih kalau kita yang mengerjakan. Mau nitip anak ke eyangnya, tapi takut eyangnya melakukan kesalahan. We have to do it, otherwise it’s not done properly. Jadi ribet sendiri ujung-ujungnya, hehehe.

 6 Alasan Kenapa Menjadi Ibu kadang Tidak Selalu Menyenangkan - Mommies Daily

4. Terlalu khawatir dengan apa kata orang

Kita terlalu takut dihakimi, kita terlalu takut dicap buruk, kita terlalu takut dengan label yang akan menempel di diri kita, jika kita melakukan sesuatu yang mungkin tidak terlalu fit in dengan kebiasaan ibu-ibu yang lain. Padahal, yang paling paham kondisi anak kita kan kita ya sebagai ibunya. Selama itu tidak membahayakan kesehatannya, tidak menghilangkan kebahagiaan si kecil, relaks aja, nggak usah terlalu dipikirkan apa kata orang.

5. Terlalu gengsi meminta bantuan

Apalagi kalau kita lagi kesal, ahahaha. Semakin kesal, semakin kita ingin menunjukkan kalau “Nggak, gue nggak butuh bantuan dan gue bisa melakukan semuanya sendiri.” Bahkan nggak jarang, kita ingin menyiksa diri dengan sengaja melakukan semuanya sendiri, untuk kemudian mendapat pujian dari orang-orang. Kita tetap butuh bantuan. Jangan pura-pura kita tidak butuh dan akan baik-baik saja dengan itu semua.

6. Terlalu sibuk mengurus orang lain sampai lupa mengurus diri sendiri

Kita sibuk memastikan suami, anak, asisten rumah tangga, supir, rekan kerja, keluarga besar kita terurus dengan baik. Memastikan mereka baik-baik saja. Lalu kita lupa bahwa kita jug butuh perhatian dari diri sendiri. Kita lupa bahwa kita juga butuh sehat, kita juga butuh cantik, kita juga butuh liburan, kita juga butuh bersenang-senang.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan