Sorry, we couldn't find any article matching ''
4 Kesalahan Awam yang Pernah Saya Lakukan Sebagai Ibu Baru Saat Anak Sakit
Sebagai ibu baru, ketika pengetahuan masih cetek, pengalaman masih baru dan mudah panik, jadilah saya pernah melakukan beberapa ‘kebodohan’ ini saat anak sakit. Who’s with me?
Salah satu situasi yang sering membuat dunia saya sebagai seorang ibu menjadi jungkir balik adalah ketika anak sakit! Pasti saya banyak temannya, hehehehe.
Kalau sekarang udah mendingan, karena anak-anak kan juga sudah lumayan besar, mereka sudah mampu menggambarkan rasa sakit yang mereka alami, sudah bisa menjaga diri sendiri ketika mamanya tetap harus masuk kerja, sudah bisa dikasih tahu apa yang boleh dan tidak boleh.
Intinya, pengalaman membuat saya semakin canggih menghadapi situasi ketika anak-anak sakit. Berbeda banget dengan masa ketika saya masih menjadi ibu baru. Namanya juga ibu baru, ada tempelan kata baru di belakangnya. Ibu yang belum punya pengalaman sama sekali, ibu yang apa-apa masih bingung dan nggak ngerti mau ngapain. Jadilah ada beberapa ‘dosa’ yang saya lakukan.
1. Panik, takut, panik, takut, panik ….. terus aja berulang dua perasaan itu
Mungkin kepanikan dan ketakutan saya ini juga diperparah dengan kebiasaan saya yang overthinking. Anak demam saya udah mikirnya langsung kenapa-kenapa, penyakit berat apa nih, takut anak step, bahkan sampai pernah mikir kalau anak saya masuk rumah sakit gimana? huhuhu. Capek banget lho kalau sedikit-sedikit panik dan takut, lelah secara emosi dan juga fisik. Karena kan jadi takut istirahat, takut tidur, takut ninggalin anak barang sejenak. Semua mungkin karena ilmu saya juga masih sedikit kan.
2. Terlalu banyak mencari informasi
Anak batuk pilek, anak demam, anak muntah, anak jatuh, langsung saya mencari informasi dari berbagai macam sumber. Mulai dari tanya ke mama, tanya ke teman-teman yang sudah lebih dulu menjadi orangtua, tanya ke dokter sampai googling sendiri dan mengartikan sendiri apa yang saya baca. Saking banyaknya informasi yang masuk, saya jadi bingung sendiri, ahahaha, bukannya membantu malah membuat saya pusing. Dari situ saya belajar, cari informasi dari sumber terpercaya aja langsung, dokter misalnya!
3. Sedikit-sedikit langsung bawa ke dokter
Ini kesalahan berikutnya. Mau itu keluhannya ringan, sedang atau berat saya bawaannya ingin langsung membawa anak ke rumah sakit dan bertemu dokter. Padahal, kalau saya mau tenang sedikit, mencerna keluhan dan gejala yang muncul, mungkin saya bisa mengirit biaya bensin, biaya dokter dan biaya obat, ahahaha. Misalnya, saya pernah anak diare bau dua kali, langsung saya bawa ke IGD, ahahaha, padahal anaknya masih segar dan mau makan serta minum.
4. Nggak punya kotak P3K atau Emergency Kit di rumah
Duh, padahal ini penting banget kan kalau kita punya anak. Dengan mempunyai kotak P3K atau Emergency Kit, at least kita punya senjata untuk pertolongan pertama ketika anak merasa kurang sehat. Sekarang sih udah ada dan lengkap isinya. Mulai dari kain kassa, kapas, alkohol, obat demam, obat batuk pilek, hingga balsam multifungsi seperti Transpulmin, yang tak hanya menghangatkan namun juga bisa untuk mengatasi gejala flu.
Bicara tentang Transpulmin, kenapa saya senang menggunakan produk yang satu ini? Awalnya Transpulmin balsam Baby dan Kids ini merupakan rekomendasi dari dokter anak saya. Ternyata setelah digunakan, memang membantu meringankan gejala batuk serta flu pada anak-anak saya. Terdiri dari dua varian:
- Transpulmin Baby untuk anak usia 0-2 tahun dengan kandungan ekstrak bunga chamomile dan daun kayu putih
- Transpulmin Kids untuk anak usia 2 tahun ke atas dengan kandungan ekstrak bunga chamomile, daun kayu putih dan dilengkapi dengan menthol, champor juga minyak atsiri (sage oil) untuk kadar kehangatan yang lebih.
Nah, kembali tentang kesalahan ibu baru ketika anak sakit, mommies nanti bisa mantengin timeline kami di Twitter @mommiesdaily, atau di Instastory @mommiesdailydotcom pada tanggal 13 Oktober 2018, mulai dari jam 1 siang hingga 4 sore yang akan membahas bagaimana mengatasi kepanikan sebagai ibu baru, apa saja yang harus dilakukan ketika anak sakit bersama psikolog, dokter anak dan juga para mom-fluencer seperti Tara Amelz, Fivi Alfianto, dan Vendryana.
Share Article
COMMENTS