banner-detik
PARENTING & KIDS

Kejutan Mengurus Anak dari Kacamata Single Dad

author

?author?30 Sep 2018

Kejutan Mengurus Anak dari Kacamata Single Dad

Cerita dari tiga single dad, betapa serunya “terjebak” di rutinitas yang lazimnya dilakukan ibu anak-anak mereka. Sebut saja, gabung di what’s app group yang isinya 95% ibu-ibu, menghadapi awkward moment memilih baju renang dan terpapar under wear dimana-mana, dan turun tangan urus bekal sekolah anak-anak.

Pas nerima jawaban dari para single dad ini, saya senyum-senyum sendiri. Terutam pas momen rikuh, di antaranya yang sempat dinyatakan Dede Kurniawan, soal nyari baru renang putrinya di bagian baju perempuan. Aaah, tapi kalau saya lihat langsung di lapangan, momen kayak gini, justru menjadikan mereka tambah “laki” nggak sih? Rela sementara menyingkirkan maskulinitas, demi anak.  Termasuk yang dilakukan Pandu, menyiapkan bekal sekolah buat anaknya. Atau Firman yang sudah fasih menangani anak tantrum di tempat umum. You go, dad!

Ini dia segelintir kejutan yang dialami tiga single dad, selama mereka mengurus anak.

Pandu Ismoyo, Pengusaha, Ayah dari Hasna (15) dan Rasyid (9)

Kejutan Mengurus Anak dari Kacamata Single Dad - Mommies Daily

1.Tugas-tugas yang dijalankan ibu jadi tanggung jawab bapak selama anak-anak tinggal di rumah bapaknya. Contoh, urusan makanan (sangu sekolah), baju sekolah, baju di luar sekolah dan sebagainya.

2.Sisi keibuan di bapak harus dikeluarkan. Dulu kan sebelum pisah, urusan anak-anak merupakan bagian ibu.  Sekarang bapak juga wajib komunikasi dengan anak-anak jika ada masalah. 

Kata Pandu, segi positifnya, jadi lebih apresiasi tugas-tugas perempuan dan ternyata semua itu masih do-able. Nah, para pak suami tolong diresapi ya pendapat dari Pandu ini, apa yang dikerjakan pada istri, ternyata juga bisa dikerjakan suami :)

Dede Kurniawan, Wiraswasta, Ayah dari Rachel (13) dan Nashwa (9)

Kejutan Mengurus Anak dari Kacamata Single Dad - Mommies Daily

Dede mengakui setiap hari ada saja kejutan yang ia rasakan, ketika mengurus dua buah hatinya. Terlebih porsi pengasuhan lebih banyak di Dede. “Jadi hampir semua kebutuhan sekolah dan sehari hari dengan saya,’” jelas Dede. Ia memutuskan untuk tidak bekerja, dan merintis usaha. Demi punya fleksibelitas waktu bersama Rachel dan Nashwa.

Ini dia beberapa kejutan yang pernah Dede alami, bersama buah hatinya

1.Pernah satu waktu saya harus belikan mereka baju untuk renang , karena saya harus masuk ke tempat ladies wear,yang di dalamnya banyak banyak under wear perempuan.

2.Sekarang saya punya group WA yang isinya ibu-ibu. Untuk up date seputar informasi sekolah. Misalnya, soal tugas, seragam, dll.

3.Terus waktu berenang, saya kebingungan, mau bilas dan memandikan mereka di dimana? Kalau di ladies room saya kan laki-laki, mau bilas di men room mereka kan perempuan.

4.Cerita lucu berikutnya, pas saya harus rapat wali murid tentang imunisasi/vaksin pencegah kanker serviks. Di undangan rapat tertulis sosialisasi vaksin/imunisasi kanker serviks. Karena kurang paham, saya ikut ke dalam kelas bareng sama orang tua murid lain, yang kebanyakan ibu-ibu.

Jreng...jreng ..di papan tulis sudah terpampang gambar organ intim wanita, dan harus mengikuti pembahasannya pula. Sedangkan saya laki laki sendiri di ruangan, soal perasaan? MALU! Jangan ditanya lagi deh, hahaha.

Firman Tendry Masengi, Ayah dari Gendis (6)

Kejutan Mengurus Anak dari Kacamata Single Dad - Mommies Daily

Menurut Firman, kejutan terbesar untuk statusnya sebagai single dad, datang ketika dia bisa membebaskan anak saat tantrum di pusat perbelanjaan.

Ini dia pengakuan Firman selengkapnya:

Kebayang kan gimana rasanya anak tantrum ketika hanya berdua dengan ayahnya? Banyak orang tua kesulitan membujuk anaknya ketika tantrum. Tak jarang sang anak mendapat tindak kekerasan dari sebagian orang tua mereka. Banyak juga orang tua merasa malu saat anak mereka tantrum. Saya banyak melihat seorang ibu membentak hingga memukul anak mereka saat anaknya tantrum.

Saya tidak terlalu mengerti soal psikologi anak tapi menurut saya cara terbaik meng-handle anak tantrum adalah dialog dan perlahan mengalihkan fokus anak dari 'masalah' yang membuatnya tantrum. Ketika di berasa pusat perbelanjaan jauhkan anak-anak dari toko mainan. Matikan gadget dan orangtua harus fokus saat bersama anaknya.

Tak hanya seputar mengatasi tantrum Gendis, Gendis juga memberikan kejutan berupa ungkapan sayang kepada Firman

Hingga lulus TK anak saya masih tidur bersama saya. Saya membiarkan anak mencoret dinding kamar. Setelah saya menganggap dia cukup mengerti saya memberika dia kertas, spidol dan pita perekat. Alhasil di kamar kami terpampang banyak gambar dan tulisan hasil karyanya. Kejutannya adalah ketika dia mampu mengekspresikan gambar ayahnya dan selembar surat untukku, "ayah aku sayang," tulis anakku dalam secarik kertas yang hingga kini masih menempel di dinding kamar.

Selain itu, tak jarang kehadiran Gendis di pusat keramaian yang sering disambangi Firman dan Gendis, membuat Gendis dikenal. Contohnya di mini market, “Tak jarang mereka selalu menanyakan kabar anak saya jika lama tak bertemu. Ternyata anak saya menanam pesona kebanyak orang dan itu adalah kejutan bagi saya untuk terus mendidiknya dengan baik.”

Hingga soal ajaran agama, Firman juga tak kalah terkejutnya.

“Itu adalah perintah sekaligus ajakan yang kekuatannya melebihi perintah dan ajakan Imam besar. Ini adalah kejutan lain dari seorang anak. Ia benar-benar  tumbuh sebagai malaikat penjaga, “tutup Firman.

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan