Imel Wiseso: 5K Marathon Pertama Saya Ketika Saya sedang Hamil 7 Bulan

Meraih gelar S2 di luar negeri, pernah bekerja di perusahaan tambang PT Freeport Indonesia, ternyata Imel menemukan passion-nya di dunia olahraga.

Imel Wiseso, ibu dari dua anak, Syailendra Wiseso (9 tahun) dan Cahaya Asia (5 tahun) ini memiliki latar belakang pendidikan S1 Komunikasi di Universitas Pelita Harapan dan MBA di RMIT University serta pernah bekerja di PT Freeport Indonesia. Banyaknya manfaat yang dia peroleh dari dunia olahraga pada akhirnya membuat istri dari Panji Wiseso ‘membanting setir’ menjadi instruktur Pound Fit, Strong by Zumba (SBZ) dan Barre Cardio Bootcamp. Apa lagi cita-citanya yang berkaitan dengan olahraga?

Simak yuk obrolan saya dengan perempuan yang tidak malu mengakui kalau dia memang tidak bisa masak (seperti saya, ahahaha).

Hai Mel, kasih tahu dong, apa yang membuat kamu rajin olahraga?

Sejujurnya saya tidak pernah merasa ada masalah dengan tubuh saya, saya merasa ukuran tubuh saya baik-baik aja, dan saya merasa tidak perlu olahraga. Eh tapi bukan berarti saya nggak pernah olahraga ya, karena saat SMA saya lumayan aktif olahraga, lho!

Nah, semua berawal ketika saya hamil anak kedua, Asia. Entah kenapa, saya bawaannya ingin minum green smoothies terus saat sarapan, bawaannya ingin olahraga lari dan pilates. FYI, lari marathon 5K saya yang pertama adalah saat saya sedang hamil 7 bulan, gila kan! Setelah saya belajar prenatal, saya jadi berasa kok nekad amat, hahahaha.

Setelah Asia lahir, kebiasaan-kebiasaan ini berlanjut karena I found the benefit: badan jadi lebih enak, lebih segar dan jadi jarang sakit. Kemudian, berhubung anak pertama, Sya, mau masuk SD, saya merasa harus mendampingi dia, lantas saya diskusi dengan suami, berpikir untuk resign dari PT Freeport Indonesia. Untung banget suami mendukung keputusan saya.

Karena terbiasa bekerja 9 to 5, saya nggak betah kalau nggak ngapa-ngapain, lalu diajak adik ipar ikutan Zumba awalnya di SANA Studio dan ternyata saya suka banget.

Kalau sekarang frekuensi olahraga dalam seminggu berapa banyak?

Kalau mengajar termasuk di dalamnya, berarti setiap hari. Dan setiap hari itu juga tergantung berapa kelas, karena ada juga yang dalam satu hari saya memegang beberapa kelas. Saya memulai sekitar 3 kelas seminggu dan pelan-pelan ditambah kelasnya, semua berkat demand yang tinggi, hahaha dan sertifikasi yang saya punya juga bertambah.

Saya juga melihat dulu jenis kelas dalam satu hari seperti apa. Saya menghindari mengajar jenis kelas yang sama di hari yang sama. Biasanya Kamis adalah down day saya. Di saat down day itu kadang saya juga latihan yoga buat muscle.

Kenapa memilih menjadi instruktur Pound Fit dan SBZ dulu padahal sertifikasi pertama yang diperoleh kan TRX?

Pertama kali coba Pound Fit dengan instruktur Laila Munaf, lagu-lagu yang diputar untuk mengiringi tuh lagu-lagu saya banget. Lagu kan ngaruh ya, hehehe. Berasa kayak click aja. It’s fun. Saya selalu bilang ke setiap orang yang ikut kelas saya, apa pun niat mereka buat olahraga, yang penting mereka menikmati apa yang mereka lakukan. Jangan sampai merasa disiksa dan nggak enjoy.

Kalau SBZ awalnya nggak langsung click, tapi setelah mencoba beberapa kelas ternyata workout-nya efektif banget, dan bisa di-adjust untuk goal masing-masing apa!

Kalau TRX saya memang jatuh cinta sama olahraga ini. Tapi TRX lebih ke untuk pribadi, bukan untuk mengajar.

Sekarang menambah ke Barre, karena?

Kebetulan saya mendapat kesempatan belajar di studio lain yang waktu itu mendatangkan Instruktur dari Seattle. Saya kan sering melakukan olahraga yang high impact, nah dengan Barre it helps untuk strengthening the inner muscle. Ini juga membuat saya lebih aware dengan alignment nggak hanya untuk saya tapi juga untuk anak-anak saya.

Saat suami dan anak-anak melihat ibunya gemar berolahraga, ada efeknya nggak ke mereka?

Basically suami memang rutin berolahraga lari dan ikut salah satu program yang diadakan oleh SANA Studio, tapi kalau anak-anak, si kakak dari kecil memang aktif banget, segala macam mau dia coba, kayak bola, basket, badminton. Nah kalau si adik itu …. dia tidak terlalu senang berolahraga, dia nggak terlalu senang berkeringat, hahahah. Sekarang adik lagi saya masukkan kelas Hula di Sana Kith n Kin, she looooooves it! Mungkin karena the Moana’s Skirt saya rasa, hahaha, bukan karena bergeraknya.

Alat olahraga favorit?

Exercise Ball, it’s a big ball, biasa dipakai ibu hamil buat duduk, saya punya itu di rumah. Saya pakai untuk latihan core, misalnya sit up, atau plank lalu kakinya di atas bola, itu melatih core buat balancing. Kalau sebagai instruktur most probably is my ripstix untuk Pound Fit.

Selain olahraga, ada nggak pola hidup sehat lainnya?

Saya bukan tipe yang ikut – ikut tren diet. Saya mendengarkan kebutuhan badan aja. To me it’s all about balance. Dan saya mencoba untuk selalu stok buah di rumah karena setidaknya dengan ada buah di rumah, kapan saya mau ngemil sore- ya pilihannya makan buah.

Rencana selanjutnya apa?

Desember nanti saya mau ambil sertifikasi Fitness Trainer. Di sini akan diajarkan semuanya, mulai dari muscle, bone, anatomi tubuh, alignment kalau bergerak, fitness movement, CPR hingga first aid. Menurut saya ini cara yang tepat menambah pengetahuan saya dan membantu saya dalam menjalani passion di fitness industry.

Tempat olahraga favorit?

Karena saya banyak mengajar kelas di SANA Studio, otomatis ya SANA Studio.

Quotes favorit yang berkaitan dengan olahraga?

Exercise not only changes your body, It changes your mind, your attitude and your mood!

Well, sukses buat sertifikasi fitness trainer bulan Desember nanti ya :).