Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kenalan Sama Botol dan Dot Nggak Selamanya Bikin Bingung Puting
Ditulis oleh: Rachel Kaloh
Berdasarkan pengalaman saya, memberikan botol dan dot untuk si kecil nggak membuatnya bingung puting, kok.
Pengalaman menyusui yang awalnya kurang menyenangkan yang saya alami, jujur bikin saya semangat buat cepat-cepat ngenalin si kecil ke botol (dot). Biarinlah, saya nggak peduli dengan orang sekitar yang bertanya, kenapa anak saya buru-buru dikasih dot, nanti malah bikin dia bingung puting. Habis gimana dong, yang ngerasain pedas di bagian puting kan saya sendiri. Boleh dong saya merehatkan puting saya sebentar, yang waktu itu sempat lecet lumayan parah. Saya khawatir lukanya akan lebih lama sembuh.
Baca juga:
Saat si Kecil Suka Menggigit Puting
Namanya juga manusia, jujur deh, nggak sedikit pasti ibu-ibu di luar sana yang juga punya alasan yang sama dengan saya, yang akhirnya memutuskan untuk meng-ASI-hi si kecilnya lewat botol. Selain karena puting lecet, saya juga sempat berpikir:
- Haruskah saya yang selalu sodorin payudara kalau lagi bangun tengah malam? Bisa nggak, ya, gantian sama ayahnya?
- Kalau nanti tiba waktunya buat saya kembali aktif bekerja (meskipun saya hanya seorang freelancer), apalagi mesti hadir meeting, event, dan lain-lain, mau nggak mau saya perlu ninggalin si kecil sama omanya.
- Sebenarnya, dalam sekali sesi menyusu, berapa banyak sih ASI yang diminum si kecil? Saya pun nggak kalah penasaran.
Proses kenalan sama botol
Meski sudah lumayan yakin, saya juga tetap baca review dan pengalaman ibu-ibu lainnya dalam memberikan ASI lewat botol, efek apa yang timbul selain bingung puting (nyarinya dari sumber yang terpercaya, ya!). Saya ingat banget, tuh, sempat beli botol yang konon katanya bisa menghindari si kecil dari kolik atau masuk angin (biasalah.. ibu baru, masih kemakan iklan, hehehe..) Alhasil, botolnya belum kepakai sampai sekarang, karena turns out, si kecil saya cocok sama botol dot yang saya gunakan untuk pompa, maupun botol dan dot merk lain yang memang sudah tersedia di depan mata saya selama ini. Malah waktu itu saya sempat kaget, ternyata sekali pompa tuh susah ya dapat ASIP yang banyak (boro-boro se-kulkas, sebotol 60 ml aja udah sujud syukur). Begitu dikasih ke bayi, langsung habis dalam hitungan satu menit. Wow, what an effort!
Baca juga:
Kekhawatiran lain
Kalau selama ini yang saya tahu tentang bingung puting itu adalah si kecil yang ogah nyusu langsung ke payudara ibunya, akibat dikenalkan dengan media lain berupa dot, ternyata masih ada tanda-tanda bingung puting lainnya. Salah satunya ada yang bilang kalau bingung puting itu ditandai dengan berkurangnya sesi menyusu, kalau biasanya bisa 30 menit, saat bingung puting bisa berkurang. Waktu itu saya sempat merasa demikian sih, kok si anak nggak menyusu lama. Akhirnya, saya memutuskan untuk memberi ASI lewat botol cukup sekali sehari. Kekhawatiran saya pun berangsur hilang, karena berat badan anak saya naiknya signifikan, dan lamanya sesi menyusu memang sepenuhnya tergantung kebutuhan si bayi, kalau kenyang, dia akan berhenti.
Baca juga:
51 Fakta Seputar ASI dan Menyusui
Tetap ada rambu-rambunya
Meski tergolong lancar (puji Tuhan), proses mengenalkan botol ini tetap ada rambu-rambunya. Beberapa saran yang saya dapatkan berikut inilah yang menjadi bekal saya, yaitu:
- Pesan dari dokter anak saya: “Kasihnya nanti ya, kalau (usianya) sudah satu setengah bulan, saat ia sudah pandai menyusu langsung”.
- Pilih botol dengan ukuran nipple khusus newborn, biasanya diistilahkan dengan level 1, bentuknya lebih besar karena menyerupai puting ibu. Pilih yang bentuknya bulat ya, jangan yang pipih. Kasih waktu, bersabarlah sampai si kecil merasa cocok!
- Sebaiknya minta orang lain yang memberikan ASIP pada si kecil menggunakan botol. Make sense dong, sebagai ibunya, kalau kita ingin puting kita irreplaceable, kasih suami atau orangtua untuk memberikan ASIP lewat botol. Biar si kecil juga paham kalau sama ibunya pasti sesi menyusunya lebih spesial: ASI-nya hangat karena langsung dari payudara, dapat bonus skin to skin, eye to eye, plus ciuman.
- Puting botol itu jauh lebih memudahkan si kecil dalam mengisap air susu, hal ini berisiko mengurangi kemampuan si kecil dalam menghisap puting payudara ibu. So, sebaiknya batasi pemberian ASIP lewat botol, usahakan lebih banyak menyusui si kecil langsung.
- Meski capek begadang atau bangun tiap dua jam sepanjang malam, trust me, lebih baik tetap susui bayi langsung, jangan kasih ASIP dari botol. Produksi ASI sedang tinggi-tingginya di malam hari, kalau bayi malah minum dari botol, duh, jangan kaget kalau pagi-pagi payudara bengkak nggak karuan!
Trust yourself
Intinya, kita sebagai ibu juga harus yakin kalau si kecil mampu berkenalan dengan botol tanpa risiko bingung puting, selama caranya benar. Kalau memang khawatir si kecil bakal bingung puting, don’t stressed out! Gunakan media lain, seperti gelas dan sendok atau cup feeder. Namun, khusus buat ibu bekerja, pastikan ada anggota keluarga yang bisa dipercaya 100% dalam hal pemberian ASI dengan media tersebut, karena nggak semua orang bisa apik memastikan bayi minum dengan cukup. Semangat!
Baca juga:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS