banner-detik
REFLECTION ON CHILDHOOD

Reflection on Childhood: Vincent Kosasih, "Belajar itu Bekal Sampai Akhir Hidup"

author

annisast13 Aug 2018

Reflection on Childhood: Vincent Kosasih, "Belajar itu Bekal Sampai Akhir Hidup"

Nama Vincent Kosasih jadi buah bibir saat SEA Games 2017 lalu sebagai pemain termuda dan rookie dan mengantarkan Indonesia ke medali perak. Vincent juga ternyata sangat mementingkan pendidikan lho!

Saya bertemu Vincent di acara "Sejuta Dukungan Untuk Indonesia" di Auditorium Wisma Menpora beberapa waktu lalu. Sosok Vincent tak mungkin untuk tidak dilirik. Tinggi badannya mencapai 208 cm dan wajahnya sekilas seperti member boyband Korea ahahaha.

[caption id="attachment_90860" align="alignnone" width="800"]vincent kosasih Cr: instagram.com/vincent_vrk[/caption]

Bagi Vincent, dunia basket sama sekali bukan hal yang asing. Ayah dan ibunya, Lie Tjui Tek dan Tjinggawati Ha Lim, keduanya pernah jadi atlet basket. Setelah Vincent bergabung dengan timnas, adiknya William pun ikut aktif bermain basket mengikuti jejak sang kakak.

Vincent seumur adik bungsu saya, ia lahir di Madiun, 17 Juni 1996 dan menghabiskan masa kecil di Surabaya sebelum pindah ke Jakarta saat SMA. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Zhejiang University of Science and Technology, Tiongkok.

Vincent sempat mewakili Jawa Timur di PON 2016, ia juga bermain untuk timnas U-18, sampai akhirnya dipanggil untuk SEA Games 2017 dan menduduki posisi center. Vincent pun harus membagi waktu kuliah dengan kompetisi. Ia tak mau meninggalkan kuliah lama-lama apalagi harus bolos ujian.

Menarik ya? Selesai acara, saya pun menyempatkan diri mewawancarainya.

Ceritakan dong, tiga hal yang paling kamu suka, dari diri kamu?

Saya suka karena saya tinggi, saya juga hobi main musik. Satu lagi yang saya suka adalah karena bisa bahasa Mandarin. Kuliah juga saya ambil Business Chinese. Selain jadi atlet, belajar itu penting. Nanti di masa depan kalau udah nggak jadi atlet lagi, belajar itu jadi salah satu bekal sampai akhir hidup kita. Rencananya pengen jadi businessman sih, punya bisnis sendiri.

Pengalaman masa kecil apa yang bisa membantuk kamu, sampai memiliki tiga poin itu?

Gara-gara dulu ada kompetisi basket waktu SMP jadi terinspirasi untuk latihan lebih biar bisa terus jadi juara. Jadi kebetulan dari SMP juga udah sering menang antar sekolah juga.

Ada nggak film atau buku, favorit kamu yang paling berkesan?

Film favorit ‘Johnny English’, buku favorit Jump!, bukunya kak Augie. (Augie Fantinus, artis dan penyiar radio penyuka basket yang sukses menjadi manajer tim nasional basket putri Indonesia)

Ada nggak sih, pesan dari orangtua, yang sampai sekarang membekas. Yang jadi quote of life kamu?

Pesan orangtua meskipun udah sampai di level mana pun nggak boleh sombong. Terus berlatih, terus dengerin nasihat orangtua karena mereka yang lebih berpengalaman dan nasihat mereka yang terbaik buat kita.

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan