Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ini Alasan Balita Suka Berbohong
Adakah yang anaknya masih balita namun suka “berbohong”? Saya beri tanda kutip karena ternyata balita belum mengerti konsep berbohong lho!
Anak saya, Xylo (4 tahun) beberapa hari lalu saat nonton bola bersama ayahnya tiba-tiba bilang “Kok sekarang bolanya jadi satu? Kemarin appa bilang sepak bola itu bolanya dua”
Ayahnya langsung bingung “Sejak kapan sepak bola bolanya dua? Aku nggak pernah lho bilang gitu!”
Apakah itu namanya anak berbohong?
Saya pun bertanya pada Psikolog Anak dan Keluarga mbak Vera Itabiliana. Menurut mbak Vera, hampir dipastikan setiap anak pasti pernah berbohong untuk berbagai macam alasan. Meski kadang membuat jengkel atau bingung, berbohong merupakan perilaku yang wajar dari anak-anak.
“Bagi anak usia pra sekolah, berbohong sangat dekat dengan kehidupan mereka. Di usia mereka ini, anak belum bisa membedakan mana yang realita dan mana yang fantasi. Selain itu, kebanyakan dari mereka juga belum paham kalau berbohong itu salah. Anak prasekolah suka sekali melebih-lebihkan suatu cerita yang tentang diri mereka yang terdengar sebagai kebohongan,” jelas mbak Vera.
Bedanya, kebohongan anak usia prasekolah akan terasa seperti fantasi. Itu bedanya konsep berbohong balita dengan anak yang lebih besar.
Sebagai orangtua, jika anak mulai berfantasi saya sih biasanya pura-pura kaget dulu dan bertanya “Wah ita ya? Kapan sih itu?” Kalau anak semakin bingung menjelaskan barulah dibilang hal yang sebenarnya atau diberi fakta yang tepat.
Bagaimana jika anak memang berbohong karena menghindari hal yang ia suka? Misal nih, bilang sudah kenyang saat makan karena dijanjikan bilang sudah kenyang boleh makan es krim.
Tidak usah khawatir juga mommies, anggap saja itu sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak konsep berbohong dan bicara jujur. Jelaskan dengan sederhana, kenapa anak tidak boleh bicara sesuatu yang sebetulnya tidak dirasakan atau tidak pernah terjadi.
Jangan lupa refleksi diri juga moms, siapa tahu kita pernah berbohong di depan anak dan anak menyadari itu. Mungkin tidak pada anak langsung namun bicara tidak jujur pada orang di depan anak. Jadi sebetulnya ia hanya meniru orangtuanya.
Jika anak masih mengulanginya lagi, membacakan buku tentang kejujuran juga bisa jadi solusi lho! Anak-anak usia prasekolah biasanya bisa lebih mudah mengerti jika dibacakan lewat buku cerita bergambar.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS