Anak berkata kasar di rumah dalam kondisi tidak ada orang aja, saya keberatan, apalagi kalau anak berkata kasar di depan umum atau di tengah-tengah acara keluarga. Apa yang harus kita lakukan jika ini terjadi?
Terkejut sudah pasti ya, apalagi kalau ternyata ini pertama kali ia nyeletuk kata-kata kasar. Tapi malunya itu lho, terbayang semua mata akan tiba-tiba memandang anak dan memandang kita tentunya sambil nge-judge “ih ibunya ngajarin sopan santun nggak sih?”
Ya ngajarin, tapi kan namanya anak ya. Mereka bisa kita katakan seribu kata baik tiap hari, eh sekali denger orang ngomongnya kasar yang diikutin yang kasarnya aja.
(Baca lebih lengkap tentang anak bertanya kata kasar: Mama, F*ck Itu Apa Sih?)
Gimana lagi, emang malu-maluin kan. Jadi pertama, minta maaf pada orang yang diajak bicara atau ya minta maaf aja sih sama semua orang yang mendengar.
Tujuannya supaya anak tahu, berkata kasar itu tidak boleh dan harus minta maaf. Jangan lupa refleksi diri juga. Siapa tahu kita sendiri masih suka refleks mengumpat dengan kata kasar. Orangtua juga harus minta maaf jika kelepasan ngomong kasar dan terdengar oleh anak.
Jika kondisi masih belum memungkinkan untuk bicara empat mata dengan anak, tegur dulu di tempat dan ingatkan kalau berkata kasar itu tidak baik dan tidak boleh dikatakan baik di tempat umum maupun di tempat sepi.
Tegur dengan tegas ya moms! Jangan sambil tertawa atau bercanda. Tapi jangan pula membentak karena khawatir anak akan merasa dihakimi. Di depan umum pula, meski dia memang salah, tetap ada harga dirinya yang harus kita jaga.
Jika kondisi sudah memungkinkan, sudah tenang dan anak juga sudah nyaman, kita bisa ajak anak bicara. Yang terpenting, harus tahu dulu di mana dia meniru atau tahu kata itu?
Tanyakan juga kenapa ditiru dan jelaskan dengan baik kenapa anak baik tidak berkata kasar. Selanjutnya jelaskan arti kata tersebut serta selipkan value keluarga yang dianut.
Apakah untuk mencari perhatian? Apakah untuk bercanda dan lucu-lucuan? Atau apakah agar dianggap keren? Atau malah apakah dia berada di lingkungan yang memang obrolannya sering menyelipkan kata-kata kasar?
Kalau masih balita, memang betul mungkin murni karena meniru maka yang harus dievaluasi adalah lingkungan atau tontonannya. Namun untuk anak yang sudah besar atau pra remaja, selain hanya meniru, ia juga mungkin punya pertimbangan lain atau malah memang sengaja ingin bicara kasar.
Evaluasi ulang pola komunikasi dengan orangtua dan kenali lebih dekat lingkungan pertemanan si anak.
(Baca juga: Si Kecil Berkata Kasar? Ini yang Harus Mommies Lakukan)