banner-detik
NEW PARENTS

9 Hal yang Saya Alami Saat Mau Cuti Melahirkan

author

fiaindriokusumo11 Jan 2018

9 Hal yang Saya Alami Saat Mau Cuti Melahirkan

Menjelang cuti melahirkan, saya sering mendapatkan perhatian atau pertanyaan konyol dari rekan-rekan kerja. Ini dia 9 di antaranya.

Setiap kali hamil, saya ingat saya selalu mengambil waktu cuti melahirkan yang mepeeeeet banget dengan due date. Alasannya? Karena saya ingin memaksimalkan waktu cuti untuk benar-benar mengurus anak saya. Biasanya saya baru mengambil cuti sekitar H-7 sebelum Hari Perkiraan Lahir alias HPL. Pada anak pertama malah heboh, belum ambil cuti tapi sudah keburu keluar bayinya, ahahaha, untung pas saya lagi di rumah dan sempat dibawa ke rumah sakit.

Beruntungnya lagi, karena HRD kantor pada waktu itu cukup berbaik hati mengabulkan permintaan saya. Kan ada tuh modelan HRD yang sangat mematuhi aturan tentang cuti melahirkan yang diambil 1,5 bulan sebelum HPL.

BACA JUGA: Hamil dan Bekerja? Pahami Hak-hak Anda!

Dua kali mepet waktu mengambil cuti melahirkan, saya jadi khatam dengan tingkah laku kocak teman-teman di kantor berkaitan dengan kehamilan dan kehamilan saya. Kira-kira beberapa di antaranya seperti ini:

9 Hal yang Saya Alami Saat Mau Cuti Melahirkan - Mommies Daily

1. Kok masih masuk sih? Nggak takut melahirkan di kantor?

Ini nyaris pertanyaan setiap orang yang bertemu dengan saya dari setiap orang di berbeda lantai. Mungkin mereka seram melihat perut saya yang sudah semakin besar dan jalan saya yang sudah semakin susah, hehehe.

2. Memangnya kapan perkiraan lahirnya?

Semakin dekat waktu melahirkan, semakin sering orang mengajukan pertanyaan yang satu ini walaupun sebenarnya mereka sudah sering bertanya tentang hal yang sama. Antara mereka beneran lupa atau sekadar basa-basi :D.

3. Masih bisa ikut meeting?

Mungkin maksudnya perhatian dan peduli, tapi kadang saya suka sebal, kok kesannya karena hamil saya jadi nggak sanggup untuk ikutan meeting. Apa karena ibu hamil identik jadi pelupa atau lemot ya? Padahal, pun hamil saya masih doyan lho pergi liputan ke mana-mana, apalagi hanya ‘sekadar’ meeting.

4. Jangan lupa delegasikan tugas ya

Ini kalimat kayaknya sudah kerekam otomatis di mulut atasan saya. Semakin dekat waktu cuti, semakin sering atasan saya mengingatkan akan hal ini. Berkali-kali dalam satu hari. Kebayang kan bosannya saya mendengar.

5. Kalau berasa mau melahirkan, bilang lho!

Hahahaha, mungkin teman-teman kerja saya parno kalau tiba-tiba saya melahirkan di toilet kamar mandi atau di meja kerja. Serius, mereka bahkan sampai mencari tahu rute tercepat dari kantor saya menuju rumah sakit tempat saya akan melahirkan. Luar biasa ya perhatiannya! Hmmm, perhatian atau mereka memang nggak mau ada perempuan melahirkan di tempat kerja mereka, hahaha.

6. Duh, udah besar ya perutnya

Diikuti dengan tangan mereka yang dengan entengnya mendarat di perut saya kemudian mengelus-elus si perut. Kalau hanya satu dua orang sih saya masih bisa santai, tapi kalau sebagian besar orang melakukan hal yang sama, muka saya jadi kencang dan kemudian ngomong “Jangan pegang-pegang ah, emang perut gue barang pajangan!”

7. Semua orang bersikap manis

Mereka nyaris memaklumi apa pun yang saya lakukan atas dasar “Namanya juga lagi hamil besar,” ahahahaha. Dibukakan pintu, dikasih tempat duduk paling nyaman saat meeting besar, kalau makan siang keluar mereka cenderung mengikuti maunya ibu hamil, maklum dengan pakaian saya yang makin ajaib ketika kehamilan semakin besar, dan maklum juga kalau saya wira-wiri di kantor hanya menggunakan sandal jepit.

8. Bolak-balik ditanya kapan mulai cuti dan kapan kembali bekerja

Ini seringnya diajukan oleh atasan dan rekan kerja satu divisi yang biasanya pekerjaannya berkaitan dengan divisi yang saya pimpin. Biasanya karena mereka butuh tahu time schedule semua proyek yang akan dikerjakan ketika saya sedang cuti melahirkan.

9. Mau kado apa?

Naaaaah, ini dia pertanyaan yang paling saya suka, ahahaha. Dulu, rekan kerja satu divisi biasa menanyakan hal ini agar mereka tahu mau memberikan apa sebagai hadiah. Kalau beli hadiah sesuai kebutuhan ibu hamil tentu akan lebih berguna kan, dibanding nebak-nebak kemudian hasilnya nggak sesuai harapan :p.

BACA JUGA: Working Mom Burnout, Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya

Selamat menjalani masa cuti melahirkan ya untuk para Mommies yang saat ini sedang menanti kelahiran si kecil.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan