Sorry, we couldn't find any article matching ''
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/billboard.png)
Anak Main di Tempat Umum, Orangtua Jangan Abai pada 5 Hal Ini
Minggu lalu, viral sebuah video anak kecil yang tertabrak ayunan. Ayah si anak kemudian refleks menendang anak yang di ayunan tersebut dan kedua orangtua itu pun bertengkar.
Bermain di tempat umum memang banyak risikonya. Saya sendiri jarang sekali membawa Xylo ke playground karena takut tertular penyakit. Pengalaman waktu cacar air, Xylo diduga tertular dari mall karena 2 minggu sebelum dia cacar, kami tidak pergi ke mana-mana sama sekali kecuali ke mall. Tapi bukannya saya selalu melarang lho ya. Saya masih mengizinkan dia main di tempat umum, dengan 5 syarat ini.
Pilih tempat mainan sesuai usia anak
Beberapa kali saya melihat anak usia 2 tahun dibawa main oleh orangtuanya ke playground di mall yang sebetulnya bukan untuk batita. Risikonya, si anak tidak bisa berlari bebas karena takut tertabrak anak yang usianya lebih besar.
Daripada mengambil risiko tertabrak atau tergencet, lebih baik sesuaikan tempat bermain dengan usia anak sehingga anak bisa bermain dengan teman sebayanya.
Harus selalu diawasi
Saya tipe ibu yang tidak mau anak lepas dari pandangan. Jadi jika bermain di playground, saya akan terus mengikuti ke mana Xylo pergi atau duduk di tempat di mana ia selalu terlihat.
Rasanya khawatir kalau ia tidak terlihat karena takut diculik atau cedera tanpa saya tahu.
Jangan menerima makanan atau mainan dari orang tidak dikenal
Ingatkan anak kalau ia tidak boleh berbicara pada orang asing apalagi menerima makanan atau mainan. Saya juga mengajari Xylo jika ia hilang di tempat umum maka yang pertama ia cari adalah security atau orang berpakaian seragam security.
Anak usia 4 tahun sudah bisa diajari mengingat no telepon juga lho mommies. Jadi selain nama orangtua, tidak ada salahnya mulai mengajarinya menghafal no telepon orangtua.
Ajari untuk bergantian dan tidak merebut mainan
Nasihat andalan saya sih, “nggak boleh rebut mainan orang lain, tapi kalau direbut ya rebut balik”. Entahlah itu benar atau tidak, tapi kalimat itu so far kalimat terbaik untuk anak membela diri namun tidak menganggu orang lain.
Biarkan anak selesaikan masalahnya sendiri
Ini yang tersulit ya, moms. Kadang anak terlihat bertengkar dengan anak lain dan kita jadi ingin ikut campur. Sebisa mungkin tahan diri namun tetap awasi.
Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri supaya ia juga bisa mencari solusi dan tidak melulu mengandalkan orangtua.
Share Article
![author](http://image.femaledaily.com/dyn/160/images/user-pics/008e95de353d9a75fb0cd355b2215cc2.jpg)
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
POPULAR ARTICLE
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
COMMENTS