Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Persiapan Penting Calon Ibu Jelang Kelahiran si kecil
Pelajaran berharga yang saya dapatkan. Setelah menyandang predikat ibu, hal apa saja, yang sesungguhnya bisa dipersiapkan dari jauh hari, meminimalkan drama ibu baru yang masih clueless :D
“Beb, kenapa ya, akhir-akhir ini kok gue, sering banget pingin nangis pas gendong Jordy?”
“Beb, Jordy belum BAB nih, udah mau seminggu. Kenapa ya, kira-kira?”
“Tahu nggak, rekomendasi stroller apa, yang tahan banting. Bisa dipakai dari newborn sampai toddler?”
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini, yang sering mampir di telinga sahabat saya, beberapa minggu saat saya menyandang status sebagai ibu baru. Serius sih, ini kepala rasanya penuh pertanyaan “polos” menuju stress :D
Misalnya, pertanyaan pertama yang saya lontarkan. Usut punya usut, ternyata saya kena baby blues syndrome. Perasaan bingung, di awal-awal jadi ibu. Ada bayi mungil di hadapan saya, dan belum tahu kalau nangis terus-terusan di malam hari, tandanya Jordy anak saya lagi kenapa, ya? Pas demam, langsung dikasih obat, atau ada cara alami lain yang bisa saya tempuh?
Itu baru dari segi parenting, belum soal nanya-nanya perlengkapan anak. Yang harusnya bisa saya siapkan, sebelum kelahiran Jordy. Salah satu yang paling saya sesali, beli stroller yang nggak sesuai dengan kebutuhan, dan berakhir berlapis debu di gudang, hiks.
Nggak mau ini juga terjadi pada keluarga dekat saya yang baru saja dinyatakan hamil. Kami pun jadi banyak diskusi. Dengan senang hati saya membagi pengalaman. Supaya dia nggak mengulangi kesalahan yang sama. Mengurangi drama ibu baru, hihihi
1. Saat dinyatakan hamil, langsung ambil kelas prenatal
Sejujurnya, saya minim sekali informasi saat mengandung Jordy. Jangankan kelas prenatal. Kelas yoga hamil pun nggak saya ikuti *jangan ditiru*, ya, mommies. Makanya, saya wanti-wanti bilang ke saudara saya. “Coba deh, langsung daftar kelas prenatal.” Inti manfaat mengikuti kelas prenatal, mewujudkan persalinan minim trauma, dan memberi memori yang lebih positif pada ibu, ayah dan bayi yang dilahirkan, dengan begini, persiapan diri jadi lebih maksimal, kan? Mau itu kelahiran normal atau caesar. Calon ibu sudah tahu, kemungkinan apa saja yang akan dihadapi, untuk kedua metode kelahiran tersebut.
2. List down perlengkapan baby yang bisa dipakai hingga tahunan
Yang saya maksud, kebutuhan bayi yang termasuk barang-barang besar, mommies, dan sifatnya terpakai hitungan tahun, misalnya stroller. Kesalahan terbesar saya, asal beli, tanpa tahu spesifikasinya seperti apa. Kuatkah hingga hitungan tahun, sampai Jordy masuk usia toddler.
Kalau boleh mengulang momen. Saya pilih stroller Bugaboo. Kebetulan kakak saya juga pakai, dan saya sudah mencoba sendiri, gimana nyamannya untuk si kecil dan orangtua. Pas sesi ngobrol sama saudara saya ini, kok ya timing-nya bisa cocok, ternyata Bugaboo Fox yang baru saja rilis 1 Maret lalu.
Kenapa sih, saya merekomendasikan Bugaboo Fox?
a. Stroller yang super nyaman
Mau dalam situasi apapun stroller Bugaboo Fox bisa mengakomodir kebutuhan penggunanya. Jalan-jalan di outdoor? Nemenin mommies yang bosan di rumah, terus mau nge-mall, juga bisa. Atau mumpung belum bayar tiket pesawat full, si bayi di bawah dua tahun mau dibawa traveling pakai Bugaboo Fox?
Sistem suspensi roda dengan ukuran besar didesain sedemikian rupa, sehingga Bugaboo Fox stabil di segala kondisi jalan. Dari segi BB anak, mampu menahan hingga 17 kg. Keranjang besar di bawah stroller, dengan kapasitas hingga 10 kg, dapat digunakan untuk menyimpan pernak-pernik si kecil selama bepergian.
b. Kuat, ringan dan praktis
Bagian kerangka stroller bisa dilipat hingga bentuknya yang paling minim. 66 x 54 x 19 cm. Melipatnya juga nggak perlu tenaga ekstra kok, mommies. Bagian bassinet (semacam keranjangnya), khusus untuk si kecil yang masih bayi, didesain senyaman mungkin. Luas, dilengkapi dengan lapisan empuk.
c. Tahan lama
Material yang digunakan Bugaboo Fox menggunakan aluminium tubing. Bahan yang sama yang digunakan oleh marinir dan industri penerbangan. Nggak heran, ya. Secara keseluruhan untuk ukuran stroller seperti Bugaboo Fox, beratnya kurang dari 10 kg, lho, mommies. Termasuk stroller paling ringan, di kelasnya. Bonusnya, bagian canopy, warnanya bisa diganti sesuai kebutuhan atau mood mommies, hihihi.
3. Rajin ikut seminar parenting
Soal kehamilan sudah, soal perlengkapan bayi sudah. Poin ini yang sebetulnya juga super penting. Poinnya, supaya tahu perubahan emosi apa yang akan dihadapi pasutri saat jadi orangtua. Jadinya nggak kaget seperti saya, belum tahu apa itu baby blues syndrome, bagaimana mengatasinya, dan mengkomunikasikannya dengan pasangan.
Belum lagi soal A-Z tumbuh kembang anak di setiap tahap perkembangannya. Khususnya golden age, fase yang penting yang nggak boleh terlewat, untuk investasi kesehatan di masa depan. Gali ilmu sebanyak-banyaknya, soal kesehatan fisik dan psikis anak. Karena hanya dari orangtua yang padat ilmu, menghasilkan anak yang berkualitas.
Ada yang punya pengalaman sama dengan saya? Oh iya, untuk mommies yang tertarik membawa pulang si Bugaboo Fox, Tersedia di Mothercare dan Birds and Bees, ya.
Share Article
COMMENTS