Coba cek lagi kandungan larutan yang mommies pakai untuk mengobati sariawan. Jangan sampai malah memperburuk masalah seputar mulut yang mommies hadapi.
Walau kesannya “cuma” sariawan, tapi percaya deh, kalau lagi mengalami mulut yang dalam istilah kedokteran dikenal dengan Stomatitis Aphtosa, dampaknya nggak sekeren namanya. Walau hanya satu sariawan bersarang di mulut, tapi bisa merusak suasana hati. Ya, gimana nggak? Makan juga jadi nggak nyaman, bahkan bicara juga terganggu. Coba gimana tuh, kalau datang masanya meeting penting? Been there, mommies! Dan nggak mau lagi, hiks!
Dari segi kesehatan manusia secara keseluruhan, jangan pernah deh, mommies menyepelekan sariawan. Seperti yang dikemukakan Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, “Dalam ilmu kedokteran gigi, sariawan itu punya tanda yang spesifik. Tapi bisa juga suatu gambaran dari penyakit tertentu. Mulut kita itu keren banget, mulut adalah cermin kesehatan tubuh manusia. Sayangnya orang awam tidak berpikir sampai ke arah itu. Pokoknya semua luka yang sakit di dalam mulut, nggak bisa makan, dianggap sariawan. Akibatnya dengan berbagai pendekatan, menggunakan obat ini dan itu, belum tentu sembuh. Karena penyebabnya juga belum diketahui,” jelas drg. Rahmi.
Penyebab sariawan ada lebih dari 15, tapi kata drg. Rahmi, yang paling banyak terjadi karena stress. Artinya, ada hormon tertentu yang dilepas dari otak kecil kita dan merusak semua yang ia lewati. Salah satunya jaringan kulit yang ada dalam rongga mulut. Di peringkat berikutnya, kan suka tuh, ya, nggak sengaja kegigit, terus berujung sariawan, deh.
Walau secara ilmiah sariawan yang sifatnya tidak parah, bisa sembuh sendiri dalam jangka waktu dua minggu. Syaratnya, kalau tubuhnya memiliki regenerasi jaringan kulitnya bagus, ya. Tapi tetap saja, suka nggak tahan dengan rasa sakitnya. “Jadi kita biasanya perlu menggunakan bahan-bahan tertentu agar menstimulasi regenerasi jaringan kulit, supaya cepat sembuh,” papar drg. Rahmi.
Makanya sudah paling benar sih, melakukan tindakan preventif saat rongga mulut kita mulai terasa tidak nyaman. Daripada mengorbankan kebersihan rongga mulut (Oral Hygiene), untuk menurunkan terjadinya infeksi sekunder mikroorganisme yang menyebabkan penyembuhan sariawan terhambat.
Kalau selama ini masih suka ragu memilih larutan tertentu. Setelah mendengar sendiri penjelasan dari dr. Merry Sulastri, Educartor and Trainer Mundipharma, saya sih yakin menjaga Oral Hygiene dengan larutan antiseptic Povidone-Iodine 1%. Yaitu zat anti mikroba yang memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan daerah mulut. Hebatnya, untuk pemakaian jangka panjang, tidak menimbulkan resistensi.
Menurut dr. Merry, tugas Povidone-Iodine 1%, bisa membantu mengontrol kuman, sehingga proses peradangan dari sariawan tidak bertambah parah. Selain itu, Povidone-Iodine 1%, terlah teruji efektif secara klinis dan aman digunakan pada rongga mulut dan tenggorok karena memiliki spectrum yang luas, dapat membantu mempercepat penyembuhan luka infeksi di rongga mulut, dan membantu menghentikan perdarahan. Nggak heran kalau sekelas World Health Organization (WHO) dan BPOM merekomendasikan Povidone-Iodine sebagai pemakaian antiseptik utama di bagian rongga mulut.
Praktiknya, Povidone-Iodine 1% saya dapatkan dari Betadine Obat Kumur. Selain bentuk pengobatan, berkumur selama 30 detik atau gargling juga bisa diandalkan mencegah infeksi yang terjadi di rongga mulut. Maklum saja, kata drg Rahmi, “Mulut salah satu organ yang sangat fungsional. Setiap saat, kita menggunakan mulut untuk berakvitas. Oleh karena itu, setiap detik kesempatan terjadinya iritasi dalam rongga mulut besar banget.”
Ada yang punya cerita bagaimana menangani sariawan, atau seputar masalah rongga mulut?