Tepatnya, apa saja, sih, yang dibutuhkan anak laki-laki dari ayahnya agar ia punya kehidupan yang baik di selama ia tumbuh?
Bukan rahasia lagi kalau sosok Ayah itu penting hadir dalam semua lini kehidupan anak laki-laki. No disrespect for all single moms out there, tapi dari sebuah studi yang bisa dilihat di sini mengatakan, ayah yang menunjukkan kasih sayang, melindungi, dan terlibat dalam kehidupan anak, terutama anak laki-laki, membuat perkembangan kognitif, bahasa dan sosial si kecil optimal. Jadi sebenarnya, apa yang harus dilakukan oleh para ayah?
Anak laki-laki butuh kehadiran ayah
Bukan cuma sekadar hadir ketika anak menjadi peran utama di drama sekolahnya, atau hadir ketika pengambilan rapor, tapi juga kehadiran ayah di setiap waktu-waktu penting kehidupannya. Kehadiran ayah ketika ia berhasil berjalan dengan kedua kakinya, saat ia sukses naik sepeda roda dua pertama kali, dan juga ketika ayah tidak lupa bahwa hari ini berjanji untuk mengunjungi Aquarium raksasa.
Anak laki-laki butuh melihat kepemimpinan ayah
Ayah adalah pemimpin keluarga. Bagaimana jiwa kepemimpinan anak laki-laki bisa terbentuk kuat, kalau ia melihat ayahnya sulit diandalkan, ragu dalam banyak hal, dan tidak memenuhi tugasnya dalam memimpin keluarga? Keluarga mungkin hanya organisasi kecil, tapi besar pengaruhnya pada si kecil, karena keluarga adalah segalanya baginya selama ia bertumbuh kembang.
Anak laki-laki butuh melihat ayah mencintai ibunya
Bukan, bukan lantas di depan anak, si Ayah memperlihatkan afeksi berlebihan pada ibunya, walau pelukan hangat dan kecupan mesra sebelum berangkat ke kantor masih boleh diperlihatkan. Tapi juga sikap menghormati dan menghargai ibu yang butuh dilihat anak, karena perlakuan ayah ke ibu akan menjadikan tolak ukur baginya dalam menghadapi wanita, terutama istrinya kelak ketika ia dewasa. Jadi para ayah, boleh, lho, bantu-bantu istrinya beresin rumah, cuci piring, dan tetek bengek urusan rumah tangga lainnya ;)
Anak laki-laki butuh kehangatan dari ayah
Terkadang memang ada, sih, karakter-karakter dari seorang laki-laki yang kurang bisa menunjukkan afeksi. Sehingga ketika menjadi ayah, sikap tersebut terbawa dalam menghadapi anaknya. Padahal kehangatan mampu membuat anak merasa dicintai dan terlindungi. Buat ayah-ayah yang kurang hangat, mungkin nggak harus setiap saat memeluk, atau bersikap hangat, tapi sediakan waktu-waktu khusus untuk melakukan hal tersebut sehingga anak merasa ayah tidak terlalu dingin
Anak laki-laki butuh perhatian penuh dari ayah
Dalam hal ini bukan sekadar waktu yang ayah sediakan kepada anak, tapi juga perhatian penuh saat bersamanya. Ketika bermain, jalan-jalan, atau makan bersama, coba simpan dulu gadgetnya, ya, Ayah.
Anak laki-laki butuh dipuji dan dikritik ayah
Bisa dimaklumi kalau pencapaian-pencapaian kecil anak terlewatkan oleh ayah, karena umumnya anak memang menghabiskan waktu lebih banyak dengan ibu. Hanya saja, akan sangat menyenangkan bagi anak laki-laki bila dipuji ayahnya karena berhasil bantu ibu cuci piring, membersihkan sendiri tempat tidurnya, atau sesederhana sudah mampu melafalkan huruf “R” dengan sempurna. Begitu pun juga dengan kritikan. Kritikan positif dari ayah membantu anak berusaha menjadi lebih baik dalam melakukan sesuatu.
Anak laki-laki butuh melihat ayahnya kuat
Ini bukan tentang ayah yang mampu angkat-angkat sak semen saat renovasi rumah, atau angkut-angkut galon air mineral, tapi ini tentang kuat dalam menghadapi tantangan hidup, dalam berusaha menghidupi keluarga, dalam menghadapi bukan hanya hal-hal besar, tapi hal-hal yang kecil yang nggak kalah complicated. Kekuatan ayah menjadi sumber kekuatan anak laki-laki juga, lho.
Jadi, mari kita list down, sudahkah kita sebagai ayah melakukan semua hal itu!