Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang perlu mendapatkan dukungan dari orang tua secara maksimal. Dukungan tersebut berupa pemberian makanan bergizi guna memenuhi asupan nutrisi harian anak serta memotivasi anak untuk beraktivitas fisik dengan cukup.
Apakah kebutuhan aktivitas fisik anak saya sudah tercukupi? Kadang saya suka mereview, jangan-jangan masih kurang. Kalau kurang, kan bahaya! Saya nggak bisa menutup mata kalau anak zaman sekarang ini lebih senang nonton televisi dan main games.
Untuk urusan yang satu ini, saya dan suami cukup saklek, dan membuat kesepakatan bersama. Waktu nonton televisi hanya dua jam sehari. Sedangkan untuk main games, hanya boleh dilakukan saat akhir pekan. Itu pun juga dibatasi. Hanya 30 menit di pagi hari, siang dan sore.
Saya sangat percaya kalau aktivitas fisik itu sangat penting buat pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan nggak cuma anak-anak saja, orang dewasa pun harus rutin bergerak dengan melakukan aktivitas fisik sesuai porsinya. Jika tidak, ya, bahaya. Anak berisiko mengalami obesitas, perkembangan lainnya pun juga bisa terhambat.
Saya ingat dengan apa yang dikatakan oleh Psikolog Anak dan Remaja, Anna Surti Ariana, bahwa aktivitas fisik punya manfaat yang sangat banyak. Baik manfaat fisik yang bisa membuat anak lebih kuat, namun juga manfaat kognitif karena dengan melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kreativitas untuk memecahkan berbagai masalah. Koordinasi motorik kasar juga semakin terlatih.
Melakukan aktivitas fisik juga punya manfaat melepas stress, dan melatih emosi anak, karena dengan bermain di luar ruang dan banyak bergerak juga melepaskan tekanan emosi anak sehingga emosi negatif. Satu poin yang nggak kalah penting, lewat aktivitas fisik, anak juga meningkatkan kecerdasaran sosialnya. Karena saat anak bermain dengan temannya, mereka belajar bekerja sama, belajar saling memengaruhi, saling menjatuhkan, saling menolong.
Bagaimana dengan durasi yang paling ideal untuk anak bermain di luar ruang?
Dalam hal ini, psikolog yang kerap saya panggil Mbak Nina ini menjelaskan, para ahli yang mengatakan bahwa aktivitas fisik anak ini minimal perlu dilakukan 30 menit dalam sehari. “Lebih baik pagi hari supaya anak mendapat manfaat maksimal dari sinar matahari. Tapi kalau pagi sekolah, akan baik kalau main di sekolah. Atau bisa juga mainnya di luar rumah, sore harinya,” ujarnya.
Toh, sebenarnya aktivitas fisik yang bisa dilakukan anak banyak pilihannya, Mulai dari senam atau menari, main sepeda, renang, main bola, atau sekadar main lari-larian atau lompat-lompatan. Asiknya lagi kalau melakukan aktivitas fisik bersama-sama keluarga juga bisa jadi ajang mempererat bonding kan?
Tentunya sebagai orang tua kita tidak mau kehilangan manfaat tersebut bukan? Segudang aktivitas anak tersebut perlu diimbangi asupan nutrisi hariannya. Untuk memenuhinya ibu harus memperhatikan anak tidak kekurangan zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain kecukupan gizi dengan memberikan makanan yang bergizi seimbang, dan melakukan aktivitas fisik, sampai sekarang saya pun selalu percaya kalau nutrisi anak perlu dilengkapi dengan susu UHT seperti DANCOW FORTIGRO UHT.
Dengan DANCOW FORTIGRO UHT ini anak saya bisa mendapatkan tambahan kalsium dan Vitamin A & E, ditambah juga dengan kolin yang berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Dari segi kemasan, Dancow FORTIGRO UHT dengan ukuran UHT 110ml pun sangat travel friendly. Makanya, saya kerap membekali susu ini dalam bekal anak saya. Dengan rasa stroberi dan coklat, yang pastinya disukai anak-anak. Jadi tinggal disesuaikan saja dengan selera si Kecil.
Jadi gimana, sudah cukup belum aktivitas fisik anak?