Ditulis oleh: Lariza Puteri
Aaaah, kenapa sih? Wong cuma air putih doang, apa bahayanya sih? Eiiits, jangan salah…… ada bahayanya! Pokoknya jangan pernah tergoda untuk mencicipkan air putih pada bayi sebelum ia berusia 6 bulan.
“Udah nggak kenapa-kenapa kok kasih air putih dikit aja, biar lidahnya bersih, nggak putih-putih.”
“Selesai menyusu, bagusnya sih bayi diberi air putih, biar maksimal kenyangnya.”
Dan seterusnya ……….
Pasti minimaaaaal pernah deh sekali kita mendengar masukan-masukan ‘menyesatkan’ macam ini ketika sedang menyusui si kecil tak lama setelah ia lahir!
Dan kalau kita lagi lemah iman, bawaannya ingin aja nurutin, antara memang kita pikir si pemberi saran ini memang benar, atau kita malas untuk berargumen, hahaha.
Nggak jarang memang saat bayi sudah menyusu hampir satu jam lamanya, namun ia tetap saja menangis, maka kemampuan membaca keinginan bayi pun muncul. Yang biasanya membaca pikiran pak suami saja sulit (:D), ini membaca pikiran bayi bisa dengan mudah dilakukan, hehe. Dari nada tangisan, ibu bahkan tahu apa yang sedang diinginkan bayi. Memang, sih, kemampuan yang ini perlu banyak belajar. Enggak muncul tiba-tiba. Selain mempelajari kebiasaan bayi, untuk mengembangkan kemampuan ini, ibu juga perlu memiliki banyak informasi dan pengetahuan.
Baca juga: Keahlian yang Wajib Dimiliki Oleh Para Ibu Baru
Sebab, salah-salah, kemampuan ini tanpa ilmu pengetahuan malah jadi kaya cenayang yang asal saja. Misalnya ya itu tadi, mengira bayi yang sudah menyusu selama satu jam masih haus, lalu karena ibu (dan bayi) tak sabar, bayi pun berhenti menangis setelah diberikan air putih. Duuh, jangan sampai ini terjadi, ya, Mom. Sebab, tangisan bayi jelas punya banyak arti. Lagipula memberikan air putih pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tidak dilakukan.
Menurut WHO, memberikan air putih pada bayi membuat mereka berisiko terkena diare dan kekurangan gizi. Nah, lho! Ini disebabkan karena air putih yang dikonsumsi bayi mungkin tidak bersih dan menyebabkan bayi terinfeksi. Tak hanya itu, berikut beberapa alasan mengapa bayi di bawah 6 bulan tidak boleh minum air putih:
Hal ini karena pemberian air putih dapat menyebabkan bayi minum lebih sedikit ASI atau bahkan berhenti menyusu lebih awal. Pada beberapa bayi, konsumsi air putih dapat menyebabkan perut bayi kembung. Sehingga, air putih pun menyebabkan keinginan bayi untuk minum ASI. Lama-lama yang seperti dapat membuat bayi berisiko mengalami malnutrisi. Jika ibu tetap memberikan air putih alih-alih menyusuinya, juga akan menyebabkan produksi ASI akan berkurang.
Organ ginjal bayi belum berfungsi dengan matang. Jika bayi minum air putih terlalu banyak, maka tubuh mereka akan mengeluarkan elektrolit melalui air seninya. Elektrolit ini misalnya natrium atau sodium yang sebetulnya berguna untuk proses metabolisme. Saat bayi mengalami kekurangan natrium, maka keseimbangan cairan dalam tubuh juga terganggu. Akibat fatalnya, aktivitas otak bayi akan terganggu. Bayi yang sudah mengalami hal ini akan mengalami gejala mulai dari sering mengantuk dan lemas, hingga kondisi suhu rendah dan tubuh membengkak kemudian kejang.
Kandungan bakteri dalam air putih sangat mungkin terjadi. Tak hanya berasal dari air putihnya saja, wadah penampung air putih yang tak diperhatikan kebersihannya juga berisiko terpapar bakteri. Akibatnya, sistem pencernaan dan daya tahan bayi yang belum sempurna membuatnya mudah terserang diare. Semnetara, bahan mineral yang bisa saja terkandung dalam air putih adalah fluroide yang dapat mengganggu perkembangan bayi.
Masih menurut WHO, sebetulnya bayi sudah cukup diberikan ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung lebih dari 80% air, terutama pada ASI yang muncul di awal periode menyusui. Kandungan air dalam ASI yang cukup banyak ini, sudah cukup memuaskan bayi yang sedang merasa haus. Selain itu, ASI juga melindungi bayi dari infeksi dan membantu tumbuh kembang bayi lebih baik.
Sooo, tahan-tahan dirilah memberikan air putih untuk si kecil kalau belum berusia di atas 6 bulan.
Baca juga: Tanda-tanda Pelekatan Payudara Saat Menyusui yang Benar