Supaya nggak panik berlebih dan tebak-tebak buah manggis saat menangani si kecil demam.
Waktu anak saya masih bayi, dan demam, saya panik luar biasa. Yang paling kentara, saya jadi rungsing. Takut ada apa-apa sama Jordy, ujung-ujungnya, blassss bergadang semalaman. Pas sekarang sudah 3 tahunan, sudah nggak panik, sih, tapi masih ada rasa khawatir. Wajarlah, namanya juga anak lagi panas tinggi. Dampaknya, suka jadi malas makan, minum, takutnya malah dehidrasi.
Semua orangtua kayaknya setuju deh, kalau urusan anak sakit, konsentrasi kita bubar jalan, serba salah aja gitu, mau melakukan apapun. Kerjaan kantor, ditunda dulu. Fokus dulu ke anak, untuk penanganan lebih lanjut. Khawatir boleh saja, karena ini tanda, kalau kita harus mencari jalan keluarnya. Tapiii, jangan jadi gegabah, terus jadi salah mengambil cara untuk mengatasi demam.
Saya punya fakta-fakta seputar demam, yang bisa mommies simpan dan ingat-ingat. Karena pada saat kita tenang, harapannya kita bisa melakukan penanganan yang tepat.
1. Demam itu bukan penyakit! Melainkan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri, atau parasit. Demam pada anak, justru pertanda baik, bahwa sistem kekebalan tubuh si anak, bekerja dengan baik melawan infeksi tersebut.
2. Subuh tubuh berdasarkan usia yang membutuhkan intervensi:
3. Tindakan kompres, menggunakan air hangat atau suam kuku. BUKAN AIR DINGIN, apalagi alkohol. Dikompresnya, di ketiak,dan lipatan selangkangan (10-15 menit).
4. Sebaiknya si kecil menggunakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian yang tebal, apalagi diselimuti, karena hanya akan memicu kenaikan suhu.
5. Jika demam sudah berlangsung lebih dari 3 hari, tapi tidak ada gejala lain yang mengikuti. Seperti pilek atau batuk. Biasanya dokter akan menyarankan tes darah, atau tes urine. Untuk mengetahui, apakah kemungkinan ISK (infeksi saluran kemih)
6. Saat demam, diiringi batuk pilek. Dipastikan tubuh sedang melawan virus common cold. Demam seperti ini bisa berlangsung seminggu lamanya.
7. Demam pada anak bisa berujung kejang, dengan catatan, anak yang mempunyai “bakat” atau faktor genetik. Jadi tidak semua anak pasti akan kejang, saat demam tinggi. Tapi tetap waspada, ya, mommies.
8. Asupan cairan, harus tetap menjadi perhatian utama. Jika terjadi kekurangan cairan. Akan menimbulkan kenaikan suhu. Cairan yang cukup, akan menstabilkan subuh tubuh.
9. Cairan yang dimaksud, bukan hanya air minum. Mommies bisa menghidangkan makanan dengan kuah yang berlimpah. Sop ayam, yang kaya akan rempah, akan sangat menolong si kecil merasa lebih baik. Oh iya, saya biasanya membuatkan Jordy, agar-agar. Rasanya yang manis, kan disukai anak-anak.
10. Saat malam, wajar jika si kecil sangat gelisah, dan tak jarang kasus yang terjadi pada anak saya sampai mengigau. Mungkin ini saatnya si kecil butuh obat penurun panas.
Sejauh ini, untuk penanganan pertama demam (selain kompres), saya memilih obat yang mempunyai kandungan parasetamol. Karena parasetamol, juga direkomendasikan oleh WHO, terbukti paling aman, sebagai Pereda panas dan nyeri pada anak dan ibu hamil. Saya biasanya sedia Panadol, aman dan terpercaya meredakan demam pada anak.
Saya menggunakan varian Panadol Anak, untuk anak 1 – 6 tahun. Selain itu, ada yang untuk anak 0 – 1 tahun, dan untuk 6 tahun ke atas. Selain itu, obat ini mempunyai toleransi yang baik terhadap lambung. Dengan rasa raspberry, Jordy nggak ada perlawanan tuh, saat harus menenggak obat yang berupa sirup ini.
Semoga mulai sekarang, mommies bisa lebih tenang ya, saat si kecil demam. Kalau ragu, dan hati masih nggak tenang, sebaiknya segera konsultasi ke dokter si kecil, untuk penanganan lebih lanjut :)