banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

5 Kalimat Tidak Boleh Diucapkan di Depan Anak Saat Bersama Pasangan

author

fiaindriokusumo12 Dec 2023

5 Kalimat Tidak Boleh Diucapkan di Depan Anak Saat Bersama Pasangan

Mungkin memang hanya sekadar obrolan ringan yang jawabannya diucapkan nggak pakai mikir. Tapi hati-hati, jangan sampai katakan 5 kalimat ini di depan anak.

Dalam dinamika rumah tangga, komunikasi yang baik antara pasangan sangat penting. Namun, terdapat kalimat-kalimat tertentu yang sebaiknya dihindari saat berbicara di depan anak. Lagi pula, sudah rahasia umum bahwa anak adalah peniru yang ulung. Sebagai orangtua, tentu kita harus menjadi role model yang baik agar anak dapat menjaga perkataan dan perbuatannya.

Ada kalanya, kita sedang bercanda santai atau sekadar merespon pertanyaan pasangan, tetapi apa yang disampaikan oleh kita bisa dipahami anak secara bertolak belakang. Oleh karena itu, mari kita periksa kembali, sejauh mana kalimat-kalimat tertentu sebaiknya dihindari ketika berbicara dengan pasangan, terutama saat Si Kecil ikut mendengarkan.

BACA JUGA: 6 Penyebab Pasangan Suka Mulai Pertengkaran Tanpa Alasan

Jangan Katakan Kalimat Ini di Depan Anak

Kesadaran terhadap kata-kata yang digunakan dapat menciptakan lingkungan yang positif dan aman bagi perkembangan anak. Berikut adalah lima kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan di depan anak saat sedang bersama pasangan.

1. “Kamu enggak pernah kontribusi mengurus anak. Selalu kerja melulu.”

Bekerja adalah salah satu cara dalam berkontribusi untuk anak, lho. Pekerjaan yang dijalankan oleh pasangan juga merupakan bagian dari usaha untuk memastikan masa depan yang baik bagi anak. Penting untuk menyadari bahwa mengatakan kalimat tersebut dapat membentuk persepsi anak bahwa pekerjaan tidak memiliki manfaat dan orang tua tidak peduli padanya.

Namun, jika yang Mommies maksud dengan kontribusi adalah mengurus anak di rumah, sebaiknya diskusikan masalah ini dengan pasangan secara privat tanpa didengar anak-anak.

2. “Aku enggak lagi merasa peduli sama keluarga ini.”

Saat rasa marah terhadap pasangan muncul, keinginan untuk menyalurkan emosi melalui kalimat-kalimat yang merugikan juga bisa muncul. Namun, kita harus berhati-hati agar tidak mengungkapkan pernyataan yang membuat anak merasa bahwa keluarganya akan hancur karena salah satu orangtuanya telah kehilangan rasa peduli. Walau terdengar sepele, kalimat tersebut bisa melekat di pikiran anak, lho. Maka itu, Mommies harus bisa mengontrol kata-kata saat dilanda emosi negatif, ya.

BACA JUGA: 100 Pertanyaan untuk Bahan Obrolan dengan Pasangan

3. “Dasar gendut/hitam/dekil/pendek…”

Berkata kasar mengenai penampilan fisik, seperti menyebut seseorang sebagai “gendut,” “hitam,” “dekil,” atau “pendek,” tidak akan memberikan pembelajaran yang baik kepada anak. Sebaliknya, ini hanya akan mengajarkan anak bahwa menghina penampilan fisik orang lain adalah hal yang sah. Atau bahwa penampilan fisik sangatlah penting untuk diperhatikan agar Mommies dan Daddies tidak bertengkar lagi.

4. “Aku enggak punya waktu mengurusi hal-hal kayak begini.”

Kalimat ini juga tidak boleh diucapkan di depan anak. Jika kita memilih untuk pergi sebelum menyelesaikan masalah, anak dapat merasa bahwa meninggalkan masalah tanpa penyelesaian adalah hal yang dapat diterima. Hal ini bisa membuat kesan bahwa Mommies dana Daddies adalah sosok apatis terhadap keluarga. Sebaiknya, cobalah untuk menyelesaikan konflik dengan bijak dan melontarkan kata-kata yang lebih baik di depan anak.

5. “Jangan ganggu. Aku lagi sibuk.”

Mungkin Mommies dan Daddies memang sedang sibuk dan tak ingin diganggu orang lain. Namun, seringkali, jawaban seperti ini dapat membuat Si kecil menilai bahwa kita tidak menganggap penting pasangan ataupun keluarga secara keseluruhan. Sebaiknya, cobalah untuk mengganti dengan kalimat yang lebih baik, misal “Nanti dulu, ya. Aku sedang mengurusi sesuatu dulu.” Tunjukan pada anak bahwa kita masih memiliki kepedulian dan perhatian pada keluarga bahkan di saat sibuk.

BACA JUGA: 7 Kalimat Gaslighting dalam Hubungan, Jangan Sampai Terucap!

Kalau sudah sadar ternyata sering mengucapkan kelima kalimat di atas, coba yuk disaring ulang kalimat-kalimat yang akan keluar dari mulut kita agar anak tidak salah paham dan mewajarkan segala yang tidak baik tersebut.

Cover image: Image by stefamerpik  on Freepik

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS