banner-detik
WORK & CAREER

Etika Makan Siang untuk Para Pekerja, Idealnya Harus Seperti Apa?

author

?author?07 Feb 2018

Etika Makan Siang untuk Para Pekerja, Idealnya Harus Seperti Apa?

Sebuah catatan dari pekerja, yang mengalami tren makan siang dengan berbagai kondisi perusahaan.

Dulu pada masanya saya bekerja di majalah. Jam makan siang, bisa dipastikan hampir mulai dan selesai tepat waktu. Kalaupun mau early lunch, paling cepat 15 menit sebelum jam 12. Dan selesai, maksimal balik ke ruangan dan duduk manis jam 13.30. Semua atas nama, corporate culture yang menghendaki demikian. Oh iya, FYI, jam kerjapun juga sedemikian ketatnya.

Baca juga: 9 Hal yang Tidak Pernah Dilakukan Oleh Perempuan Sukses

Etika Makan Siang untuk Para Pekerja, Idealnya Harus Seperti Apa? - Mommies DailyImage by j on Unsplash

Lalu sempat pindah ke kantor retail. Dengan jumlah karyawan yang jauh lebih kecil, dan budaya perusahaan yang kurang lebih sama. Tapi, kondisi saat itu diuntungkan. Berhubung, atasan langsung saya seumuran. Saya dan tim bisa makan siang, jauh lebih awal. Dan kadang, balik kantor, di atas jam 2 siang, hahaha. Yaaa, bosnya ikut makan timnya sama, gimana dong?

Dan sekarang, bekerja di Female Daily Network – Mommies Daily. Bisa dibilang, sangat fleksibel. Intinya sih, job desc yang kita kerjakan jangan sampai keteteran. Bicara soal etika makan siang. Ada artikel menarik dari workingmother.com, yang membahas seputar tema tersebut. Dan sering saya temukan dalam kehidupan kantor.

1. Just Get Your Work Done

Durasi istirahat makan siang di perusahaan, umumnya berlangsung 1 – 1 ½ jam. Di tempat saya kerja sekarang. Istirahat jam makan siang, nggak harus jam 12. Intinya selama kerjaan bisa selesai dengan baik dan tepat waktu, nggak perlu ada yang dikhawatirkan. Ada kondisi-kondisi dimana kita sarapan terlalu kenyang. Otomatis, pas jam 12, belum lapar. Nah, kan nggak mungkin dipaksa makan. Jadi sadar diri saja, sih. Selama nunggu lapar, kerjakan apa yang menjadi kewajiban kita. Atau kebalikannya, lapar lebih awal. Emang tahan gemetaran, sampai keringat dingin? Pintar-pintar minta izin ke supervisor mommies, untuk makan siang lebih awal. Sambil menjelaskan, deadline yang kemarin dia minta udah rampung dan diemail.

2. Selama anda bisa dihubungi saat dibutuhkan, kondisi terkendali!

Ada kalanya, kita bosan dong makan siang di kantor melulu, toh? Sesekali melipir ke mal terdekat, nggak apa kok. Tapiii, pastikan HP nggak di-silent. Nggak mau kan, pas balik kantor dapat tatapan tajam dari atasan? Sudahlah makan siang jauh, susah dihubungi untuk hal urgent, terus balik ke kantor telat. KELAR!

3. Semua tentang keseimbangan

Pada akhirnya, kita lah yang paling tahu situasi yang sedang terjadi. Jangan sudah sadar deadline lagi mepet-mepetan. Terus mommies, tiga hari berturut janjian makan siang sama teman-teman di luar kantor. Biasanya saya pilih hari Jumat, dimana tidak masalah makan siang dari jam 11.30. Mengutip workingmom.com, “use your time wisely—both professionally and personally.”

Baca juga: 3 Pemikiran yang Salah Dalam Bekerja

Nah, berdasarkan kondisi mommies. Sekarang, lebih sering melakukan tipe makan siang yang seperti apa?

*Artikel ini diadaptasi dari workingmom.com

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS