Saya tuh sering was-was kalau anak saya gampang terserang kuman penyakit. Yang paling menyebalkan, sampai sekarang masih saja ada orang yang dengan mudah menyarankan untuk minum antibiotik. Padahal, anak saya itu cuma kena common cold. Padahal, ada yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan anak.
"Kasihan, tuh, anaknya sudah seminggu nggak sembuh-sembuh juga. Nggak mau dikasih antibiotik saja?"
Bukan sok-sokan menolak antibiotik atau antiobat, tapi bukankah perlu dipahami kalau dalam memberikan antibiotik kita memang tidak boleh sembarangan? Intinya harus rasional, menggunakan obat-obatan secara tepat dan tidak berlebihan untuk mengobati sebuah penyakit. Jangan sampai malah menimbulkan efek samping, anak menjadi resisten terhadap obat.
Hal yang perlu dilakukan justru memerhatikan kondisi kesehatan anak, bagaimana cara mencegah anak supaya nggak gampang sakit. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati? Oleh karena itulah, penting buat saya sebagai ibu untuk memerhatikan kondisi anak agar kesehatannya tetap prima.
Dari pada tergoda memberikan antibiotik dengan alasan agar anak cepat sehat, lebih baik lakukan 5 hal yang ini yang bisa membantu imunitas anak sehingga bisa mencegah anak nggak gampang sakit.
Penuhi hak anak untuk mendapatkan ASI
Terus terang saja, sebelum saya jadi ibu, saya pikir memberikan ASI itu gampang. ASI bisa keluar dengan deras dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak begitu saya. Kenyataannya? Duh… jauh dari yang saya bayangkan! Memberikan ASI itu butuh diperjuangan. Bahkan saya dulu sempat bolak balik melakukan konseling dan mencari ASI booster yang paling baik untuk saya. Syukurnya, proses ini membuahkan hasil yang baik. Walaupun ASI saya sempat tidak lancar, tapi saya bisa memberikan ASI hingga anak saya berusia 2 tahun 3 bulan.
Beruntung, orangtua masa kini sudah lebih paham kalau ASI adalah makanan terbaik untuk anaknya selama 6 bulan, sebelum fase MPASI dimulai. Sistem imunitas lewat air susu ibu ini pertama diberikan lewat kolostrum yang mengandung immunoglobulin A (IgA) yang mampu melindungi tubuh bayi dari kuman. Lewat ASI, anak pun bisa mendapatkan antibodi yang bisa menjaga sistem imunitas tubuhnya.
Jangan jadi anti vaksin
Belakangan ini semua orangtua dibikin khawatir karena wabah difteri. Sebuah penyakit mematikan yang sebenarnya sudah lama ‘hilang’. Sayangnya, tahun ini wabah difteri kembali merebak. Menyedihkan, ya? Semua orangtua pun termasuk saya kembali memastikan vaksin apa yang dibutuhkan oleh anak. Jangan sampai ada jadwal vaksin yang terlewat.
Kenapa vaksin ini sangat penting untuk anak? Seperti yang diungkapkan dr. Dirga Sakti Rambe, vaksin dibutuhkan bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk kepentingan lingkungan sekitarnya. Melaluivaksinasi, seseorang diharapkan memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi. Dengan cakupan imunisasi yang luas, maka akan semakin banyak orang yang terlindungi dan pada akhirnya suatu penyakit dapat dieradikasi (musnah total). Menurut saya, penting bagi kita semua, para orangtua untuk saling bergandengan tangan. Saling mengingatkan bahwa vaksin memang perlu dilakukan.
Kenalkan anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Sudah tahu, ya, kalau anak itu butuh role model? Butuh melakukan pembiasaan yang baik sejak usianya belia. Hal ini pun berlaku dalam mengenalkan anak perilaku hidup bersih dan sehat. Pembiasaan ini tentu saja perlu dilakukan dan dimulai dari lingkungan rumah lebih dulu. Toh, sebenarnya nggak sulit kok, menanamkan kebiasaan ini.
Selain membiasakan makan makanan sehat, olah raga rutin, salah satu perilaku yang wajib dilakukan anak adalah kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Tampak sepele, ya? Tapi percaya, deh, kebiasaan hidup bersih dengan cuci tangan ini sebenarnya kunci kita mencegah kuman penyakit masuk ke dalam tubuh. Tahu nggak, kalau sampai sekarang ini angka kematian masih sangat tinggi akibat berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan air? Hal ini dikarenakan sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat seperti rendahnya kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.
Kalau saya, sih, masih memercayakan sabun kesehatan Lifebuoy sebagai solusi pencegahan tertularnya kuman penyebab penyakit. Setahu saya, formula yang terdapat di dalam sabun Lifebuoy ini mampu melindungi saya dan keluarga dari kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan dengan Lifebuoy, tidak hanya bikin merasa tangan lebih bersih dan segar, tapi juga bisa melindungi kulit dari berbagai infeksi dan kuman.
Cukupi kebutuhan tidur anak
Saya memang bukan tipe orangtua yang mewajibkan anaknya untuk tidur siang. Kalau sekiranya memang aktivitas anak padat, , mau nggak mau anak lanang saya ini susah untuk tidur siang. Tapi apakah lantas membuat saya tidak memedulikan waktu tidurnya? Jelas tidak. Saya percaya, semua orang butuh waktu istrirahat yang cukup untuk membuat tubuhnya tetap prima.
Kalau katanya Mbak Vera Itabiliana, selaku psikolog anak dan remaja, seiring bertambahnya usia, maka aktivitas anak akan bertambah dan waktu tidur pun berkurang. Ini terutama terjadi saat anak memasuki usia sekolah. Pada fase ini, waktu tidur ideal untuk anak adalah sekitar delapan jam.
Kalau 5 cara ini yang selalu saya lakukan dalam rangka menjaga kesehatan anak, bagaimana cara mommies lain untuk menjaga supaya anak tetap sehat? Setuju kan, kalau pencegahan merupakan solusi yang tepat? Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Boleh, lho, berbagi pengalaman dengan saya.