banner-detik
PREGNANCY

17 Cara Mengurangi Sakit Kontraksi

author

?author?07 Sep 2021

17 Cara Mengurangi Sakit Kontraksi

Ada yang memukul suami, ada juga yang memilih berteriak. Namun, seperti apa cara mengurangi sakit kontraksi? Berikut 18 caranya.   

Banyak yang menggambarkan sakit kontraksi seperti orang yang mulas ingin buang air besar namun tidak bisa. Dan, rasa mulasnya berkali-kali lipat. Tak heran sering kita lihat adegan melahirkan di film-film yang menampilkan seorang ibu berkeringat serta berteriak menahan sakit.

18 Cara Mengurangi Sensasi Sakitnya Kontraksi dari Sesama Mommies - Mommies Daily

Untuk Anda yang sedang bersiap menanti kelahiran si buah hati, berikut cara mengurangi sakit kontraksi dari sesama mommies. Semoga bermanfaat:

1. agitamu  : Memeluk suami sekencang mungkin dan mendengarkan kalimat-kalimat penyemangat dari mulutnya.

2. istie_istie : Pasang headphone dengan lagu kesayangan yang nge-beat, ikutan nyanyi kalau situasi ruangan memungkinkan ,dari pembukaan tiga, lancar ke pembukaan delapan.

3. ceayu : Usahakan untuk tetap bergerak aktif salah satunya saya tetap latihan prenatal yoga saat kontraksi.

4. vuterlanik : Menggunakan essential oil lavender, tiap kontraksi datang dihirup aromanya sambil tarik napas dalam-dalam. Rasanya lumayan, masih bisa terkontrol sakitnya.

5. emeppi: Kompres panas, essential oils dan acupressure dibantu suami.

6. irma.inj: Membaca surat alfiil supaya meredam rasa mulasnya. Selain itu, terus berdoa supaya dimudahkan pada saat lahiran. Alhamdulillah sekali ngeden langsung keluar bayi-nya.

7. ndahrahayu : Banyak jalan di depan klinik sampai nggak kuat jalan. Habis itu, buru-buru balik ke kasur tinggal ngeden keluar, Alhamdulillah.

8. cahyaniara : Dibuat nyaman oleh suami, dielus punggung misalnya.

9. fsoeryani: Jalan-jalan sampai benar-benar nggak kuat. Terus setiap kali kontraksi, melakukan gerakan meniup (buang napas dari mulut). Yang saya rasakan, dua hal itu paling membantu, alhamdulillah setalah 4 jam, bayi saya lahir.

10. sondangrp : Makan coklat dan minum madu agak banyak. Lumayan tambah tenaga nahan sakit dan nggak kelaparan tanpa takut pup.

11. immanuellakamaratih: Awalnya teriak-teriak minta ampun . Tapi lama kelamaan tenaga mulai habis. Jadi di kontraksi selanjutnya tarik napas dalam-dalam dan buang lewat mulut. Cukup membantu, sekalian pemanasan pernapasan pas ngeden nanti.

12. putri_bundaathar: Goyang inul di atas gym ball, atau mandi air hangat. Menolong banget ternyata.

13. fridaramadhanti : Meram sambil membayangkan yang indah-indah. Contohnya gunung atau pantai. Sambil atur pernapasan. Ditambah dielus-elus suami.

14. anastasiaekapratiwi : Selama kontraksi  saya hanya ingat kata guru senam hamil untuk tarik napas dalam-dalam dan buang dari mulut perlahan, jangan teriak-teriak, karena akan buang tenaga. Kontraksi yang sudah hampir lengkap akan konsisten berlangsung selama 20-30 detik, nah ketika hilang kontraksinya dis itulah ambil kesempatan tarik napas panjang dan atur mindset bahwa "Ini mau keluar ini mau keluar, semangattt!!" Dan ternyata kekuatan pikiran itu benar, loh.

15. maya_sandhy : Digosok-gosok punggung sama suster. Lalu dibantu suami tarik, dan hembuskan napas.

16. sinta_s_liu : Tarik napas dari hidung, hembus napas dari mulut, yang penting relaks. Minta tolong, dipijat-pijat belakang punggung sama suami, pakai minyak kayu putih.

17. gie_dazzling : Istighfar nggak putus-putus, sambil terus bilang ke baby "Yuuukk...kita berjuang sama-sama. Kita saling bantu yuk, biar lancar dan kita bisa ketemu segera!" "Lets do dis shall we?!" It works on me.

Rata-rata, benang merahnya ada di pengaturan napas. Jadi, nanti kalau sudah waktunya melahirkan, ingat baik-baik pelajaran napas pas senam hamil, ya, mommies :)

Baca juga:

Kontraksi Itu Rasanya ...

Kontraksi Setelah Pemasangan IUD

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan