Selain tawaran gaji yang lebih tinggi, ternyata 4 hal ini banyak juga dicari oleh para ibu bekerja.
Empat hari lagi tahun sudah berganti. Selamat tinggal 2017 dan selamat datang 2018. Umumnya, lumayan banyak orang yang memilih akhir tahun untuk waktu yang tepat untuk berpindah kerja. Siapa di antara mommies di sini yang juga melakukannya? Jika iya, selamat ya mom, selamat memasuki dunia kerja yang baru!
Bicara tentag pindah kerja, di saat MUDA dulua (cieeeeeh), saya selalu berasumsi bahwa alasan seseorang pindah kerja sudah pasti karena gaji yang ditawarkan di perusahaan yang baru lebih tinggi dari yang lama. Saya nggak pernah kepikiran ada alasan lain di luar uang (ketawan matrenya). Namun, seraya bertambahnya usia, beberapa kali pindah kerja, memiliki anak, banyak berinteraksi dengan beragam rekan kerja, saya jadi paham, bahwa gaji tidak lagi menjadi satu-satunya alasan seseorang untuk pindah kerja.
Terutama kalau bicara tentang ibu bekerja. Setelah saya melakukan survey kecil-kecilkan di 14 Whatsapp Group (iyaaaaa, saya punya sebanyak itu WAG) dengan anggota yang didominasi ibu bekerja, ternyata berikut alasan lain yang membuat seorang ibu rela pindah kerja meskipun nominal gaji yang ditawarkan nggak beda jauh dari tempatnya bekerja saat ini:
1. Kebijakan waktu kerja yang fleksibel
Kemacetan yang semakin sulit diterima akal sehal membuat banyak ibu bekerja menjadikan pilihan waktu kerja yang fleksibel sebagai dasar untuk menerima tawaran kerja baru di tempat lain. “Kalau gue bisa work from home atau bisa kerja dari luar tanpa harus ke kantor, gue rela deh pindah dari tempat gue sekarang,” demikian kata Novi, seorang ibu bekerja dari 2 anak.
2. Jarak kantor dari tempat tinggal
Lagi-lagi kemacetan adalah biang dari segalanya. Mencari kantor yang jaraknya nggak terlalu jauh dari rumah menjadi alasa berikut yang dicari oleh ibu bekerja. “Kalau ada apa-apa sama si adek, gue bisa cepat sampai rumah,’ demikian alasan yang disampaikan oleh Anna, ibu dari satu anak perempuan.
3. Fasilitas dan training
Nggak masalah kenaikan gaji tidak terlalu bombastis asalkan disediakan asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga dengan premi yang manusiawi, mendapat kendaraan operasional serta ada kemungkinan memperoleh training-training untuk mengembangkan ilmu yang kita punya.
4. Suasana kerja
Ternyata, ketika datang ke kantor untuk wawancara, banyak ibu bekerja yang juga sekaligus mengamati bagaimana suasana kerja di calon kantor barunya. Apakah fun, apakah terlalu tegang dan sepi, apakah wajah orang-orangnya happy, dsb. Percuma gaji fantastis kalau ternyata semua yang bekerja di situ tertekan.
Nah, itu 4 hal yang sering menjadi alasan seorang ibu bekerja menerima tawaran di tempat baru. Bagaimana dengan mommies?