banner-detik
PREGNANCY

Seperti Apa Postur Tubuh yang Benar Saat Hamil?

author

?author?11 Dec 2017

Seperti Apa Postur Tubuh yang Benar Saat Hamil?

Saat kehamilan masuk trimester kedua, sebaiknya extra hati-hati melakukan beberapa posisi berikut ini.

Waktu hamil trimester terakhir, posisi yang paling menantang buat adalah posisi tidur. Itu ya, mommies, semua posisi kayaknya serba salah, deh. Miring pegal, terlentang sudah sesak, tengkurap? Sudah jelas nggak boleh. Kalau dari segi kedokteran, direkomendasikan berbaring ke arah kiri. Atau kanan juga tidak masalah.

Baca juga: Yang Aman dan Tidak Aman Dilakukan Selama Kehamilan

Seperti Apa Postur Tubuh yang Benar Saat Hamil? - Mommies Daily“Hal ini untuk menghindari tekanan rahim yang besar ke pembuluh darah utama di area perut yang ujung-ujungnyanya akan menghambat aliran darah dan berbahaya bagi ibu dan janinnya. Kita mengenal ini dengan supine hypotensive syndrome,” jelas  Agung Sunarko Putra, dr. SpOG, dari RSAL dr. Ramelan Surabaya bagian Obstetri Ginekologi.

Baca juga: Hindari Pekerjaan Rumah Ini Saat Mengandung

Permasalahan masuk trimester ke-3 belum berhenti sampai di situ. Pada posisi-posisi tertentu, wajar banget kita merasa lelah. Sesederhana berdiri, diperlukan teknik khusus, agar janin dan ibu sama-sama nyaman.

Posisi berdiri:

Dikatakan oleh dr. Agung, sebetulnya kalau di awal kehamilan, tidak ada perubahan berarti. Masuk trimerster kedua, atau 14 minggu ke atas, tubuh kita mulai beradaptasi otot dan tulang ibu hamil untuk menyesuaikan dengan pembesaran Rahim dan perut. Selain pengaruh hormonal. Ada beberapa hal, yang harus diperhatikan jika mommies ada di posisi berdiri:

  • Pundak dan dada ditarik ke belakang untuk kompensasi pembesaran rahim supaya tetap seimbang.
  • Sedangkan panggul dan kaki umumnya lebih condong ke depan dan pada beberapa bumil langkah kaki dan posisi sedikit membuka untuk menyesuaikan dengan kehamilan.
  • Untuk alas kaki sebenarnya sama saja mau tinggi atau flat, yang penting empuk dan nyaman karena beban yang semakin berat. Meskipun pada situasi ibu hamil tertentu seperti gemuk, ada risiko diabet dan hipertensi serta varises disarankan menggunakan stocking dan tidak menggunakan high heels untuk mengurangi keluhan dan menghindari perburukan penyakitnya.
  • Lamanya tergantung, justru kalau sering duduk atau berbaring malah kurang latihan untuk otot dan tulang-tulang membiasakan menghadapi proses persalinan. Bahkan pada saat kehamilan besar kalo terlalu sering duduk kaki akan mudah bengkak karena terbentuknya bendungan di pangkal paha.
  • Poin yang terakhir ini, pernah banget saya rasakan. Karena terlalu banyak duduk, justru kaki saya bengkak. Setelah mengubah pola gerak saya di kantor, misalnya banyak jalan. Atau melakukan gerakan sederhana di atas bangku, membantu saya menimalkan bengkak di area kaki.

    Posisi duduk:

  • Prinsipnya adalah relax. Posisi tetap kurang lebih sama dengan berdiri akan lebih condong ke depan, hanya kalo duduk di tempat keras kan jelas kurang nyaman dibanding yang alas lunak/empuk.
  • Perubahan posisi diusahakan tidak mendadak, kalau perlu miring dulu. Terlebih kalau sudah besar sekali bisa dengan bantuan pegangan area tertentu atau bantuan orang sekitar.
  • Lalu untuk posisi lain yang sebaiknya dihindari , tentu saja yang  membahayakan kehamilan. Dokter Agung mengatakan, artinya gerakan yang berimbas langsung terhadap kehamilan, baik itu untuk rahim dan janin. Dokter Agung mencontohkan, perubahan posisi yang tibda-tiba dari berbaring atau duduk langsung berdiri atau tidur tengkurap.

    Pada dasarnya, kalau yang pernah saya rasakan dulu, karena sedang ada beban lain di dalam perut, otomatis tubuh juga akan menyesuaikan. Termasuk saat berjalan, atau menaiki tangga. Saya pribadi waktu itu, harus tahu dimana batas kemampuan fisik kita. Misalnya, pas jalan-jalan di mall atau pusat keramaian lainnya, jika terasa napas sudah semakin pendek, duduk dulu. Merenggakan otot-otot, sambil minum, dan mengatur napas.

    Selain itu, tantangan berikutnya, saat harus naik tangga. Rasanya beban tubuh menjadi dua kali lipat. Yang bikin saya semangat waktu itu, dukungan dari support system. Sampai rela, menyokong badan saya dari belakang waktu naik jembatan penyeberangan.

    Baca juga:

    Cukupi Nutrisi Sejak Hamil, Langkah Awal Cegah Stunting

    Tahayul Tentang Kehamilan, Ini Kata Dokter

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS