Sorry, we couldn't find any article matching ''
Seperti Apa Postur Tubuh yang Benar Saat Hamil?
Saat kehamilan masuk trimester kedua, sebaiknya extra hati-hati melakukan beberapa posisi berikut ini.
Waktu hamil trimester terakhir, posisi yang paling menantang buat adalah posisi tidur. Itu ya, mommies, semua posisi kayaknya serba salah, deh. Miring pegal, terlentang sudah sesak, tengkurap? Sudah jelas nggak boleh. Kalau dari segi kedokteran, direkomendasikan berbaring ke arah kiri. Atau kanan juga tidak masalah.
Baca juga: Yang Aman dan Tidak Aman Dilakukan Selama Kehamilan
“Hal ini untuk menghindari tekanan rahim yang besar ke pembuluh darah utama di area perut yang ujung-ujungnyanya akan menghambat aliran darah dan berbahaya bagi ibu dan janinnya. Kita mengenal ini dengan supine hypotensive syndrome,” jelas Agung Sunarko Putra, dr. SpOG, dari RSAL dr. Ramelan Surabaya bagian Obstetri Ginekologi.
Baca juga: Hindari Pekerjaan Rumah Ini Saat Mengandung
Permasalahan masuk trimester ke-3 belum berhenti sampai di situ. Pada posisi-posisi tertentu, wajar banget kita merasa lelah. Sesederhana berdiri, diperlukan teknik khusus, agar janin dan ibu sama-sama nyaman.
Posisi berdiri:
Dikatakan oleh dr. Agung, sebetulnya kalau di awal kehamilan, tidak ada perubahan berarti. Masuk trimerster kedua, atau 14 minggu ke atas, tubuh kita mulai beradaptasi otot dan tulang ibu hamil untuk menyesuaikan dengan pembesaran Rahim dan perut. Selain pengaruh hormonal. Ada beberapa hal, yang harus diperhatikan jika mommies ada di posisi berdiri:
Poin yang terakhir ini, pernah banget saya rasakan. Karena terlalu banyak duduk, justru kaki saya bengkak. Setelah mengubah pola gerak saya di kantor, misalnya banyak jalan. Atau melakukan gerakan sederhana di atas bangku, membantu saya menimalkan bengkak di area kaki.
Posisi duduk:
Lalu untuk posisi lain yang sebaiknya dihindari , tentu saja yang membahayakan kehamilan. Dokter Agung mengatakan, artinya gerakan yang berimbas langsung terhadap kehamilan, baik itu untuk rahim dan janin. Dokter Agung mencontohkan, perubahan posisi yang tibda-tiba dari berbaring atau duduk langsung berdiri atau tidur tengkurap.
Pada dasarnya, kalau yang pernah saya rasakan dulu, karena sedang ada beban lain di dalam perut, otomatis tubuh juga akan menyesuaikan. Termasuk saat berjalan, atau menaiki tangga. Saya pribadi waktu itu, harus tahu dimana batas kemampuan fisik kita. Misalnya, pas jalan-jalan di mall atau pusat keramaian lainnya, jika terasa napas sudah semakin pendek, duduk dulu. Merenggakan otot-otot, sambil minum, dan mengatur napas.
Selain itu, tantangan berikutnya, saat harus naik tangga. Rasanya beban tubuh menjadi dua kali lipat. Yang bikin saya semangat waktu itu, dukungan dari support system. Sampai rela, menyokong badan saya dari belakang waktu naik jembatan penyeberangan.
Baca juga:
Cukupi Nutrisi Sejak Hamil, Langkah Awal Cegah Stunting
Share Article
POPULAR ARTICLE
RELATED ARTICLE
COMMENTS