Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Cara Sederhana Mencintai Diri Sendiri
Ada banyak alasan, mengapa kita perlu mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Bukan karena egois, justru dengan mencintai diri sendiri lebih dulu, maka kita bisa membagi cinta pada orang lain.Dan inilah cara sederhana yang bisa kita lakukan.
Dari dulu, jauh sebelum saya menikah dan punya anak, saya sering mendengar nasihat orang bijak yang bilang, kalau kita perlu mencintai diri sendiri lebih dulu. Dengan begitu kita bisa bahagia dan menerima kondisi apa adanya, kemudian kebahagiaan tersebut bisa kita tularkan pada anak-anak.
Benar, sih, bagaimana kita bisa mencintai orang lain kalau mencintai diri sendiri saja nggak becus? Setidaknya dengan mencintai diri, saya bisa menghargai diri sendiri, menerima kondisi yang sudah terjadi dan memiliki pikiran yang positif untuk memulai hari.
Karena cukup paham kalau bahagia itu perlu diciptakan dan bersumber dari dalam diri sendiri, saya pun punya beberapa cara untuk membuat merasa lebih bahagia. Hal yang terlihat begitu sepele, tapi dampak positifnya justru luar biasa. Dari sini setidaknya saya nggak perlu jadi ibu, istri dan teman yang menyebalkan karena mengeluh dan ngomel terus menerus baik secara langsung, terlebih di media sosial. Ingat, media sosial soal itu bukan diary tempat memuntahkan segala uneg-uneg.
Berdoa
Nggak perlu diragukan lagi, ya, idealnya berdoa menjadi list pertama setiap orang. Bagaimana kita harus beryukur dengan apa yang sudah kita dapatkan. Biar gimana, dalam hidup pasti ada kalanya mengalami dilema, merasa sulit dan ‘terjepit’. Salah satu cara untuk mengembalikan rasa bahagia tentu saja dengan berdoa. Bersyukur karena masih diberi kenikmatan yang tidak bisa dibayar oleh apapun, yaitu masih bisa bernapas.
Mandi tanpa diganggu
See? Hal remeh bukan? Tapi percayalah, bisa mandi tanpa mendengar ketukan pintu berkali-kali yang dilakukan anak, termasuk mendengar ocehannya,”Ibu, masih lama? Mandinya yang cepet, dong, bu…” sesungguhnya adalah kenikmatan tiada tara. Apalagi kalau sempat luluran dulu, hahahahaa.
Tidur.. bangun… kemudian tidur lagi
Hahahaha, coba ingat-ingat, kapan terakhir kali kita bisa melakukan hal ini? Yang jelas, saya bisa merasakannya hanya saat akhir pekan saja. Itu pun kalau memang anak saya bisa di-lobby untuk main sendiri dulu. Kalau memang nggak bisa, ujung-ujungnya, sih, akan bilang ke suami, “Kamu tolong main sama Bumi dulu, ya… aku masih mau tidur”.
Jangan lupakan social life
*saat kumpul bersama beberapa komunitas blogger *
Setelah menikah dan punya anak, saya nggak mau jadi teman yang menyebalkan. Teman yang nggak punya waktu buat sahabat-sahabatnya. Setidaknya, semua memang harus dijalankan dengan seimbang bukan? Sosial life juga perlu dijaga. Nggak perlu setiap hari, kok. Kumpul bersama teman-teman dekat sebulan sekali juga sudah cukup. Lebih seru lagi, kalau memang bisa bergabung dengan komunitas baru. Bisa menambah net working juga, lho!
Baca juga : Jangan Jadi Teman Menyebalkan Karena Status Ibu
Olahraga
Iya, sih, saya memang belum masuk kategori ibu-ibu penggemar olahraga kelas berat. Tapi setidaknya, sebulan sekali berusaha untuk rutin renang. Bagusnya, sih, kalau bisa jalan pagi setiap hari bersama keluarga. Bukankah aktivitas fisik di luar rumah juga sangat baik untuk perkembangan anak?
Berburu novel dan segera ‘melahapnya’
Saya paling getol kalau ada liputan di pusat perbelanjaan yang ada toko bukunya. Meskipun nggak selalu beli, setidaknya saya ingin up to date dan tahu buku apa yang kira-kira bisa saya beli. Kalau memang cocok, ya, bawa pulang dan segera ‘melahapnya’. Meskipun saat ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan satu buku, tapi setidaknya saya punya target satu bulan sekali harus bisa menyelesaikan membaca satu novel. Saya selalu selalu menikmati momen duduk duduk santai membaca cerita fiksi sambil menyeruput kopi. Surga!
Sesekali bilang tidak
Kadang ada situasi yang membuat kita merasa overwhelmed. Kalau memang sedang berada di titik ini, nggak ada salahnya, lho untuk bilang tidak. Tidak dulu untuk jalan-jalan ketemu temen, tidak dulu untuk nyapu dan nyuci, tidak dulu untuk hal-hal yang memang masih bisa ditunda. Oh, ya.... anak juga perlu juga diajarkan untuk berani bilang tidak. Kadang kala, menjadi orang yang 'people pleaser' nggak baik.
Nonton film drama atau TV Series
Salah satu bentuk kebahagian saya yang paling hakiki adalah bisa nonton film drama. Baik yang berbau komedi ataupun percintaan. Tapi bukan percintaan picisan, lho, ya… hahhahaa. Biasanya, sih, aktivitas menyenangkan ini baru bisa saya lakukan setelah anak tidur pulas. Ya,lumayanlah… jadi ada kegiatan sambil menunggu Pak Suami pulang membawakan martabak duren.
Mencoba resep baru
Dari sekian banyaknya pekerjaan domestik, saya paling senang kalau bisa menghabiskan waktu di dapur. Membuat masakan sederhana yang bisa dijadikan camilan anak dan keluarga. Makanya, saya juga paling senang kalau saat libur bisa mencoba resep baru. Setelah selesai, kemudian anak saya bilang masakan saya enak, rasa bahagianya bisa jadi berkali-kali lipat.
Batasi ‘konsumsi’ media termasuk sosial media
Pernah nggak merasa jenuh dengan pemberitaan yang ada? Baik saat baca di media online, TV, termasuk social media. Ternyata sesekali membatasi konsumsi media, ini menyehatkan, dan bikin bahagia, lho. Tanpa disadari mengonsumsi media yang terlalu berlebihan bisa menguras energi.
Jadi, sudah belum mencintai diri sendiri?
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS