Si kecil sudah lulus ASIX? Lanjut MPASI kemudian mau dikenalkan pada susu UHT? Tentu saja boleh, tapi jangan lupa perhatikan hal ini dulu, ya, Mommies!
Keluarga susu. Sepertinya sebutan ini cocok kalau diberikan untuk keluarga saya, hahaha. Bukan apa-apa, sampai sekarang, saya dan suami memang masih rajin mengonsumsi susu. Anak saya? Ya, apalagi! Saya sendiri termasuk orangtua yang percaya kalau dalam masa pertumbuhannya, anak masih perlu mengonsumsi susu. Seperti yang dijelaskan dr. Meta Hanindita SpA, kalau ada beberapa alasan mengapa susu itu baik untuk anak.
Pertama, tentu saja karena kalsium yang terkandung dalam susu jumlahnya tinggi dan mudah diserap tubuh. Sudah tahu, dong, manfaat kalsium itu apa saja? Kalsium baik untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, nah, kebutuhan kalsium ini tentu saja perlu dicukupi dan dipenuhi sejak kecil. Kalau nggak, risikonya anak bisa kena osteoporosis saat dewasa. Memang tega bikin anak osteoporosis?
Kandungan lakstosa yang tinggi pada susu juga sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Nah, faktanya 80% otak seorang manusia terbentuk sejak 3 tahun pertama dalam kehidupannya. Artinya 3 tahun pertama ini perkembangan otak manusia sedang pesat-pesatnya.
Pertanyaannya sekarang, pilih susu yang mana? Mau susu UHT, kenapa susu UHT?
Susu UHT tanpa pengawet
Dulu, saya sempat bertanya-tanya, benar nggak sih susu UHT itu nggak pakai pengawet? Kalau nggak pakai pengawet kenapa bisa tahan lama? Jawaban ini pun akhirnya saya dapatkan ketika punya kesempatan berbicang dengan Prof. Purwiyatno Hariyadi ahli teknologi pangan dari IPB yang membahas susu UHT untuk balita.
Alasan mengapa susu UHT ini bisa tahan lama sebenarnya dikarenakan oleh teknologi atau proses pengolahan UHT (Ultra High Temprature) yang menggunakan panas untuk membuat susu cair menjadi steril. Proses pemanasan susu UHT ini memang dilakukan di suhu yang sangat tinggi (137-140oC) dalam waktu yang sangat singkat (2-4 detik). Hal inilah yang akhirnya efektif membunuh kuman, tanpa perlu khawatir kandungan gizi dan mutunya jadi hilang.
Perhatikan usia anak lebih dulu
Meskipun anak saya baru lepas ASI saat usianya 2 tahun 3 bulan, tapi saya cukup sadar kalau kebutuhan nutrisinya perlu dilengkapi dengan susu UHT. Berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter spesialis anak yang memegang Bumi, susu UHT ini memang aman dan disarankan diberikan ketika anak sudah berusia 1 tahun.
Alasan mengapa susu UHT idealnya diberikan untuk anak usia di atas 1 tahun, tidak terlepas karena dibandingkan dengan ASI dan susu formula, susu sapi rendah zat besi, rendah linoleic acid (yang penting untuk otak) serta vitamin E. Seperti yang dijelaskan dr. Meta, bahwa susu sapi juga mengandung sodium, potasium, klorida dan protein, sehingga jika diberikan pada anak di bawah 1 tahun bisa memberatkan ginjal anak.
Jangan lupa baca label kemasan susu UHT
Siapa yang suka malas membaca label kemasan pada makanan atau minuman? Saran saya, sih, sebagai orang tua kita perlu membaca label makanan lebih dulu sebelum memtuskan untuk membelinya. Paling tidak, kita perlu cek masa kadaluarsa, komposisi makanan dan yang paling penting adalah membaca Informasi Nilai Gizi (ING). Dengan begitu kita bisa memastikan kalau kandungan nutrisinya memang terbaik untuk anak. Salah satu susu UHT yang jadi favorit anak saya itu adalah susu Indomilk UHT 1L. Kalau kata anak saya, Bumi, “Susunya enak karena gurih, bu!”
Ya, nggak hanya Bumi saja, sih, yang doyan. Saya dan suami pun sepakat bilang kalau susu Indomilk UHT 1L ini gurih. Nggak cuma itu saja, sih, alasan lain mengapa saya memercayakan susu Indomilk UHT 1L untuk keluarga karena susu Indomilk UHT 1L tidak ditambahkan garam. Jadi rasa gurihnya itu memang alami dari susu segar alami, di mana susu segar sudah mengandung gula laktosa dan garam mineral alami. Setahu saya, makanan atau minuman yang mengandung garam berlebih malah bikin haus dan rasanya bikin ‘mengganjal’ di tenggorokan. Ujung-ujungnya jadi pengen minum air putih terus. Lagi pula, kalau memang susu alami sudah mengandung garam alami, buat apa ditambah lagi?
Susu UHT Indomilk 1L ini juga sudah membuktikannya lewat video social experiment. Sudah nonton belum? Kalau belum, coba cek video ini dulu, deh! (insert link video)
Berikan porsi yang sesuai
Ini dia salah satu faktor yang wajib diperhatikan, yaitu jumlah susu yang diberikan pada anak. Jangan berlebih, jangan juga kurang. Saya ingat pesan yang diberikan oleh dr Meta selaku dokter anak, katanya, kebutuhan susu pada anak tentu akan berbeda-beda, tergantung dengan kecukupan makanan yang diasup setiap harinya. Tapi untuk kebutuhan kalsium pada anak usia 1-3 tahun, kebutuhannya sekitar 500-700 mg/harinya.
Jadi, selamat memberikan susu UHT pada si kecil, ya, Mommies!