Oleh : Anggie Fadilah
Sampai sekarang, masih banyak anggapan yang bilang kalau memakai IUD itu sakit, bikin nggak nyaman. Yang lebih mengkhawatirkan, banyak yang ‘termakan’ berbagai mitos keliru soal IUD. Percaya, deh, kalau IUD merupakan alat kontrasepi yang aman dan efektif dalam merencanakan kehamilan.
Siapa di antara mommies yang tidak mau pakai kontrasepsi IUD karena takut sakit? *lalu tunjuk tangan sendiri*.
Iya, sama seperti kebanyakan perempuan lain, dulu saya juga enggan pakai IUD. Salah satu alasannya karena takut sakit saat proses pemasangannya. Sudahlah saat melahirkan prosesnya ‘sedap’ bukan main, masa untuk pakai kontrasepsi mesti ngalamin hal serupa? Belum lagi katanya saat melakukan hubungan seksual, pasangan ikut merasa nggak nyaman.
Tapi, lagi-lagi saya bertanya ke diri sendiri apa iya pasang IUD itu pasti sakit? Jangan-jangan memang ini hanya karena mind set saya saja. Jadi memang perlu saya ubah.
Normalnya, tubuh kita bila dimasuki benda asing pasti otomatis akan ada reaksinya. Setidaknya hal inilah yang dijelaskan dokter kandungan saat saya konsultasi pemasangan IUD. Katanya, saat IUD dimasukkan ke dalam rahim, rahim memang akan mengalami kontraksi karena sedang beradaptasi dengan kehadiran IUD.
Kontraksi inilah yang membuat timbul rasa seperti kram. “Tapi namanya kan juga baru adaptasi, ya. Bila rahim sudah terbiasa, kram ini akan hilang,” begitu jelasnya.
Mendengar penjelasan ini saya lantas ingat istilah “it’s all in your head”. Bahwa, banyak hal yang kita pikir kita rasakan, sebenarnya dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan. Hal ini pun berlaku dalam memilih alat kontrasepsi. Ketika mendengar ada orang lain bilang kalau prosesnya sakit, maka kita pun ikutan terpengaruh. Padahalkan banyak juga yang punya pengalaman kalau proses pemasangan tidak sakit dan nyaman.
We choose what to believe. Itu intinya. Maka, baiknya persiapkan diri dan pikiran sebelum pasang IUD. Konsultasi dan bertanya pada dokter kandungan mengenai proses dan efeknya. Bukan berdasarkan kata si A atau kata si B.
Setidaknya saya sendiri sangat terbantu saat mendengar penjelasan dari dokter kandungan. Membuat saya lebih tenang dan tahu apa yang akan terjadi. I know what to expect. Kalau kondisi pikiran sudah tenang, tubuh juga jadi lebih rileks, lho.
Sepertinya tidak ada lagi deh yang perlu ditakutkan untuk pemasangan IUD, karena proses pemasangannya aman, nyaman dan singkat. Selain itu, sudah banyak pilihan IUD yang dapat kita pilih tergantung kondisi rahim dan masa perlindungan yang diinginkan. Andalan memberikan pilihan IUD yang cukup lengkap dengan masa perlindungan mulai dari 3, 5 hingga 10 tahun dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Setelah punya 4 orang anak, saya tahu persis bagaimana pentingnya menjaga jarak kehamilan antara anak yang satu dengan yang lainnya. Jangan sampai, deh, saat mengandung anak, perasaan yang muncul justru rasa sesal. Bukankah kehadiran anak memang patut disyukuri? Tapi tentu saja memang perlu perencanaan matang secara holistik. Toh, dampak positifnya akan dirasakan seluruh anggota keluarga, kok. Semua bisa bahagia.
Buat mommies yang masih gundah gulana, maju mundur untuk menggunakan IUD, saya ingin berbagi beberapa tips sebelum pasang IUD. Mungkin bisa membantu Mommies agar pemasangan IUD tidak lagi menjadi momok yang menakutkan.
Bagaimana mommies? Semoga sudah tidak khawatir lagi, ya, untuk memilih IUD sebagai alat kontrasepsi. Percaya, deh, rasanya nggak ada apa-apanya dibandingkan saat kontraksi saat melahirkan, kok! ;)