banner-detik
KIDS

Yuk, Nak, Bantu Mama Beres-beres

author

fiaindriokusumo24 Oct 2017

Yuk, Nak, Bantu Mama Beres-beres

Saat mengajak kedua anak saya untuk beres-beres rumah, dulu jawaban mereka berupa: pura-pura nggak dengar, pura-pura tidur atau mulut manyun. Sekarang sudah lebih mudah berkat 6 cara yang saya dapat dari internet dan coba praktikkan. Tokcer!

Saya pernah cerita kan gimana rasanya hidup bersama dua anak laki-laki (usia 8 dan 11 tahun)! Nah, seorang teman yang membaca tulisan saya ada yang WA dan menambahkan, tentang betapa menantangnya mengajak anak laki-laki untuk bantu beres-beres rumah, pun itu membereskan bekas mainan mereka yang berantakan.

Masalahnya, saya tuh nggak terlalu susah mengajak kedua anak saya untuk bantu-bantu, jadi memang saya nggak memasukkannya di dalam artikel, ahahaha, maaf sini kurang sensitif dengan kebutuhan orangtua lain, ya :D.

Kalau ditanya, kenapa saya bisa nggak kesulitan membuat anak-anak rela hati membereskan mainan atau bahkan membantu saya bersih-bersih rumah, mungkin karena beberapa hal berikut ini yang saya lakukan (dibantu dengan ekspresi wajah kencang dan tatapan menghujam ala mama :p)

Yuk, Nak, Bantu Mama Beres-beres - Mommies Daily

1. Barang tidak pada tempatnya berhak untuk mama buang

Mungkin kedengarannya sadis ya, tapi ini ampuh banget lho! Dari awal saya sudah bilang, selesai main itu wajib diberesin. Kalau digeletakkan sembarangan, membuat rumah berantakan dan bisa saja membahayakan orang. “Jadi, jangan salahin mama atau si mbak, jika melihat mainan kalian berantakan akan disapu atau dibuang.”

2. Pentingnya soundtrack

Alias lagu pengiring untuk menemani kegiatan beres-beres. Apalagi kalau harus beres-beres kamar or rumah saat ART mudik. Lagu pengiring ini bisa semacam mood booster banget lho. Apalagi kalau lagu-lagunya yang pilih anak-anak.

3. Lakukan secara bertahap

Kita aja sebagai orang dewasa kalau harus membereskan semuanya secara bersamaan berasa enek dan mau ‘muntah’ kan :D. Apalagi anak-anak. Jadi penting sih bikin plan, area mana yang mau dibereskan dulu. Biasanya saya bikin list: Pagi hari fokus di kamar tidur mereka, sore fokus pada kamar main. Sejenis itu sih planning-nya.

4. Dress code khusus untuk bersih- bersih

Saya nggak tahu, apakah ini anak saya aja atau memang semua anak kecil kayaknya demeeeeen banget kotor-kotoran *__*. Jadilah, saat harinya bersih-bersih rumah, saya akan membiarkan mereka mengenakan pakaian yang busuk biar mereka bisa bebas kotor-kotoran. Apalagi kalau waktunya merapihkan tanaman-tanaman, widiiiih aselik mereka berasa ada di taman bermain dan bisa kotor-kotoran sepuasnya dengan tanah.

Yuk, Nak, Bantu Mama Beres-beres - Mommies Daily

5. Kompetisi dengan waktu

Kedua anak saya cukup kompetitif, jadi saya suka ngasih batasan waktu. Misalnya, beresin kamar jam 12.00 siang sudah harus selesai ya, biar bisa istirahat makan siang. Semakin dekat waktunya berakhir, mereka semakin semangat. Pokoknya mereka nggak boleh kalah dari waktu.

6. Buat jadwal yang jelas

Kedua anak saya memiliki tanggung jawab harian: membereskan kamar, membersihkan kandang kelinci dan mencuci pakaian dalam mereka sendiri. Jadi saya buat jadwal harian, bahwa setiap hari Senin – Rabu – Jumat, si adik yang membersihkan kandang kelinci, sedangkan Selasa – Kamis – Sabtu jatah kakaknya. Untuk hari Minggu, mereka bersama-sama membersihkannya.

Nah, so far sih mereka nggak pernah tuh ngomel-ngomel kalau diminta bantu-bantu beres-beres atau bersih-bersih rumah. Pertanyaan saya: apa bedanya anak laki-laki dan anak perempuan, saat diminta bantuan? Ada bedanya nggak sih?

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan