“Because every picture tells a story.” –NN
Siapa yang setuju dengan quote di atas? Kalau iya, bisa dipastikan HP mommies dipenuhi foto-foto anak, pasangan atau kegiatan seru bareng si kecil. Bicara foto dengan keluarga, saya jadi ingat dengan momen liburan keluarga kecil kami ke Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Selain membawa pulang oleh-oleh makanan dan batik, sudah tentu membawa pulang momen yang terekam dalam ratusan frame foto dalam HP maupun kamera.
Urusan dokumentasi keluarga saat jalan-jalan atau acaranya lainnya, ternyata nggak semudah yang saya bayangkan. Ada aja tuh, halangannya. Kalau lagi pergi, hanya bertiga, yang ada mengandalan wefie pakai HP, deh. Tapi, ya tahu sendiri, kadang hasilnya kurang kece. Kalau nggak fokus, kualitas gambarnya nggak sejernih kamera belakang. Mau pakai kamera digital, repot!
Meski tak mudah, tapi menurut saya layak buat diperjuangan, karena nantinya foto bisa bercerita banyak hal, kelak si kecil sudah dewasa. Membangkitkan memori baik tentang keluarga tercintanya. Belajar dari pengalaman perjalanan kami ke Yogyakarta, ada dua benda penting yang pada edisi perjalanan selanjutnya nggak boleh saya tinggalkan.
Saya tahu benda ini dari salah sati tim editorial Female Daily, Ochel. Pas lihat bentuknya yang fleksibel, bisa ditempatkan di bidang datar, dililitkan di batang pohon, tiang, atau dipegang dengan tangan. Benda ini untuk menopang berbagai macam kamera digital, baik itu pocket maupun DSLR. Disesuaikan dengan beratnya. Jadi nggak perlu tuh, merepotkan orang lain untuk minta tolong foto.
Sayangnya WIFI Micro SD ini tak sempat saya beli. Padahal sangat berguna untuk lansung transfer foto, dari kamera digital ke HP, dengan bantuan WIFI. Nggak perlu repot, memindahkannya lewat laptop atau card reader dulu. Nah, tapi sejauh yang saya tahu (CMIIW), baru tersedia dalam bentuk micro SD, yang biasa dipakai untuk kamera digital pocket.
Selama ini, kalau mau foto bertiga, salah satu solusinya kan wefie. Tapi, nggak semua HP punya kualitas kamera depan, yang kece . Kebetulan banget, saya mendapat kesempatan datang ke peluncuran Vivo V7+ di Jakarta, akhir September lalu. Dari awal saya sudah terkesima dengan kualitas kamera depannya. Dengan 24MP, nggak heran sih, kalau hasil foto jadi jernih dan kontras, mirip seperti aslinya. Nah, dengan Vivo V7+, nggak masalah lagi wefie dengan kamera depan. Saya sudah coba sendiri, dan benar saja. Kualitas warnanya jernih, bahkan lebih cerah dari aslinya.
Nggak hanya itu, Vivo V7+ juga dilengkapi dengan tampilan layar yang lebih besar. Kalau layar tradisional HP lain biasanya 16:9, pada Vivo V7+, tampilannya fullview displat sebesar 18:9. Soal keamanan akses mommies nggak perlu khawatir, karena ada face access. HP hanya bisa digunakan, saat mengenali wajah pemiliknya terlebih dahulu. Saya pribadi tertarik dengan yang warna hitam. Dan ternyata, smartphone secanggih ini, harganya juga bersahabat, mommies, Rp 4.699.000.
Wah, tahun depan. Jadi deh nih, saya punya foto-foto tajam saat wefie, dengan bantuan tiga benda tadi.