Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ketika Para Laki-laki Angkat Suara Tentang Poligami
Kalau topiknya tentang Poligami, biasanya yang ramai nanggapin adalah kaum perempuan, hehehe. Nah kali ini, saya melempar tanya ke para laki-laki. Bagaimana tanggapan kaum Adam tentang hal yang satu ini?
Kalau sudah membaca tulisan saya tentang Poligami di sini, pasti pada nangkep ya kalau saya memang berada di pihak Say No to poligami (tidak menerima perdebatan dalam bentuk apapun :D). Tapi, kalau perempuan yang diminta pendapat mengenai poligami kan sudah biasa ya. Kali ini, saya sengaja melempar topik Poligami ke WAG dan juga social media serta khusus meminta kaum pria untuk menjawab. Saya sengaja menyebar di social media, karena saya tahu di list pertemanan saya, ada teman-teman laki-laki yang pro dan kontra terhadap poligami. Harapannya sih berimbang yang jawab.
Mau tahu jawaban mereka?
Hagi Hagoromo, ayah dari 3 anak
“Satu aja belum tentu bisa adil, bagaimana mau tambah lagi? Padahal untuk poligami, syaratnya harus bisa adil dalam berumahtangga. Jadi jika merasa belum bisa adil, karena untuk bisa adil ini tidak mudah, buat apa berpikir hendak poligami? Atau, syaratnya dibuat seperti ini: boleh, asal calonnya tidak lebih cantik, tidak lebih seksi, tidak lebih muda, tidak lebih kaya.”
Oscar Hariman, ayah dari dua anak
“Menurut yang gue pahami, poligami lebih dengan maksud menolong. Jelas bukan karena nafsu. Sebagai contoh, ada suami teman dekat yang tiba-tiba meninggal, nggak ninggalin apa-apa dan istrinya butuh dukungan. Terus gue nikahin untuk membantu kelangsungan hidupnya. Itu idealnya poligami kalau menurut gue. Cuma nih, kebanyakan di Indonesia tercinta, yang gue sering lihat memang karena niatnya untuk nyari yang lebih cantik, lebih muda dkk, ahahaha.”
Febri Joko, ayah dari dua anak
“Wah, kalau pandangan gue soal Poligami, gue kurang setuju sih ya. Memang di agama Islam dibolehkan, tapi syaratnya itu kan banyak banget. Nggak bisa langsung poligami begitu saja. Soalnya gue juga bukan Nabi Muhammad SAW yang bisa seimbang membagi kasih sayang dengan wanita lain. Adil itu sulit sekali. Walaupun alasannya untuk syiar, gue prefer nggak dengan cara poligami. Banyak cara kok yang bisa kita lakukan untuk syiar.”
Anggung Suherman, ayah dari satu anak
“Saya nggak setuju dengan poligami. Mungkin karena memang belum paham sejarah dan tujuan utama dari poligami itu apa. Tapi secara konsep yang ditawarkan bagi saya tidak masuk pikiran. Dalam pikiran saya, semua yang ada di semesta ini sifatnya polarity, berpasangan dan berlawanan, jadi ketika memilih untuk keluar dari pola itu, buat saya tidak ada keseimbangan.
Selain itu, selintas membaca alasan orang-orang untuk poligami itu kan ‘menolong’, nah ini nggak masuk akal juga sih. Banyak cara kok untuk memberikan pertolongan. Apakah lantas poligami menjadi pilihan untuk menolong yang ideal? Dan lagi-lagi, saya menganggap pernikahan itu sakral, intim dan personal. Nggak kebayang bisa menjalaninya jika lebih dari satu, hahaha. Apalagi kalau sudah berbau nafsu, makin nggak setuju aja saya.”
Sayangnya, teman-teman yang saya tahu mendukung poligami tidak mau mengeluarkan pendapatnya. Jadi, ya saya kumpulin aja yang berani bersuara :D. Menarik, bahwa ternyata masih ada kok para laki-laki yang tidak langsung pro begitu saja pada poligami.
Buat saya pribadi, jika seorang laki-laki menghargai ibunya, saudara perempuannya atau anak perempuannya, seharusnya mereka nggak mudah berpoligami :).
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS