Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pengemudi Perempuan
Dan biasanya, 5 hal ini seringnya dilakukan oleh para perempuan yang baru bisa mengemudi.
Begitu Surat Izin Mengemudi sudah di tangan dan mobil baru sudah bertengger manis di dalam garasi kita, bawaannya kita ingin cepat-cepat ngacir menunjukkan kepada dunia (well, dalam kasus saya adalah teman-teman dan keluarga) kalau saya sudah bisa menyetir. Iya saya pernah senorak itu!
Fokusnya adalah mobil saya nyaman dan saya sekarang sudah bisa nyetir sendiri tanpa harus bergantung pada suami atau supir. Bisa ajak jalan-jalan anak kemana saja. Terus lupa, kalau ada hal lain yang perlu kita pahami: Faktor keamanan dan keselamatan ketika berkendara serta urusan merawat kendaraan.
Padahal, ketika bahaya terjadi di jalanan, dibutuhkan kecepatan berpikir untuk bertindak. Telat sedikit bisa fatal akibatnya. Makanya, saya ingin mengingatkan tentang beberapa point berikut ini:
1. Area pedal tidak steril dari alas kaki
Apalagi kalau kita tidak terbiasa menyetir dengan menggunakan alas kaki! Nggak sadar, sepatu atau sandal kita copot, letakkan begitu saja di area pedal gas dan rem, kemudian jalan. Kehadiran alas-alas kaki ini bisa menghalangi kita saat mau ngerem atau ngegas.
2. Terlalu banyak distraction
Mulai dari dandan di dalam mobil, menerima telp atau membalas WA dan melerai anak-anak ketika mereka bertengkar! Stop melakukan itu semua saat kita sedang mengemudi. Percayalah, multitasking ketika kita sedang berkendara itu tidak diperlukan.
3. Tidak memerhatikan kelengkapan alat darurat di dalam mobil
Jangan pernah mengeluarkan buku manual, tool kit, pisau lipat, perangkat pengganti ban, dongkrak, kunci roda, ban cadangan, flat tyre repair kit, segitiga pengaman, kabel jumper, alat pemadam api ringan, kotak P3K, jas hujan dari dalam mobil.
4. Mengabaikan aturan keselamatan di jalanan
Sudah tahukah kita apa yang harus kita lakukan saat:
- Ban mobil pecah ketika mobil sedang melaju? Jangan mengerem! Saat ban depan pecah, segera lepas kopling, rem dan gas secara perlahan, lantas lakukan counter steering. Misalnya, pecah ban kiri membuat setir berat ke kiri, kita perlu mengarahkan ke kanan.
- Saat mobil terbakar? Umumnya, ada 5 sebab mobil terbakar: bocor bahan bakar dan oli, kerusakan listrik, mesin overheat, kecelakaan dan tindak kriminal. Maka pencegahan paling mudah dengan rutin servis kendaraan.
- Saat banjir? Wajib perhatikan ketinggian air, jarak dengan mobil di depan kita, jalankan mobil dengan putaran rendah, jangan setengah kopling, keringkan rem setelahnya.
5. Malas mengasuransikan kendaraan
Mungkin karena kita berpikir akan hati-hati saat mengemudi, pasti aman, makanya nggak butuh asuransi. Atau biasanya kita selalu was-was saat beli mobil baru, alih-alih takut lecet, takut ditabrak lalu rugi besar padahal mobil baru. Salah besar deh pandangan dan khawatir berlebih seperti ini, Mom! Berhati-hati itu perlu, Mom. Namun mommies fakta ini tidak bisa kita hindari, saat sudah berhati-hati, ada saja ulah akibat pengemudi lain atau kondisi alam saat itu.
Beberapa bulan lalu, mobil baru saya ditabrak cukup kencang dari arah belakang ketika saya sedang diam dengan manisnya menunggu lampu merah berganti hijau. Bagian bemper belakang kiri dan lampu belakang pecah. Mau minta ganti rugi, begitu melihat yang nabrak bapak-bapak tua dengan mobil sederhana, saya nggak tega. Untuuuung saya punya asuransi mobil.
Awalnya saya juga nggak terlalu aware untuk memiliki asuransi mobil tapi saya sadari kekhawatiran berlebih saya membuat banyak orang risih. Karena suami mulai sebal melihat sikap saya yang terlalu insecure, suami menyarankan menggunakan asuransi mobil. Dan saya bersyukur karena saya mendengarkannya. Karena pada akhirnya, asuransi memberi perlindungan buat saya dan juga mobil saya.
Memilih asuransi juga jangan sembarang sih, cari yang sudah punya nama dan berpengalaman. Dari beberapa tawaran asuransi, saya tertarik dengan Asuransi Mobil Autocillin dari Adira Insurance. Kenapa? Karena di Autocillin perlindungan asuransinya mencakup pertanggungan komprehensif atau total loss dan dapat ditambah pertanggungan lainnya.
Seperti beberapa kejadian yang sempat saya tuliskan di atas, ketika di parkiran ada oknum membuat mobil kita lecet, lalu terjadi banjir dan mobil kita menjadi korban, mesin rusak, Asuransi Autocillin juga mengcover-nya. Namanya alam kan kita nggak pernah tahu, ya. Selain banjir, kerusakan yang disebabkan oleh badai, tanah longsor, hujan es, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, huru hara dan kerusuhan (kejadian-kejadian yang sering banget kan kita temui di Indonesia) juga diproteksi oleh Autocillin.
Selain cakupan pertanggungan yang luas, Autocillin juga mempunyai pelayanan yang membuat saya merasa nyaman dan bebas khawatir sebagai pelanggannya : Ada Adira care yang siap melayani 24 jam dalam 7 hari dan akan memberikan solusi dalam kebutuhan kita, sistem pembayaran premi secara online dengan tahap yang sederhana.
Satu hal lagi yang membuat saya, si ibu bekerja ini jatuh cinta pada Autocillin! Urusan klaim nggak ribet, bahkan saya nggak perlu tuh cuti. Cukup install aplikasi Autocillin ID di Google PlayStore atau Appstore, foto bagian yang baret, penyok atau rusak, beres deh. Karena tim Autocillin akan menghubungi kita dan mendatangi langsung. Kalau mommies mau tau lebih detilnya lagi tentang Autocillin, bisa cek di sini.
Jadi buat mommies yang baru beli mobil baru atau yang selalu berpergian dengan mobil, nggak usah khawatir dan takut rusak/lecet/baret lagi karena mobil akan tampak selalu baru. Bersama Autocillin #MobilJadiKerenLagi
Share Article
COMMENTS