"Saya ini termasuk ibu yang old school, nggak suka ikutan trend... termsuk trend diet yang lagi happening saat ini," ujar Rima Melati.
Sudah cukup lama saya menjadi follower Instgram Rima Melati. Di mata saya perempuan yang satu ini nggak cuma cantik, punya badan oke dan punya suami yang ganteng tentunya, hahahaa. Alasan lainnya karena foto-foto yang kerap ia posting nggak jauh-jauh dari dunia parenting dan olahraga.
Istilahnya, Rima Melati ini sosok ibu kece dan fit and fab mommies banget, deh. Harapannya, sih, saya jadi bisa terinspirasi dan melakukan olahraga rutin juga. Tapi sayang, kenyataan sering tidak berbanding lurus dengan harapan.... :D
Kebetulan beberapa waktu lalu saya dapat kesempatan buat ngobrol dengannya setelah acara yoga bersama Andalan di Bintaro X Change. Lewat obrolan tersebut saya jadi lebih yakin lagi kalau ibu ini memang concern dengan kesehatan keluarga. Misalnya dalam urusan memerhatikan asupan makanan.
Namun Rima menjelaskan kalau dirinya bukan tipe orang yang senang mengikuti trend. Contohnya seperti saat ini ketika masyarakat Indonesia senang tergila-gila dengan diet Keto.
“Kalau saya sendiri, sebagai perempuan yang aktif dan punya keluarga, saya sadar kalau kesehatan itu harus diperhatikan dan jadi yang utama. Tapi dalam hal ini saya bukan tipe yang senang ngikutin trend, contohnya diet keto. Buat saya, nggak apa kok, mengasup gula atau karbohidrat, asal memang sesuai, yang saya perhatikan justru lebih kepada bagaimana saya bisa melakukan pola hidup yang seimbang”.
Untuk olahraga, saat ini Rima sangat aktif melakukan yoga, termasuk pound fit. Ia menandaskan banyak manfaat yang dirasakan, baik pribadi maupun pada anak-anak. Contoh kecilnya, biasanya, ibu-ibu kalau sudah sibuk kerja, suka lupa bernapas dengan baik. Dengan yoga, kita dilatih bagaimana mengatur ritme bernapas. "Tapi pada dasarnya, olahraga apapun itu baik, kok, dan memang bisa membantu untuk melepas rasa stress. Olahraga juga bisa membuat berkeringat.”
Istri dari Marcell Siahaan ini mengaku setelah menjalankan pola hidup sehat, dengan melakukan olahraga secara rutin, ia merasa jauh lebih kuat dalam berbagai macam aspek.
Nggak mengherankan kalau Rima selalu menularkan pola hidup sehat pada keluargnya. Sejak kecil, anak-anak sudah dilibatkan dengan segala aktivitas fisik, terutama latihan yoga. Hanya saja, Rima mengingatkan ada baiknya orangtua tidak asal-asalan mengajak anaknya yoga untuk meminimalkan risiko cidera.
“Actually, belajar dari pengalaman, anak-anak aku sudah mulai ikut yoga dari mereka kecil. Usia 3 tahun sudah mulai yoga, tapi sebenarnya tergantung kondisi anak juga, kok. Kebelulan saya kan juga sudah banyak belajar, untuk menjadi instruktur yoga sudah melewati proses lebih dulu. Saya sudah belajar anatomi dan bagaimana gerakan yang bisa dilakukan anak-anak. Saran saya, kalau ada ibu-ibu yang ingin mengajak anaknya yoga, lebih baik didampingi oleh instruktur yoga yang sudah profesional. Jangan hanya mengikuti yoga lewat video saja.”
Oh, ya, Mbak Rima juga mengatakan kalau ada kelebihan lain jika anak lelaki sudah yoga sejak kecil. “Anak-anak saya, semuanya sudah terbiasa aku ajak yoga, apalagi buat anak cowok ya, mereka bisa melatih tubuhnya jadi fleksibel, bagaimana cara berdiri. Membantu untuk memiliki postur yang baik itu seperti apa. Kalau anak-anak cowok itu, kan sering berjalan membungkuk. Karena dari postur tubuh yang salah, bisa menyebabkan scoliosis.”
Dengan mengajak anak yoga dipercaya bisa mengajarkan anak-anak menekan amarahnya yang bisa meledak-ledak dan membantu mengurangi rasa tegang. Hal ini ini juga dipengaruhi karena dengan yoga, anak-anak bisa melatih cara dan mengontrol napas. Termasuk membantu anak-anak kita meningkatkan konsentrasi dan fokus.
Berkaitan dengan parenting, Rima mengaku kalau dirinya tipe orangtua yang old school. “Saya bukan ibu-ibu masa kini. Seth, anak saya untungnya mudah menerima dan gampang diajarkan. Dari lepas pospak, gampang, soal makan juga gampang. Ya, kasih aja makanan yang ia suka, saya nggak pernah diribetkan oleh metode- metode yang ada, lebih ke naluri ibu saja. Mungkin karena saya sudah terbiasa membesarkan anak seperti itu".
Mbak, bisa dijelaskan lagi nggak se-oldshoold apa sih, Mbak Rima itu dalam mendidik anak-anak?
"My son should go to the corner if they are naughty, hahahaha. Old school saya ini, saya nggak harus mencari segala informasi metode dan trend parenting di google. Saya merasa kalau saya ini cukup memahami anak-anak saya dibandingkan dengan orang lain. Jadi kalau anak membutuhkan sesuatu dan memang bisa diberikan akan saya kasih. Saya melihat ibu-ibu sekarang itu lebih banyak yang menerapkan nggak boleh sentil dan pukul anak, nggak boleh membentak, harus disayang-sayang terus. Ya, kalau saya nggak bisa seperti itu. Kalau anak salah ya, harus ditegaskan dan diberitahu. Kalau memang mau nangis, ya,nangis saja, I don’t care until they say I’am sorry.”
Wiih, kok saya setuju banget, ya, dengan poin yang dijabarkan Mbak Rima di atas, terutama soal bahwa sebenarnya sesekali 'keras' pada anak itu nggak dosa, kok.