Sorry, we couldn't find any article matching ''
Terapi Insulin Saat Hamil, Amankah?
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Kondisi diabetes yang diderita saat hamil, mengharuskan penderitanya mendapatkan terapi insulin. Aman atau tidak?
Tak sedikit ibu hamil yang harus berjuang lebih keras saat menjalani kehamilan. Seperti ibu-ibu yang terpaksa harus berdamai dengan kondisi diabetes saat hamil. Kalau dilihat dari luar, ibu hamil yang mengalami diabetes tak jauh berbeda dengan ibu hamil tanpa penyakit penyerta. Mereka juga mengalami peningkatan berat badan, dan mungkin juga mengalami mual muntah di awal trimester.
Baca juga: Diabetes Saat Hamil
Sedikit perbedaan yang mungkin tak terlihat. Peningkatan berat badan janin mungkin akan lebih banyak dan ibu yang harus mendapatkan terapi khusus demi mempertahankan nilai gula darah tetap normal. Diabetes ini bisa terjadi sebelum hamil atau bahkan baru mendapatkan penyakit ini saat hamil, atau yang disebut dengan diabetes gestasional. Diabetes tipe ini biasanya sulit dideteksi karena faktor aktivitas hormonal yang tinggi pada ibu hamil. Itulah sebabnya, pada awal kehamilan, dokter akan memeriksa kemungkinan penyakit ini dengan jenis pemeriksaan tertentu.
Baca juga: 9 Tanda Tubuh Kita Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Dulu, diabetes terkenal dengan penyakit yang diturunkan. Tapi, untuk diabetes gestasional, mommies tak bisa menyalahkan ‘peran’ keluarga. Sebab, peningkatan hormon (progesteron, esterogen, dan laktogen plasenta) yang terjadi selama kehamilan disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya diabetes jenis ini. Saat hormon-hormon kehamilan tersebut meningkat, maka akan membuat insulin tidak bisa bekerja dengan baik. Akibatnya, kadar gula di dalam darah pun menjadi tak terkontrol dan terus meningkat. Gula darah yang tinggi akan ‘diambil’ oleh janin lewat plasenta dan disimpan sebagai lemak di dalam tubuhnya. Inilah yang menyebabkan janin tumbuh lebih besar.
Oiya, cerita sedikit tentang insulin. Insulin ini diibaratkan sebagai ‘kendaraan’ yang mengangkut gula di dalam darah dan diedarkan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Sayangnya, pada penderita diabetes, baik diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 maupun diabetes gestasional, insulin tidak diproduksi dengan baik oleh pankreas. Sehingga, gula yang ada di dalam darah pun tak bisa terangkut.
Nah, untuk mengontrol kadar gula di dalam darah agar terus normal dan tidak berlebih, mereka harus mengontrol asupan makan dan mungkin saja mereka akan membutuhkan tambahan insulin. Insulin ini bisa didapatkan dari luar tubuh dengan cara disuntikkan. Bagaimana bila ini terjadi pada ibu hamil? Aman , tidak, sih, ‘memasukkan’ insulin setiap beberapa waktu ke dalam tubuh? Sementara, saat kita mengalami pusing saat hamil, kita tak berani minum sembarang obat, karena takut memengaruhi janin.
Namun, menurut dokter Ricky Susanto, SpOG dari RS Mitra Keluarga Kali Deres, Jakarta, mendapatkan terapi insulin masih aman dilakukan pada ibu hamil. Dokter kandungan biasanya tidak bekerja sendiri dalam mendampingi ibu hamil dengan diabetes. Dengan bantuan dokter spesialis penyakit dalam, ibu hamil dengan diabetes akan mendapatkan terapi yang pas sesuai kondisinya, di antaranya pemberian insulin.
Baca juga: Saatnya Melek Informasi Diabetes Melitus
Meskipun sudah mendapatkan insulin, tak kemudian membuat ibu hamil dengan diabetes terbebas dari naiknya kadar gula darah. Ia tetap harus mengontrol asupan makan dan mengontrol gula darah secara rutin. Gula darah yang tak terkontrol bisa menempatkan ibu hamil dalam bahaya seperti keguguran, dan preeklamsia. Sementara pada janin, selain pertumbuhan berat badannya yang mungkin jauh lebih besar di atas rata-rata, ia juga harus mendapatkan perhatian khusus saat dilahirkan. Sebab, menurut dr. Ricky, bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes bisa mengalami kondisi hipoglikemi (keadaan di mana kadar gula darah dalam keadaan rendah), akibat kadar insulin yang masih tinggi. Pemantauan dan perawatan khusus bisa saja dibutuhkan bayi.
Baca juga:
Cara Mudah Berpisah Dengan Gula
Merasa Susah Hamil? Cek Dulu Gaya Hidupnya
Adakah di antara mommies ada yang pernah mengalami kasus serupa? Silakan share ceritanya ke kami, ya :)
Share Article
COMMENTS