Ternyata salah satu yang suka membuat suami kesal adalah kalau istri mengeluh uang belanja bulanan kuraaaaang terus. Makanya, penting untuk istri pintar atur keuangan keluarga. Karena nggak cuma bisa kaya, tapi juga akan disayang suami :D
Beberapa waktu lalu di WA Group teman sekolah dulu (yang isinya ibu-ibu dan bapak-bapak) ramai dengan pembahasan mengenai uang belanja bulanan. Ada dua kubu pastinya, para istri vs para suami, hahaha. Para istri yang kerap mengeluh uang bulanan mepet, dan para suami yang juga mengeluh karena istri nggak kelar-kelar mempermasalahkan tentang nominal uang belanja. Mencoba bersikap netral, saya malah mencoba mengulik tentang perasaan para suami.
Ternyata ya….. keluhan istri tentang finansial ini menjadi salah satu point yang kerap membuat suami kesal. Karena menurut para suami ini, nggak jarang ada istri yang malah menggunakan budget rumah tangga untuk keperluan pribadi yang nggak kira-kira…. beli tas branded dua sekaligus (nah lho!!!). Kasus yang begini yang suka membuat suami dongkol. Istri yang boros. Atau memakai kartu kredit gila-gilaan. Waduh. Kebayang, ya, masalah seperti ini bisa memicu perang kedua di tengah keluarga?
Makanya sampai detik ini saya masih terus memperbaiki diri, karena saya sadar, sebagai istri sekaligus ibu sangat berperan mengatur keuangan.
Berbanggalah para ibu yang jago mengatur keuangan. Cash flow yang keluar bisa sesuai dengan rencana, target investasi bisa tercapai, dan nggak ada lagi istilah mengalami ‘kebocoran’ dalam pengeluaran. Wah, kalau saya sih, masih harus perlu banyak belajar soal ini. Lah wong, kadang masih suka merasa ‘kebobolan’. Tapi, bukankah lewat kegagalan membuat kita jadi bisa belajar?
Meskipun masih jauh dari kata sempurna, tapi pelan-pelan saya belajar bagaimana mengatur keuangan keluarga dengan baik.
Susun rencana keuangan keluarga dan pribadi
Selain harus bisa memisahkan antara keinginan dan kebutuhan, hal penting yang perlu dilakukan adalah menyusun rencana keuangan dengan matang buat keluarga dan pribadi. Kalau perlu melakukan pencatatan dalam bentuk excel seperti yang sudah dilakukan beberapa teman saya. Kalau saya, sih, masih mencatat dalam note book. Buat saya lebih memudahkan saya untuk melakukan review karena bisa dibuka kapan saja dan di mana saja. Pencatatan pengeluaran juga perlu dipisahkan antara keperluan keluarga dan pribadi. Selain harus tahu dana belanja bulanan dan bayar uang sekolah anak, dana me time juga harus dicatat, lho!
Manfaatkan platform IPOTPAY
Sudah pada tahu belum sih, kalau sekarang ini ada platform IPOTPAY? Menurut saya, platform ini sangat membantu dan membuat kehidupan para ibu macam saya ini jadi lebih mudah. Soalnya jadi berasa punya asisten pribadi!
Bisa dibilang IPOTPAY ini the ultimate fintech platform. Nggak cuma memaksimalkan hasil saldo tabungan dengan fleksibilitas tanpa batas, tapi juga bisa digunakan untuk membayar segala keperluan bulanan, seperti bayar tagihan listrik, telepon, atau kartu kredit. Mau transfer juga tinggal klik, bahkan tanpa limit di hari yang sama.
Asiknya lagi, IPOTPAY juga bisa kita manfaatkan untuk transaksi pembelian berkala (smart schedule payment dan smart auto subscription) sekaligus melakukan otomatisasi pengaturan pembayaran. Fitur lain yang sangat terasa manfaatnya adalah pengaturan savings. Menurut saya, sih, cara ini mau nggak mau membuat saya lebih disiplin.
Dengan IPOTPAY, kita juga bisa memaksimalkan hasil saldo. Soalnya nilai uang nggak merosot atau tergerus inflasi. Bahkan fleksibilitas tanpa batas melalui layanan penempatan dana secara otomatis di reksadana pasar uang dengan hasil setahun terakhir di kisaran 7-9% per tahun (gross).
Dengan membuka akun IPOTPAY yang simpel dan user-friendly di www.ipotpay.com atau unduh apps IPOTPAY di Play Store atau App Store, kita bisa melakukan banyak transaksi mulai pembayaran, pembelian dan transfer dana.
Selain itu, kita juga lebih hemat waktu karena nggak repot antre. Segi keamanan? Jangan khawatir, IPOTPAY sudah terdaftar dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan diproteksi dengan sistem keamanan SSL 256 bit dan three layer security (password, secure PIN, dan kode OTP). Rekening di bank pun dibuat atas nama kita sendiri, kok.
Melakukan penghematan dari hal kecil
Ketika ngobrol sama suami soal finansial, ia pernah bilang kalau kami berdua harus lebih hati-hati dalam melangkah, segala rencana dan tindakan yang berkaitan dengan finansial memang harus diperhitungkan dan direncanakan Karena apapun efeknya, itu akan memengaruhi hidup keluarga. Sebelum pengeluaran jadi membengkak, nggak ada salahnya harus memangkas post yang memang sifatnya tidak urgent. Kalau perlu, berhemat dengan membawa bekal ke kantor. Jangan lupa bawain suami juga. Nggak cuma lebih sehat, saya rasa membawakan bekal buat suami jadi salah satu bentuk perhatian.
Ada yang punya resep beda dari saya ini nggak? Share, dong!
* Beberapa sumber yang digunakan dalam artikel :
Playstore: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ipotpay.app&hl=in
App Store: https://itunes.apple.com/id/app/ipotpay/id1239780299?mt=8