banner-detik
KIDS

Mengobati Anak yang Digigit Lebah

author

Mommies Daily15 Jul 2017

Mengobati Anak yang Digigit Lebah

Ditulis oleh: Lariza Puteri

Baik Dhia atau Gia belum pernah sih kegigit Lebah, tapi beberapa waktu lalu anak tetangga ada yang kena. Jadinya saya jaga-jaga, mencari tahu bagaimana penanganannya, selain berteriak :D.

Mengobati Anak yang Digigit Lebah - Mommies Daily

Saya pernah tersengat lebah, rasanya? Maknyuuuus. Nyut-nyutan! Jadi kebayang, kalau itu terjadi pada anak-anak. Biasanya, yang ada orangtua akan panik. Padahal kalau kita tahu pertolongan pertama yang tepat, selain mengurangiu rasa sakit, ini juga bisa membuat bekas gigitan tidak bertambah parah.

Memberikan pertolongan pertama pada anak yang tersengat lebah sebetulnya gampang-gampang susah. Begini langkahnya:

1. Sambil menangkan anak, evaluasi atau perhatikan dengan saksama bekas luka gigitan lebah tersebut. Biasanya bekas gigitan akan berbentuk bulat dengan area merah dan kehitaman di sekitarnya. Nah, biasanya lebah akan meninggalkan sengatannya (berbentuk hitam kecil dan sedikit panjang) di area bekas gigitan. Sengatan ini berisi enzim, yang bila digosok sembarangan justru bisa mengakibatkan enzim keluar dan memperparah gigitan. Jadi, langkah terbaik untuk menghindari hal tersebut adalah mencabutnya dengan hati-hati menggunakan pinset.

2. Setelah berhasil mencabut sengat, cuci bekas gigitan dengan air mengalir menggunakan sabun.

3. Dinginkan bekas sengatan dengan mengompresnya menggunakan washlap atau kain bersih yang dicelupkan ke dalam air dingin. Cara ini untuk mengurangi rasa nyeri.

4. Hindari memberikan obat-obatan ‘alami’ seperti daun bunga papaya, baking soda, pasta gigi dan lain-lain. Penggunaan obat-obatan ini justru tidak dianjurkan karena belum ada bukti klinis yang bisa membuktikan bahwa penggunaan obat-obatan ini bisa mempercepat penyembuhan. Selain itu, bila bahan yang digunakan tidak bersih, maka luka bekas gigitan lebah justru bisa menimbulkan infeksi.

Konon, gigitan lebah juga bisa mengakibatkan alergi. Ini yang bahaya. Meskipun umumnya efek gigitan lebah tergolong ringan, namun ada beberapa anak yang mendapatkan efek yang lebih berat. Beberapa tanda anak yang mengalami alergi akibat gigitan lebah, antara lain: luka sengatan lebah yang membengkak dan meluas, suara anak berubah menjadi lebih berat, mungkin muncul ruam dan gatal-gatal di sekujur tubuh, muncul bercak putih di bagian yang disengat.

Ada pula reaksi alergi yang lebih berat. Bila hal ini terjadi, anak biasanya akan mengalami kesulitan bernapas. Kalau sudah begini ya wajib hukumnya membawa anak ke dokter. Reaksi alergi yang berat ini (anafilaksis) memang jarang terjadi di Indonesia, tapi mereka akan memerlukan pengobatan segera dan pemantauan di ruang rawat untuk mencegah reaksi anafilaksis berulang. Sementara, bila terjadi reaksi alergi yang ringan tanpa gangguan pernapasan, biasanya dokter akan memberikan obat yang mengandung antihistamin.

Kejadian ini memang cukup sulit dicegah. Tak bisa hanya dengan berteriak, “Pahit-pahit-pahit” saja, untuk mengusir lebah dari sekitar anak yang sedang bermain di luar rumah. Salah satu cara menghindari lebah yang saya ajarkan pada Dhia adalah tetap tenang, dan menunggu lebah itu pergi dengan sendirinya atau pergi perlahan-lahan.

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan