Yaay… sebentar lagi si kecil masuk sekolah! Senang? Tentu saja, tapi jangan lupa untuk mengajarkan beberapa hal penting saat si kecil memasuki sekolah untuk pertama kalinya.
Tahun ini anak saya sudah mau duduk di bangku SD kelas 2. Nggak berasa banget, deh… rasanya baru kemarin saya sibuk menyiapkan anak saya untuk masuk play group. Rasanya baru kemarin saya merasa khawatir anak saya, Bumi, mogok sekolah. Rasanya baru kemarin saya harus menyiapkan urat sabar yang begitu panjang saat Bumi merengek hanya mau masuk kelas kalau saya temani. Eh, tahu-tahu sekarang sudah kelas dua.
Berdasarkan pengalaman, saya cukup sadar kalau banyak hal yang perlu kita siapkan saat si kecil mau masuk sekolah untuk pertama kalinya. Bukan hanya persiapan soal biaya, tapi masih banyak lagi yang harus diperhatikan. Meskipun terkesan sepele, tapi justru sangat penting. Apa saja?
Sekolah itu menyenangkan!
Ini nih, faktor yang sangat penting. Sebelum sekolah, mind set si kecil harus sudah tahu kalau sekolah itu menyenangkan. Jangan sampai dia berpikir datang ke sekolah merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan. Maklum saja, anak-anak kan dunianya bermain. Kalau memang nggak fun, ya mana mereka mau? Untuk itu, saran saya sih, saat memilih sekolah, ajak anak untuk ikutan survey sehingga ia bisa merasakan feel-nya. Selain itu kenalkan pada (calon) guru-gurunya lebih dulu. Kalau bisa, pilih play group atau TK yang punya lapangan dan taman bermain yang cukup luas sehingga kebutuhan untuk mendapatkan area bermain terpenuhi.
Jadi diri sendiri saja
Namanya anak-anak, pasti sering meniru. Termasuk meniru temannya. Oleh karena itu sebelum anak memasuki sekolah, hal penting yang perlu diajarkan pada mereka soal bagaimana pentingnya mereka jadi diri sendiri. Nggak perlu meniru temannya atau mencoba menjadi temannya. Sebagai contoh kecil, temannya pakai baju robot, lantas minta dibelikan yang sama persis. Pola pikir anak harus menjadi dirinya sendiri tanpa perlu meniru temannya termasuk menghadapi peer pressure memang harus diajarkan sejak usia dini.
Murah hati jadi ‘salah satu kunci’ dalam kehidupan
Yup, anak juga perlu dilatih untuk punya hati yang murah hati. Saya dan suami sering bilang ke anak saya Bumi, sebisa mungkin bergaul dan berteman dengan siapa pun. Tidak perlu memandang suku ataupun agama, terlebih memilih teman dari kondisi fisik. Jangan lupa untuk bersikap baik para mereka. Dalam pergaulan tentu saja anak saya akan menemukan teman yang baik, iseng dan nyebelin, tapi tetap sajakan harus bersikap baik dan respek pada mereka?
Dalam hidup pasti akan selalu ada yang namanya hari pertama untuk memulai sesuatu.
Sutuju dong? Dalam hidup pasti akan ada hal pertama. Masuk sekolah untuk pertama kalinya, dan kelak si kecil juga akan masuk kantor untuk pertama kalinya. Dan masuk play group jadi langkah awal untuk mengawali jenjang pendidikan yang akan dihadapinya.
Nggak apa-apa kalau gagal, asal jangan patah semangat
Bukan maksud saya mengajarkan anak untuk gagal, tapi dalam hidup ini mana ada sih orang yang sukses terus? Kadang, sekeras apapun usaha yang kita lakukan, tetap saja hasilnya nggak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kondisi ini tentu saja perlu kita terima. Sebagai orangtua saya wajib memberitahu ke anak saya kalau ketika masuk sekolah, dirinya bisa saja gagal. Misalnya, bisa gagal dalam membuat sebuah prakarya, gagal mendapatkan nilai 10. Dari kegagalan, anak justru bisa mendapatkan pelajaran berharga.
Jangan lupa bersosialisasi
Waktu anak saya masuk sekolah dulu, ada salah satu temannya yang sulit sekali masuk kelas. Guru dan orangtuanya perlu usaha keras untuk membujuknya masuk. Ia pun terlihat suli untuk bergaul dengan temen sekelasanya. Setelah diselidiki, ternyata temannya Bumi itu memang jarang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Padahal bersosilisasi akan memberikan pelajaran tersendiri. Biarkan anak untuk belajar mengenal lingkungannya dan mampu berteman dengan orang lain.
Mengawali hari dengan berani akan membuat harimu (lebih) menyenangkan
Pernah dengar, dong, kalau saat memulai hari jangan lupa untuk senyum. Kalau pagi-pagi sudah kesel, tentu akan berpengaruh seharian. Hal ini pun saya terapkan pada anak saya, termasuk dengan mengatakan jangan lupa untuk mengawali hari dengan sikap yang berani. Berani menghadapi tantangan dan kejutan yang akan dialaminya. Bertemu dengan guru baru, bertemu dengan teman-teman baru, mencoba permainan baru yang seru di sekolah. Harapannya, anak saya jadi nggak perlu kikuk saat pertama kali masuk sekolah. Jangan lupa katakana juga, “Ibu tahu, kok, kamu bisa melakukannya…”
Kalau diantara mommies punya resep atau pengalaman yang berbeda dengan saya, boleh lho, share di kolom komentar!