Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ibu Hamil Berpuasa, Boleh Saja, Asalkan....
Hamil dan menyusui bukan berarti jadi nggak bisa puasa, kok. Justru dengan berpuasa para ibu hamil bisa merasakaan banyak manfaat seperti yang dijelaskan dr. Diana F Suganda M. Kes, Sp, GK dari Rumah Sakit Pondok Indah.
Siapa yang saat hamil jadi nggak puasa, termasuk saat menyusui? Seingat saya, sih, ketika hamil saya memang memutuskan nggak puasa sedangkan saat menyusui dulu saya tetap berpuasa. Saat hamil, memang nggak sedikit yang merasa khawatir dengan kondisi janinnya. Takut asupan nutrisnya kurang. Apa iya begitu? Saat puasa, nutrisi janin jadi nggak terpenuhi dengan baik?
Sebenarnya nggak juga, kok. Hal ini ditekankan oleh dr. Diana F Suganda M. Kes, Sp, GK dari Rumah Sakit Pondok Indah. Sejauh kondisi kesehatan kita baik-baik saja, termasuk kesehatan janin nggak ada masalah, tidak ada larangan untuk melakukan ibadah puasa. Apalagi sebelumnya kalau sudah dapat lampu hijau dari dokter kandungan.
Memang saat berpuasa ibu hamil wajib memperhatikan nutrisi karena ada janin yang butuh asupan nutrisi supaya tumbuh kembangnya maksimal. Sementara kalau berpuasa, artinya, janin tidak bisa mendapatkan asupan makanan kurang lebih selama 14 jam.
Justru katanya, kalau puasa dijalankan dengan memperhatikan nutrisi seimbang, puasa justru memberikan manfaat kesehatan. Mulai dari membersihkan tubuh dari kotoran dan racun atau sebagai detoksifikasi. Lagi pula dengan puasa jutsru mampu menghasilkan enzim antioksidan yang dapat zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
“Puasa sering disebut sebagai terapi detoksifikasi. Dengan berpuasa berarti membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita,” kata Diana.
Diana melanjutkan, ketika hamil nggak sedikit perempuan yangmalah kebablasan mengasup makanan. Menganggap ada janin yang tumbuh di dalam rahimnya, malah membuatnya tidak mengontrol asupan makanan.
“Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan. Karena overnutrisi pun justru membuat kegemukan bagi ibu dan janin dan dapat menimbulkan penyakit degeneratif,” papar Diana.
Intinya, sih, asupan kalori, protein atau lemak yang dibutuhkan tetap bisa terpenuhi. Dr.Diana menjelaskan kalau selama hamil, otomatis kebutuhan kalori perlu ditambah sekitar 300 kalori dari kebutuhan normal yang sekitar 1.800-1.900. Sedangkan untuk ibu menyusui memerlukan 2400 kkal.
"Kalau sahur sebaiknya ibu hamil dan menyusi mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti oatmeal, nasi merah. Karena itu sulit dicerna sehingga kenyang lebih lama. Saat sahur juga baiknya hindari makanan berlemak, karena lemak proses paling akhir dan paling lama di tubuh sehingga memicu rasa mual dan kembung. Kalau bisa jangan makanan yang digoreng-goreng, lebih baik yang ditumis saja" ujarnya.
Ia pun menambahkan, baik ibu hamil dan menyusui disarankan untuk mengkonsumsi banyak protein terutama protein nabati pada ibu menyusui. Kebutuhan protein ini sangat penting dikarenakan punya peran besar dalam proses tumbuh kembang janin. Untuk itulah, dr Diana menyarankan agar asupan protein harus ditambahkan sebesar 20 gram per hari, agar membentuk tubuh sempurna pada janin.
"Protein ditambahkan agar diserap dalam pembentukan janin. Sedangkan, karbohidrat dan lemak tidak ditambahkan karena malah membuat ibunya yang semakin gemuk," kata Diana.
Untuk menyiasati agar kebutuhan terpenuhi, perlu menambahkan ekstra makanan. Artinya, saat puasa ibu hamil ataupun ibu menyusui punya waktu ngemil snack sehat di antara waktu berbuka dan sahur. Dan yang nggak kalah penting tentu saja perlu asuuan air putih yang cukup, sebanyak 10 sampai 12 gelas setiap harinya.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS