Edukasi seks untuk anak berkebutuhan khusus memang diperlukan, karena sama seperti anak lainnya, anak dengan special needs juga butuh dikasih pendidikan seks sejak dini.
Heboh pedofil yang memangsa anak-anak di sekolah, maupun di lingkungan terdekat, mau nggak mau membuat saya bergidik. Nggak terjadi, sih, di lingkungan saya, tapi bagaimana pun kita kan butuh waspada, ya?
Untuk Awan, anak saya yang paling besar, saya sudah mulai mengenalkan padanya soal kemaluan. Siapa saja yang boleh dan tidak boleh menyentuh area pribadinya (bibir, dada, penis, dan anus). Termasuk bagaimana dan apa yang harus ia lakukan, ketika ada orang yang membuatnya tak nyaman secara seksual.
Buat Awan, Alhamdulillah, berjalan dengan lancar.
Sayangnya nggak begitu dengan Rimba, karena memang ia punya special needs. Saya pun sedikit bingung, bagaimana mengedukasinya soal seks. Urusan kelamin, sebenarnya ia sudah tahu, tapi apa yang harus ia lakukan ketika ada yang menyentuh area pribadinya, saya belum begitu paham apa yang harus saya ajarkan padanya. Mbak Vera Itabiliana, M, Psi, pun memberikan saya saran dalam mengedukasi anak berkebutuhan khusus pasal seks.
Harus Jelas
Dalam hal menentukan area pribadi, mbak Vera menyarankan agar informasi harus diberikan sejelas-jelasnya. Sangat disarankan untuk langsung saja menyentuh area-area pribadi tersebut sambil menyebut nama. Misalnya saja, “Rimba, kamu harus tahu mana saja area pribadi. Ada empat, mulut, dada, penis, dan pantat.” Lakukan sambil menyentuh ke empat area tadi, ya, moms.
Contohkan Langsung
Apa yang harus dilakukan ketika seorang pedofil mendekati anak berkebutuhan khusus? Ini yang harus benar-benar diperhatikan saat mengajarkan ABK tentang pedofil. Selain meminta mereka untuk menolak bila disentuh di area pribadi, mereka pun harus berusaha minta tolong atau lari bila dipaksa. Nah, saat menjelaskan semuanya, kita harus kasih contoh langsung. Jadilah saya menjadikan suami partner di depan Rimba. Kami pun mencontohkan situasi tadi. Suami yang jadi pedofilnya, saya yang teriak-teriak minta tolong, dan lari-lari. Untung nggak disamper tetangga, hahahaha….
Pakai Alat Bantu
Dalam kasus Rimba, yang gangguan tumbuh kembangnya tergolong tidak berat, alat bantu berupa buku cerita bisa diandalkan. Belum lama saya membeli buku yang disarankan mbak Vera, yaitu buku seri Aku Anak Yang Berani dengan tema melindungi anak dari pelecehan seksual. Di dalam buku tersebut lengkap disajikan situasi-situasi yang harus dilakukan anak bila ia mengalami pelecehan seksual dalam cerita sederhana dan gambar yang menarik.
Mengedukasi soal seks dan reproduksi pada anak berkebutuhan khusus memang harus ekstra sabar. Karena ada kalanya, ia tak menangkap apa yang kita maksud, malah justru melakukan hal yang kontra dengan apa yang kita ajarkan. Tapi bagaimana pun, hal ini tetap harus dilakukan. Karena anak berkebutuhan khusus juga perlu dilindungi. So don't give up, ya, moms. Jika dirasa berat dilakukan sendiri, mungkin Anda bisa minta bantuan psikolog atau terapis dalam hal ini.