banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Radang Tenggorokan pada Anak, Apa yang Mesti Diwaspadai?

author

?author?08 May 2017

Radang Tenggorokan pada Anak, Apa yang Mesti Diwaspadai?

Jangan sepelekan radang tenggorokan pada si kecil. Jika tidak diobati dengan benar, berisiko komplikasi ke ginjal dan jantung.

Baru-baru ini, Jordy anak saya baru sembuh dari radang tenggorokannya. Setelah  melalui drama, demam naik turun (sekitar 38-41 derajat), yang bikin jantung (kayaknya) mau copot. Waktu demam di hari ketiga, saya segera bawa Jordy ke rumah sakit untuk diperiksa lab. Ada rasa parno, juga, sih. Takut Jordy kena DB. Tapi nyatanya hasil darah, menunjukkan negatif DB.

Radang Tenggorokan pada Anak, Apa yang Mesti Diwaspadai? - Mommies DailyImage: www.cdn1.medicalnewstoday.com

Sayapun melenggang pulang dengan perasaan tenang. Walau masih harus berjuang, dengan nafsu makan Jordy yang belum balik. Hari ke-5 saya memberanikan diri, kembali ngantor. Karena melihat Jordy sudah kembali ceria, nafsu makan dan minumnya juga berangsur normal. Dan memang, demamnya Jordy disertai pilek.

Tiba-tiba di hari ke-5, sore hari, pengasuh kasih kabar yang kembali bikin saya deg-degan. “Bu, Jordy demam lagi!”, seraya menunjukkan ear termometer di angka 39 derajat something. Sontak saja, saya langsung pulang dan bikin janji dengan dokter pada malam harinya.

Setelah diperiksa lagi, Jordy positif kena radang tenggorokan. Akhirnya Jordy bisa sembuh total dengan beberapa obat, termasuk AB, karena ditengarai, sudah infeksi dan penyebabnya adalah bakteri. Daaan, yang terpenting, nafsu makannya, mulai normal dan geragas, hihihi.

Usai Jordy sembuh, rasa penasaran saya masih ada seputar radang tenggorokan ini. bersama dr. Meta........., saya kembali  minta sejumlah informasi. Menurut dr. Meta radang tenggorokan secara umum definisinya adalah peradangan atau infeksi di sekitar tenggorokan. Lokasi sekitar tenggorokan meliputi rongga mulut bagian belakang, tonsil (amandel), bagian belakang tonsil atau laring, dan sekitarnya. Bisa faringitis jika yang terkena di faring, bisa tonsilitis (amandel) atau laringitis atau perpaduan di antar semuanya.

Pada anak, gejala yang paling khas, adalah sulit atau nyeri saat menelan. Jadi wajar banget, kalau anak jadi susah banget makan, ya, mommies. Lalu juga disertai demam, dan tidak tidak tertutup kemungkinan diikuti gejala lain, seperti batu, pilek, mual dan muntah. Nah, kalau anak lagi nggak nafsu makan, dr. Meta menyarankan berikan makanan yang hangat-hangat, dan lunak agar terasa nyaman di tenggorokan yang terasa sakit. Misalnya sop, agar-agar, intinya kata dr. Meta bisa apapun yang mau dimakan anak.

Yang perlu diwaspadai jika anak terkena radang tenggorokan, dan WAJIB SEGERA dibawa ke dokter.

  • Muntah-muntah setiap makan atau minum, dan berujung risiko dehidrasi
  • Demam tinggi di atas 38 derajat, dan tidak membaik dalam 3 hari
  • Mengenai pengobatan, radang tenggorokan pada dasarnya disebabkan oleh virus. Bisa saja sembuh dengan sendirinya. Tapiii, kalau radang pada anak, dr. Meta bilang tetap membutuhkan obat untuk meredakan nyeri dan memberi rasa nyaman pada tenggorokannya. Soalnya kan, selama tenggorokan anak-anak nggak masih sakit, ya mereka juga nggak mau makan atau minum, dan nanti malah dehidrasi dan memperlambat proses penyembuhan.

    Setiap kasus radang tenggorokan pada anak, kata dr. Meta tergantung kondisi si anak. Dan radang nggak hanya disebabkan oleh virus, lho, mommies. Ada juga radang yang disebabkan oleh bakteri (seperti kasus Jordy), dan harus mendapat obat antibiotik dari dokter.

    Pesan dr. Meta, jangan menganggap enteng radang tenggorokan pada anak, dan langsung berasumsi, “aaah virus  biasa ini!”. Padahal belum diperiksa seksama juga ke dokter, tapi dibiarkan begitu saja. “Padahal jika radang tenggorokan yang disebabkan bakteri tidak mendapatkan pengobatan antibiotik dengan benar, bisa sampai komplikasi ke ginjal dan jantung. Jadi jangan sepelekan nyeri tenggorokan, ya. Dan jangan terlalu antipati juga sama AB. Jika memang indikasinya mendapat AB, ya harus diberi AB,” tutup dr. Meta.

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan