Sorry, we couldn't find any article matching ''
Aturan Main Melakukan Prenatal Yoga
Hamil bukan berarti kita jadi malas bergerak dan melakukan olahraga. Selain renang, yoga juga bisa dijadikan alternatif. Yuk, lakukan prenatal yoga.
Siapa di antara mommies yang rutin melakukan yoga? Menjadikan yoga sebagai bentuk gaya hidup yang nggak bisa ditinggalkan. Kalau ya, saya mau kasih jempol sepuluh.
Saya pernah ikutan yoga, bahkan dulu di setelah pilates bareng, di kantor Female Daily pernah mengadakan yoga bareng. Sayangnya, saya kok merasa kurang cocok, ya, dengan jenis olahraga ini? Rasanya badan sudah kaku dan susah lentur, hihihi.
Tanpa maksud mencari pembenaran, tapi memang ini yang saya rasakan. Meskipun pada kenyataannya dengan rutin melakukan yoga, justru bisa membuat badan jadi lentur. Ya, memamg sih, semua balik lagi ke niat masing-masing orang.
Ngomongin soal yoga, saya sangat takjub dengan temen-temen yang konsisten melakukan yoga, terlebih yang sedang hamil! Awalnya saya sih ngerasa ngilu kalau melihat bumil yang yoga. Tapi saya ingat pesan dokter kandungan saya dulu, kalau ibu hamil justru disarankan untuk tetap olahraga.
Pemilihan jenis olahraganya juga sangat beragam, tapi memang yang disarankan adalah semua jenis latihan aerobik low impact, seperti renang dan berjalan kaki. Intinya, jangan sampai menimbulkan kelebihan berlebihan.
Sementara yoga sendiri memang disarankan dilakukan ibu hamil karena bisa melatih otot panggul, agar menjadi lebih kuat dan elastis. Sirkulasi darah di sekitar daerah panggul juga lebih lancar, sehingga membantu saat proses persalinan secara normal. Soalnya, kalau sudah terbiasa yoga, mau nggak mau juga melatih cara kita bernapas, mana saat napas pendek, mana saat bernapas panjang. Bahkan prenatal yoga juga diklaim memiliki membuat tubuh lebih rileks dan mengurangi rasa pegal selama masa kehamilan.
Tapi bukan berarti prenatal yoga ini bisa dilakukan sesuka hati, lho, ya. Karena ada rambu yang perlu diperhatikan. Menurut laman di Mayo Clinic, sebelum melakukan yoga prenatal, Bumil harus lebih dulu memastikan kondisinya prima, untuk itu jangan sampai lupa melakukan konsultasi dulu. Soalnya ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan prenatal yoga. Pertama apabila ada risiko kelahiran sesar dan punya riwayat sakit jantung dan punggung.
Selain itu ada beberapa rambu yang harus diperhatikan. Ibu hamil harus berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan memungkinkan untuk melakukan yoga, apakah ibu memiliki risiko melahirkan bayi prematur, atau memiliki riwayat penyakit jantung atau punggung.
Saat latihan juga nggak perlu ngoyo, dengan melakukannya dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selama 30 menit juga cukup, kok, kalau memang sudah kelihatan lelah, ya berhenti saja. Apalagi sampai melakukan gerakan ekstrem tanpa dampingan.
Jadi realistis dan ukur kemampuan saja.
Jangan sampai melupakan sinyal tubuh kita sendiri. Oh, ya, aktivitas yoga juga bisa dimanfaatkan untuk membangubmn komunikasi dan rasakan koneksi si janin.
Selamat mencoba!
Share Article
COMMENTS