Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tanamkan Jiwa Kartini Pada Anak Perempuan Kita
Jiwa Kartini yang positif bisa banget kita tanamkan ke anak-anak perempuan agar perjuangan Kartini tetap berlanjut.
Kartini adalah simbol pahlawan wanita Indonesia, yang perjuangannya begitu keras untuk membebaskan perempuan (perempuan Jawa khususnya) dari kebodohan. Merayakan hari jadi beliau, demi mengingat perjuangannya sama sekali bukan buang-buang waktu. Nggak salah, kok, kalau anak-anak kita ikut merayakannya dengan datang ke sekolah, atau fashion show dalam kostum kebaya, atau baju bodo. It’s a good tradition, though. So, woleslah kalau ada yang mencibir seraya berkata, “Merayakan hari Kartini harusnya lebih dari sekadar karnaval.” Setahun sekali melakukan tradisi tersebut, nggak menciderai perjuangan Kartini, kok.
Tapi alangkah bagusnya, kalau jiwa dan karakter positif Kartini bisa ditanamkan juga ke anak-anak perempuan. Seandainya saya punya anak perempuan pun, saya ingin menanamkan jiwa Kartini yang positif berikut ini kepada anak saya.
Mencintai Budaya Belajar
Ajarkan anak-anak perempuan kita untuk nggak jadi katak dalam tempurung. Ini bukan cuma soal mencerdaskan kognitif, tapi juga mencerdaskan mental dan emosinya. Ajarkan anak-anak perempuan bukan cuma tahu kewajibannya, tapi juga haknya. Sungguh menyenangkan kalau anak kita bisa mencintai budaya belajar. Bukan cuma ilmu pasti, atau teknologi, tapi juga pengalaman hidup. Bantu tanamkan pada mereka, belajar nggak cuma di bangku sekolah, tapi sepanjang hayat. Bukan cuma guru yang mengajarkan pelajaran, tapi juga kehidupan.
Bisa Berdiri Sendiri
Mandiri, berdiri sendiri, atau apa pun istilahnya adalah salah satu sifat dasar dari jiwa Kartini. Bukan lantas nggak butuh laki-laki, lalu menganggap tinggi diri sendiri, tapi justru kemandirian yang merefleksikan kepercayaan diri positif. Bantu anak-anak perempuan kita untuk nggak gampang menyerah. Hal ini juga berlaku pada kemandirian secara ekonomi. Biar nggak gampang diinjak-injak ;)
Berdaya Guna
Menjalani hidup yang membawa manfaat bagi diri sendiri tentu menyenangkan. Tapi alangkah lebih membahagiakan bila ternyata anak-anak perempuan kita, berdaya guna dan memberikan banyak manfaat untuk keluarga, masyarakat, bahkan negara. Bekali anak perempuan dengan banyak keterampilan, selama ia senang menjalaninya. Agar kelak, apa yang dimilikinya bisa berguna bagi dirinya dan sesama.
Berdaya Juang Tinggi
Menangis itu lumrah. Wis wancine cah wedok, kalau kata orang Jawa. Tapi Kartini masa kini harusnya bisa menangis hanya untuk hal yang pantas ditangisi. Setelah itu maju lagi, pantang menyerah. Tanamkan jiwa anti cengeng pada anak-anak perempuan, agar daya juangnya menghadapi tantangan hidup selalu tinggi.
Sabar dan Tekun
Ya, ya, ya…bukan cuma anak, kita pun kadang suka bosan mendengar nasihat “harus sabar”, “harus tekun”. Tapi masalahnya, memang sabar dan tekun menjadi salah dua dari cara kita menghadapi cobaan hidup. Kalau Kartini yang dulu selalu sabar dan tekun dalam keterbatasannya, kenapa kini kita dengan segala kemudahan bisa cepat putus asa? Cara mudahnya adalah dengan mengajar anak kita menabung untuk satu tujuan. Dengan demikian, si kecil bisa belajar bersabar, dan ketika ia berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan di akhir masa menabung, ia akan bangga dengan kesabarannya sendiri.
Selamat Hari Kartini :)
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS