Sorry, we couldn't find any article matching ''
'Resep' Nadya Mulia Merawat Kesehatan Gigi Keluarga
Ini dia, cerita Nadya Mulia soal kepeduliannya menjaga kesehatan gigi keluarganya.Termasuk pengalaman dan rencana memasang behel untuk sang buah hati.
Bertemu di acara mengenai kesehatan gigi, nggak afdol rasanya kalau saya nggak bertanya bagaimana Nadya Mulya menjaga kesehatan giginya dan keluargnya. Dan ternyata, ibu dari tiga orang ini memang sangat concern dengan kesehan gigi keluarga.
Ibu dari tiga orang anak, Naula, Nadine, dan Delmar ini bercerita, ketika hamil pertama ia sempat mengalami masalah pada giginya, “Waktu itu kan aku berat badannya naik sampai 25 kg, bikin badan bengkak, jadi otomatis gusi ikutan bengkak dan jadi lebih lunak. Setiap sikat gigi berdarah, nah, waktu itu aku sempet jadi MC di acara kesehatan gigi juga, dari sana informasi aku jadi bertamah dan lebih tahu. Jadi saat aku hamil ke-2 dan k-3 jadi lebih aman. Nggak ada masalah dengan gigi sensitive lagi. Dari dulu sebenarnya aku cuma masasah dengan bentuk rahang gigi saja”.
Nadya sendiri mengaku sangat bersyukur ke dua anaknya memang tidak punya banyak masalah dengan kondisi giginya. Hanya saja, anak ke-2 nya akan menggunakan behel sama seperti dirinya. Katanya, “Kondisi bentuk rahangnya crowded, seperti bapaknya jadi giginya itu banyak jadi harus ada yang dicabut. Nanti setelah dipantau oleh dokter gigi dan waktunya sudah tepat, baru dipasang behel”.
Memang kawat gigi pada anak memang boleh saja, tapi memang perlu diketahui kalau pemasangan kawat gigi ini juga tidak boleh sembarangan. Pasalnya pemaangan behel pada anak bisa dilakukan apabila sudah tidak ada lagi gigi susu dan kondisi gigi permanen semua. Memang, sih, kondisi pertumbuhan gigi pada setiap anak akan berbeda, biasanya pergantian gigi susu selesai pada 12 tahun, namun ada juga anak yang usianya 13 tahun, gigi susunya belum copot.
Nadya menambahkan selain memerhatikan kesiapakan gigi anak, ia pun melihat kesiapan dari sisi psikologis anak. Ketika anak sudah memasuki usia pra remaja, mereka biasanya sudah mulai peduli dengan penampilan. Mau tidak mau keadaan gigi yang tidak baik ikut memengaruhi penampilan. “Maunya, sih, pakai behel ini memang keinginan dan kesadaran itu timbul dari anak-anak sendiri, bukan karena diminta oleh orangtua.”
Istri dari Dastin Mirjaya Mudijana mengaku kalau dirinya sempat punya pengalaman buruk ketika menggunakan behel. “Aku tuh, sampai 4 kali gonta ganti pakai behel dari remaja, sampai total ada 8 gigi yang harus dicabut. Hal ini karena memang sejak awal dokternya kurang bagus, jadi ketika pindah ke dokter lain gigi aku dikoreksi. Begitu seterusnya. Mungkin karena dulu orangtua cari dokternya yang murah kali, ya… tapi malah hasilnya nggak maksimal,” ungkapnya sambil tertawa.
Pengalaman inilah yang akhirnya membuat Nadya lebih hati-hati dalam memilih dokter gigi dan melakukan suatu tindakan pada gigi anak-anaknya. Ia memberikan saran, agar orangtua lebih hati-hati memilih dokter gigi untuk buah hatinya.
Apa yang perlu dilakukan?
“Harus riset, banyak tanya-tanya, jangan pernah capek untuk cari informasi karena menurut ini sangat penting. Soal harga juga menurut aku nggak usah tergiur dengan harga yang murah. Memang mau gigi anak-anak kita ini jadi taruhannya? Kalau sedikit mahal, tapi sudah banyak yang bilag bagus, why not? Toh, kita juga bisa memanfaatkan kartu kredit. Satu lagi, karena ini kan masalah anak, jadi aku nggak mau sendirian suami harus terlibat.”
Oh, ya.... ada poin lain yang nggak kalah penting. Nadya mengatakan, untuk menjaga kesehatan gigi keluarganya, ia pun menanamkan kebiasaan untuk tidak mengonsumi minuman bersoda. Untuk kebiasaan menyikat gigi sehari tiga kali juga sudah dilakukan sejak anak-anak usia dini.
Share Article
COMMENTS