Sorry, we couldn't find any article matching ''
Replacement
Ditulis oleh: Ruthania Martinelly
Waktu Sena lahir di tahun 2013, banyak yang bilang ke saya bahwa ‘akhirnya dikasih penggantinya’. Menjawab hal ini, saya senyum saja. Meskipun di dalam hati, saya tidak sepenuhnya setuju.
Aiden AlRayyan Narendra, anak pertama saya, kebetulan ‘dikasih’ kesempatan untuk hidup di dunia selama 28 hari. Di waktu yang sesingkat itu, Ia mengajarkan saya banyak hal. Salah satunya adalah semangat sampai akhir. Dari mulut kecilnya, tanpa kata – kata Ia memberi pesan kepada saya & daddy-nya untuk tidak berputus asa.
Lain lagi halnya Ariq Avicenna Narendra, di usianya yang sekarang 3 tahun, ia mengajarkan banyak hal lainnya pula. Dari celoteh-celotehnya, tingkahnya yang semakin tidak bisa diam, Ia mengajarkan kami – orang tuanya- sejuta kesabaran & menjadi pribadi dengan hati seluas samudra.
Aiden adalah Aiden, dan Sena adalah Sena.
Yang ingin saya tekankan di sini adalah keduanya pribadi yang mengisi hidup saya dengan caranya masing – masing. Dan satu sama lain bukan pengganti.
Aiden & Sena sama – sama hadir meskipun ‘kesempatan’ bersamanya diberikan ‘berbeda’ oleh Yang Maha Kuasa.
‘Kehilangan’ Aiden bukanlah kegagalan. Kehadiran Sena bukanlah ‘pengobatan’.
Aiden pergi ketika memang sudah saatnya pergi. Sena hadir ketika sudah saatnya hadir.
Buat saya, tidak ada yang namanya replacement, karena setiap pribadi layak untuk diperlakukan sebagaimana mestinya.
Bukankah lebih bijak jika ‘pengganti’ juga di ‘wong-ke’ selayaknya pemain utama?
Karena cerita hidup bukan melulu cerita di panggung sandiwara.
Share Article
COMMENTS