banner-detik
NEWS

Mau Bisnis Kuliner, Perhatikan Hal Ini Dulu

author

adiesty16 Mar 2017

Mau Bisnis Kuliner, Perhatikan Hal Ini Dulu

Berhubung saya doyan mencicipi ragam jajanan nusantara, saya kok kepikiran untuk untuk mirintis bisnis kuliner, ya. Kebetulan saat jumpa pers Festival Jajanan Bango 2017 saya mendapat ilmu dari pakar pengembangan ekonomi kreatif, Harjono Sukarno.

Buat orang-orang yang cukup kenal dengan saya, pasti sudah cukup paham kalau saya doyan ngunyah. Rasanya, selalu ada alasan untuk mencicipi jajanan baru, apalagi kalau makanannya makanan nusantara. Nggak heran, ya, kalau lagi jalanan saya sering hunting makanan khas yang ada di sana. Contohnya saat saya liburan ke Malang bersama keluarga beberapa waktu lalu.

Managers at business lunch

Ngomongin jajanan masakan nusantara, sudah tahu belum sih kalau sebentar lagi Festival Jajanan Bango Nusantara bakal hadir lagi? Tapi ada sesuatu yang berbeda tahun ini, di mana acara dilangsungkan di ICE BSD, Tangerang tanggal 6-7 Mei. Acaranyanya ini juga akan dilangsungkan baik outdoor maupun indoor.

Selain itu, tahun ini Bango juga menggandeng startup yang bergerak di usaha kuliner nusantara dari beragam wilayah. Startup yang dipilih tentu saja nggak sembarangan, soalnya para dewan juri di bidang kuliner sperti Arie Parkesit, CHEF Degan Septoadji dan Harjono Sukarno, selaku pakar pengembangan ekonomi kreatif sudah menetapkan beberapa kualifikasi. Nggak hanya startup yang punya inovasi mengikuti perkembangan zaman, tapi juga nggak boleh meninggalkan aspek kearifan lokal yang terkandung dalam warisan nusantara. Intinya, sih, inovasinya nggak boleh maksa.

Setelah proses penjurian, akhirnya dipilih 20 finais yang akan ikut ke tahap berikutnya. Lewat karya para finalis inilah Bango berharap agar warisan kuliner nusantara bisa terus berjalan dan menjadi “Duta Regenerasi Kuliner Nusantara. Dua puluh nama ini dapat dipilih secara online melalui kanal www.bango.co.id untuk mengerucut menjadi 10 kuliner terfavorit untuk mendapatkan panggung partisipasinya di FJB 2017.

Kebetulan, waktu acara jumpa pers kemarin, saya sempat mencicipi beberapa sajian yang ditawarkan para pengusa muda seperti  Sate Klathak Mas Tanto (Bandung), Tapong Minis (Jakarta), dan dan Bakso Boedjangan (Jakarta). Kalau saya, sih, jadi makin penasaran mau mencicipi sajian dari finalis lainnya.

Saat jumpa pers, Harjono Sukarno juga memberikan kiat bagi yang ingin memulai usaha di bidang kuliner.  Yang pertama, just do it! Kalau memang sudah niat, ngapain juga ditunda? Lakukan sesegera mungkin. Tapi tentu saja jangan lupa dengan aspek passion, ya. Passion di sini artinya perlu komitmen yang kuat.  Selain itu tentu saja perhatikan soal program, dan merencanakan kebutuhan modal usaha yang matang. Jangan lupa perhatikan bagaimana kita mengemas branding sehingga punya ciri khas dan gampang dikenal orang.

Harjono juga bilang, “Bisnis bukan hanya msalah uang, karena yang yang akan mengikuti bisnis. Oleh karena itu mulai saja dari hal kecil dulu kemudian lama-lama bisa membesar sehingga uang juga akan datang dengan sendirinya.”

Baca juga : Memulai Bisnis dengan Modal di Bawah 10 Juta

Faktor penting lainnya adalah memiliki rasa yang otentik. Berkembangnya bisnis makanan fusion memang sudah banyak, dantentu boleh-boleh saja. Tapi yang perlu diperhatikan tentu saja soal rasa yang otentik. Kreatif boleh, tapi jangan sampai malah melupakan faktor keontetikan rasa makanan.

bisnis kuliner

Hal ini pun diakui oleh perempuan muda bernama Jessica Hani Boediardjo yang berani meneruskan warisan usaha keluarganya yang dikenal sebagai keluarganya dikenal sebagai tahu pong Gereja Ayam. Namun saat ini Jessica mengganti namanya menjadi Tahu Pong Mini yang dikemas lebih modern.

Saat ngobrol dengannya, perempuan berkulit putih ini sempat cerita kalau awalnya keluarga juga sempat berpikir kalau usahanya tidak cocok untuk era masa kini. Namun ia optimis, dengan modal tidak lebih dari 10 juta, ia memberanikan diri untuk membuka usaha.

“Kita memang masih jualan di bazaar-bazaar saja, sama secara online. Syukurnya sekarang sudah banyak yang familiar dan suka dengan tapong minis,” ujarnya.

Baca juga : Peluang Bisnis Online

 

 

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan