Sorry, we couldn't find any article matching ''
Serunya Tur ke RPTRA Bersama 11 Arsitek yang Terlibat Dalam Pembangunannya
Tahu dong bagaimana wajah Jakarta saat ini semakin ramah untuk anak, salah satunya berkat kehadiran Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) :D. Nah, minggu lalu bersama para arsitek ternama yang terlibat dalam pembangunannya, saya sempat berkeliling RPTRA dan melihat langsung si ruang publik terbuka ini.
Tahu nggak, sih, sekarang ini di wilayah Jakarta sudah ada 188 RPTRA? Wiiiih… sebagai warga yang lahir, besar, dan cari makan di Jakarta, saya bangga sekaligus senang deh dengan kondisi ini. Gimana nggak, sejak punya anak, which is sekitar 7 tahun lalu, saya sering banget ngebatin, kapan ya Jakarta punya ruang publik yang ramah untuk anak? Syukurlah mimpi ini mulai terwujud.
Baca juga : Asik, Warga Jakarta Punya Banyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
Jadi, begitu Fia memberitahu ada undangan bagi Mommies Daily untuk berkunjung ke beberapa RPTRA di Jakarta bersama arsitek-arsitek yang terlibat dalam proses pembangunan RPTRA, saya langsung daftar (sayangnya waktu itu nggak bisa ajak Bumi *ngelunjak*).
Avianti Armand merupakan arsitek yang dipercaya sebagai koordinator 11 konsultan arsitek yang terlibat. Konsultan arsitek ini antara lain Aboday, Andramatin, Arkonin, Willis Kusuma, Han Awal and Partners, UI Alumni, Studio Tonton, dan Graha Cipta Hadiprana.
*foto bersama di RPTRA Kampung Benda*
Sebelum keliling mengunjungi beberapa RPTRA, saya bersama teman-teman jurnalis termasuk para influencer seperti Joko Anwar mendengarkan presentasi dari masing-masing perwakilan konsultan arsitektur. Avianti menyebut kalau keterlibatan para arsitek merupakan "kecelakaan sejarah".
Yang membanggakan, proyek ini dikerjakan oleh para arsitek kenamaan tanpa memungut biaya sepersen pun! Kalau biasanya para arsitek ini bekerja atas pesanan klien berdompet tebal, tapi tidak untuk proyek RPTRA. Yori Antar, arsitek yang memimpin pembangunan di RPTRA Kalijodo sempat bilang kalau "Bagi kami, klien sejati itu adalah masyarakat. Seperti kata ayah saya, arsitektur Indonesia itu adalah arsitektur yang berguna bagi masyarakat. Kalau melihat begitu banyak orang yang bermain dan bahagia, itu tentu kebahagiaan buat kami". Ehm, mas, nggak mau bantuin bangun rumah saya? Saya kan juga masyarakat.... ahahaha.
Pada dasarnya, semua desain yang diterapkan para arsitek mengusung desain yang disesuaikan dengan kondisi cuaca tropis di Ibukota Jakarta. Nggak mengherankan kalau desainnya terlihat begitu terbuka.
Proses desain dan pembangunan pun dilakukan dalam waktu yang singkat. Pembangunan RPTRA ini juga sebenarnya nggak menggunakan dana APBD, melainkan dibangun dengan dana CSR Swasta.
Saya kian takjub dan dibikin merinding ketika bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana masyarakat khususnya anak-anak bisa menikmati adanya RPTRA ini. Kelihatan banget kalau RPTRA ini bikin anak-anak punya ruang gerak yang bebas untuk melakukan aktivitas fisik, kemampuan bersosialisasi bahkan keterampilan lain seperti seni juga kian terasah.
Maklum saja, di RPRTA ini memang banyak fasilitas yang disediakan dan bisa dinikmati. Ada ruang serba guna, ruang menyusui, lapangan bermain dan olahraga, perpustakaan, dapur, kolam gizi hingga pojok warung yang dimanfaatkan ibu-ibu PKK untuk berjualan, termasuk jualan hasil karya atau produk yang mereka sudah produksi sendiri. Soal kebersihan? Wah, jangan ditanya…. RPTRA yang saya kunjungi sangat terjaga dengan baik. Para pengelola dan pasukan orange saling bersinergi.
Kemarin kami hanya sempat datang ke beberapa RPTRA. Pertama RPTRA Kampung Benda, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Selanjutnya RPTRA Kenanga di Kawasan Cideng dan terakhir mengunjungi RPTRA Kalijodo.
Yang jelas, berkunjung ke tiga RPTRA ini semakin membuka mata saya kalau ruang publik seperti ini memang banyak sekali manfaatnya. Nggak cuma menyediakan lahan terbuka untuk anak bermain dan olahraga, RPTRA seperti ini juga mengilangkan rasa curiga antar masyarakat. Semua golongan bisa menyatu dan berbaur tanpa ada batasan.
Baca juga : Serunya Menikmati Fasilitas Kalijodo Bersama Keluarga
Kemarin saya juga sempat ngorol dengan Ibu Rima di RPTRA Kenanga di Kawasan, Cideng. Ibu Rima mengaku merasakan dampak yang luar biasa dengan adanya RPTRA ini.
“Anak-anak saya jadi punya tempat ruang bermain bahkan bisa main Lego. Dulu, saya suka khawatir kalau dia main, tapi nggak jelas di mana atau dipinggir jalan. Tapi dengan adanta RPTRA ini saya merasa lebih aman, malah susah kalau disuruh pulang” ungkapnya.
*Ibu Telly bersama para tetangganya warga Warakas
Tidak berbeda jauh dengan Ibu Rima, saat saya ke RPTRA Kalijodo, saya pun sempat ngobrol dengan Ibu Telly, warga dari Warakas yang datang bersama rombongan sebanyak 60 orang. Ibu Telly sengaja mengajak anak-anak di wilayah rumahnya bersama para orangtua untuk menikmati fasilitas yang ada di Kalijodo. Waktu itu saya pun sempat tanya ke beberapa anak yang ada di sana.
“Bagaimana, senang nggak di sini?”
“Senang banget…. kami bebas main.”
Ah, jangankan anak-anak, saya yang sudah dewasa saja sangat menikmati RPTRA ini dan nggak sabar mengajak Bumi keliling dan menikmati beberapa RPTRA yang ada di Jakarta.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS