Mengajarkan anak bahasa Inggris di rumah memang susah-susah gampang. Tapi kalau sudah tahu trik yang tepat, anak bisa lebih tertarik untuk terus belajar bahasa Inggris, lho!
Orangtua mana, sih, yang nggak mau anaknya punya kompetensi yang baik? Punya daya saing di masa depan. Bukan apa-apa, sih, saya sudah bisa membayangkan kalau persaingan generasi anak kita jauh lebih berat. Zaman sekarang saja kita sudah dituntut untuk bisa bersaing hampir dengan 7 miliar orang. Gimana dengan anak-anak kita nanti?
Menurut saya, salah satu tanggung jawab kita sebagai orangtua adalah bisa memberikan keterampilan utuh yang dibutuhkan anak di masa datang. Baik kemampuan kompetensi, termasuk kualitas karakternya termasuk kamampuan literasi.
Ngomongin kemampuan literasi tentu saja berkaitan dengan kemampuan anak dalam menguasai bahasa, termasuk Bahasa Inggris. Saya dan suami sendiri sebenarnya punya prinsip agar anak bisa menguasai bahasa ibu lebih dulu, Bahasa Indonesia. Tapi bukan berarti bahasa asing, seperti Bahasa Inggris saya lupakan, lho.
Toh, berdasarkan banyak penelitian yang dilakukan pakar bahasa, banyak yang mengatakan sebenarnya semakin cepat anak belajar bahasa asing, maka semakin mudah anak menguasai bahasa itu. Misalnya, McLaughlin dan Genesee yang berpendapat kalau anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa.
Namun dalam hal ini, Dra. Mayke S. Tedjasaputra M, Si, dosen perkembangan anak Fakultas Psikologi UI, mengingatkan bahwa orangtua sebaiknya sensitif, memerhatikan apakah anaknya bingung atau tidak jika dikenalkan beberapa bahasa sekaligus. Intinya, sih, kalau anak sudah mampu memahami bahasa ibu, dan terlihat tidak bingung, mengajarkan bahasa asing sedini mungkin memang tidak masalah.
Sejak anak saya masih usia dini, saya sendiri sudah mulai mengenalkannya dengan Bahasa Inggris di rumah. Metode yang saya terapkan tentu saja yang menyenangkan buat anak. Metode seperti apa?
Lewat Buku Cerita
Sejak masih di dalam kandungan, saya dan suami sudah mulai membiasakan untuk membacakan buku cerita. Kebiasaan ini pun akhirnya terbawa sampai sekarang. Menjelang tidur, membaca buku cerita jadi rutinitas yang nggak bisa dilepaskan. Saya pun akhirnya memanfaatkannya untuk mengenalkan Bahasa Inggris dengan membacakan buku berbahasa Inggris. Supaya lebih menyenangkan, saya pun berusaha lebih interaktif, dan mengajak diskusi setelah membaca buku tersebut.
Percakapan sederhana dengan Bahasa Inggris
Mengingat anak saya sekarang jadi siswa sekolah bilingual, termasuk ikut after class Bahasa Inggris, anak saya ini mulai terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Untuk mendukung proses belajarnya, saya pun mencoba memulai percakapan dengan bahasa Inggris dengan kalimat sederhana. Misalnya, “Which of these two pants do you want to wear today?”. Setidaknya saya ingin membangun rasa percaya dirinya lebih dulu. Oh, ya, pesan saya ke Bumi juga nggak perlu takut untuk salah. Dengan tahu kesalahan justru akan membuat kita belajar melakukan hal yang lebih baik dan benar, bukan?
Games
Iya, saya dan suami memang bukan tipe orangtua yang ‘mengharamkan’ anak untuk bermain gadget. Kami memberikan jatah kepada Bumi, untuk bermain games selama dua jam di akhir pekan. Ketika Bumi masih berusia 4 tahun, kami pun memilihkan games yang memiliki nilai edukatif yang mengajarkannya bahasa inggris. Sebelumnya, kami memanfaatkan flashcards mengajarkan dan kosa kata bahasa Inggris.
Membuat DIY
Kalau lagi nggak kemana-mana, sesekali saya suka mengajak Bumi prakarya. Idenya juga nggak perlu membuat kerajinan yang rumit, karena yang terpenting buat saya, sih, bonding yang bisa kami bangun. Biasanya, aktivitas ini juga saya bumbui dengan mengajak Bumi untuk belajarbahasa Inggris. Mulai saja dengan menggunakan bahasa Inggris untuk instruksi seperti “Could you pass me the glue, please?”,“Why don’t you paint a picture?”, atau “Can you help me tidy up?”.
Saya sangat percaya, kalau dukungan kita memang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbasa Inggris. Hanya saja, karena saya cukup tahu diri karena nggak punya banyak waktu di rumah, dan kemampuan bahasa Inggris juga masih terbatas, saya sih, ingin memasukan Bumi ke tempat kursus Bahasa Inggris.
Tentunya saya akan memilih lembaga pendidikan di tempat yang terpercaya dan memiliki pengalaman. Seperti saya yang mempercayakan pendidikan bahasa Inggris untuk anak di tempat kursus yang berpengalaman dan profesional, seperti EF English First yang menyediakan kursus bahasa Inggris bagi anak usia balita hingga dewasa.
Terlebih lagi ada harga khusus bagi seluruh siswa baru di seluruh cabang EF di Indonesia, mulai tanggal 27 Januari sampai 13 Februari 2017. Sebagai ibu bijak, hal ini sangat penting. Setuju, dong?