banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Hernia pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele!

author

?author?30 Jan 2017

Hernia pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele!

Kemungkinan terburuk dari salah satu jenis hernia adalah kematian. Dan paling banyak terjadi pada bayi laki-laki.

Terus terang, begitu mendengar kata “hernia” yang ada dipikiran saya, suatu kelainan yang terjadi pada bagian perut, alias pusar. Tapi ternyata tidak seperti itu, terjadi hernia tidak didominasi pada sekitar bagian perut saja.

Hernia pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele! - Mommies Daily

Secara umum, hernia berasal dari bahasa latin, Herniae, “yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga,” jelas dr. Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dan perlu diingat, mommies, hernia yang terjadi pada orang dewasa berbeda dengan anak dan bayi.

Hernia pada bayi atau anak

Menurut dr. Meta Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan. Hernia pada bayi baru lahir terjadi karena adanya suatu area yang lemah di sekitar dinding rongga tubuh (bisa di perut, dada, kerongkongan, atau kantung testis). Saat bayi masih di dalam kandungan, dinding di sekitar rongga perut masih terbuka dan akan menutup rapat ketika ia lahir. Jika ada ketidakmatangan pembentukan organ-organ pencernaan, dinding yang belum matang tersebut akan menimbulkan lubang. Nah, kalau si bayi menangis kencang, batuk, mengejan saat BAB, ini akan membuat peningkatan tekanan sehingga daerah kulit di sekitar lubang akan menggelembung menjadi benjolan.

Hernia pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele! - Mommies Daily

Kasus hernia, pada laki-laki. Image: www.uhs.nhs.uk

Jenis-jenis Hernia

Secara garis besar berdasarkan lokasi timbulnya, hernia dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu internal (di dalam tubuh) dan eksternal (di luar tubuh).

Yang internal sebetulnya jarang terjadi pada bayi karena aktivitas di sekitar organ cerna belum terlalu kompleks. Hernia internal sendiri dapat dibagi menjadi dua:

  • Hernia diafragmatika (ada celah di bagian diafragma, yaitu otot pemisah rongga dada dan perut)
  • Hernia hiatal esofagus (ada celah pada dinding esofagus)
  • Sementara itu, menurut keterangan dari dr. Meta, hernia eksternal merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi pada bayi. Berikut penjelasannya:

    Hernia umbilikalis

    Hernia umbilikus terjadi bila penutupan bekas tali pusar tidak sempurna. Jika hal ini terjadi, tentu saja akan menyisakan suatu lubang yang memungkinkan usus bisa keluar masuk di daerah tersebut. Kalau bayi batuk, mengejan, atau menangis kencang, usus bisa keluar dan akan membentuk benjolan di area di sekitar pusar.

    Hernia inguinalis

    Ini terjadi pada bayi laki akibat kegagalan proses penutupan skrotum saat dilahirkan. Kalau bayi menangis kencang, ngeden misalnya, akan tampak benjolan di sekitar skrotum (kantong pelir).

    Khusus hernia eksternal di atas, mommies bisa mendeteksinya secara kasat mata. Yaitu, saat bayi menangis, mengejan waktu pup, akan timbul benjolan di tepat yang tak selayaknya. Namun untuk yang internal, dokter akan membutuhkan pemeriksaan lain.

    Penanganan & Risiko Terburuk 

    Dari segi penanganan, kasus hernia tergantung dari jenisnya sendiri. Pada umumnya, dr. Meta menyatakan hernia dapat ditekan kembali ke tempatnya dan sering kali menutup sendiri saat perkembangan otot menjadi lebih sempurna dan lebih kuat. Namun jika lubangnya sekitar 1,5 cm atau lebih, tindakan operasi biasanya dipertimbangkan.

    Sementara itu, dr. Meta juga mengingatkan, hernia punya kemungkinan terburuk, bisa berujung kematian. Khususnya hernia yang ter-strangulasi (semacam terjepit, sehingga peredaran darah menjadi macet). “Secara garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia. Biasanya, bayi yang mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, ini dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian,” papar dr. Meta.

    Usus terjepit yang dimaksudkan dr. Meta, gejalanya menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus. Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap,” tambah dr. Meta.

    Selain itu sama dengan hernia diafragmatik, karena sebagian usus dan isi rongga perut masuk ke rongga dada dapat menyebabkan bayi sesak dan sulit bernapas. Ini pun dapat menyebabkan kematian.

    Mengenai presentase, dr. Meta menyatakan, hernia paling banyak ditemukan pada laki, dengan angka perbandingan 4-8:1, dibandingkan dengan bayi perempuan. Sayangnya, kasus hernia ini kata dr. Meta tidak bisa dicegah.

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan