Selain common cold, penyakit radang amandel atau tonsillitis merupakan penyakit umum dialami oleh anak-anak. Ketika penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri ini menyerang, haruskah langsung dioperasi?
Ngomongin masalah amandel, siapa di antara mommies yang pernah mengalami penyakit ini? Atau malah, sekarang sedang gundah gulana karena si kecil mengalami amandel sehingga dokter menyarabkan untuk segera dioperasi?
Saya ingat sekali, zaman masih pakai seragam putih merah, saya pernah mengalami amandel. Rasanya tuh, kalau mau makan tenggorokan nyeri. Sakit bukan main. Ujung-ujungnya saya pun sempat melakukan mogok makan. Meskipun lapar, tapi benar-benar kurang selera buat makan.
Seperti yang dijelaskan dr Meta Hanindita, SpA, meskipun gejala amandel ini sangat bervariasi namun ada beberapa gelaja yang patut diketahui orangtua. “Gejala tonsilitis sebenarya sangat bervariasi, namun yang paling umum adalah nyeri tenggorok, kemudian diikuti oleh demam. Bisa juga teraba benjolan di leher, muntah-muntah, lemah lesu, mulut bau, sampai tidak mau makan.”
Lebih lanjut dr. Meta membenarkan kalau kalau onsilitis atau radang pada tonsil (amandel) memang sering sekali ditemukan pada anak-anak, terutama yang berusia berusia 3-7 tahun. Hal ini dikerenakan di usia ini, anak-anak memiliki tonsil atau amandel yang ukurannya lebih besar daripada tonsil dewasa atau anak yang lebih tua.
Secara garis besar, penyebabnya sendiri ternyata karena adanya bakteri dan beberapa virus yang menyebabkan timbulnya radang tangsil. Salah satu virus dan bakteri yang mengakibatkan penyakit amandel adalah virus Eipstein-Bar yang menyebabkan moniculeosis dan virus streptococcus pyogenes yang dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Sebenarnya, kapan radang atau kasus tonsillitis ini dikatakan berbahaya atau tergolong serius, sih, Dok?
Pada kasus yang jarang, tonsilitis dapat menyebabkan pembengkakan yang menimbulkan kesulitan bernapas. Infeksi yang tidak teratasi juga dapat menyebabkan infeksi menyebar jauh ke jaringan sekitarnya, (tonsilar cellulitis) bahkan sampai bernanah (abses tonsil). Selain itu, kasus tonsilitis pun dapat memberikan komplikasi lain yang tak kalah serius.Misalnya menyebabkan gangguan pada jantung (demam rematik), atau penyakit ginjal.
Wah, ternyata komplikasi yang ditimbulkan cukup serius, ya. Pantas saja kalau banyak yang berpikiran bahwa jika mengalami penyakit amandel ini, maka harus segera dioperasi. Tapi, apakah benar jalan satu-satunya hanya dioperasi?
Kalau menurut penjelasan dr. Meta, keputusan ini memang tidak boleh gegabah. Artinya perlu mengetahui kondisinya seserius dan seperti apa. Untuk itulah dr. Meta menyarankan jika memang sudah ada keluhan jangan ragu untuSelalu konsultasikan pada dokter untuk mengetahui apakah diperlukan tindakan operasi.
“Tonsilektomi atau pengangkatan amandel ini biasanya baru akan dilakukan untuk mereka yang sudah mengalami tonsilitis kronis, tonsilitis berulang, tonsilitis yang tidak memberi respon pada obat-obatan, serta tonsilitis yang menimbulkan komplikasi,” tegasnya
Di akhir pembicaan, dokter anak yang belum lama ini menelurkan buku kesehatan anak mengingatkan kalau tonsilitis ini sangat menular, oleh karena itu selalu ajarkan anak untuk mencuci tangan secara rutin. “Jika ada anggota keluarga yang terkena, isolasi dan jauhkan dari anak,” pungkasnya.