banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Anak Saya Butuh General Check Up, Nggak, Ya?

author

?author?14 Dec 2016

Anak Saya Butuh General Check Up, Nggak, Ya?

Ternyata nggak hanya orang dewasa aja, lho, yang butuh general check up. Anak-anak juga butuh, apa manfaatnya dan bagaimana penerapannya?

Ketika anak saya sudah memasuki usia 2 tahun, saya sudah mulai concern sama yang namanya pemeriksaan Jordy secata menyeluruh. Atau orang-orang lazim menyebutnya general check up atau medical check up. Niatan untuk membawa Jordy untuk general check up sudah ada, tapi belum berjodoh dengan waktu.

Anak Saya Butuh General Check Up, Nggak, Ya? - Mommies Daily

Saya semakin diyakinkan ketika datang ke acara untuk memeringati International  Childre’s Growth Awarness Day beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) selaku dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dari AP&AP Pediatric, Growth and Diabetes Center. Salah satu key message  dari dr. Pulungan adalah sangat penting untuk memantau pertumbuhan anak secara rutin dan berkelanjutan serta merencanakan milestone pertumbuhan anak hingga usia pubertas.

Di kesempatan berbeda, saya sempat menanyakan urgency, general check up ini kepada dr. Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. dr. Meta punya jawaban senada General check up pada anak perlu dilakukan untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan general check up kalau ditemukan ada kelainan pada anak, penanganan dan pengobatannya bisa dilakukan sedini mungkin.”

Kapan general check up sebaiknya dilakukan?

Ketika baru lahir, anak-anak kita sebetulnya mendapatkan general check up oleh tim dokter. Dan dilanjutkan saat imunisasi. Lalu untuk usia di atas 18 bulan, yaitu batas umur imunisasi wajib, dilakukan general check up 6 bulan sekali. Dan untuk anak di atas usia 3 tahun, dilakukan setahun sekali.

Dari tahapan perkembangannya, akan ada jenis pemeriksaan yang berbeda. Berikut penjelasan dari dr. Meta:

  • Newborn: bagaimana minum susunya, bagaimana pertambahan beratnya, panjang, lingkar kepala, pola tidur, buang air dllnya.
  • Infant (sampai setahun) : selain berat badan, panjang badan, lingkar kepala, adakah tanda anemia defisiensi besi (pucat misalnya), bagaimana perkembangannya. Usia 6 bulan misalnya, apakah sudah bisa duduk? Usia setahun, apakah sudah bisa berjalan? dan lain-lain.
  • Toddler (1-3 tahun): Secara garis besar pun hampir sama, dievaluasi berat, tinggi, lingkar kepala, pola makan, dan perkembangannya, juga mulai dicek kesehatan dan kebersihan gigi.
  • Preschooler (3-5 tahun): Sama dengan toddler, tapi ditambah dengan bagaimana sekilas kesehatan penglihatannya.
  • 5 tahun ke atas: lebih banyak yang dievaluasi selain berat, tinggi, penglihatan, gigi, dan lain-lain.
  • Dari kategori usia, UNICEF menetapkan mereka yang berusia 0-18 tahun ditetapkan dalam kelompok anak-anak. Jadi selama si kecil masih dalam rentan usia tersebut, sebaiknya mommies rajin melakukan general check up, untuk memantau tumbuh kembangnya. Kalaupun ditemukan kelainan, makan dari segi penanganan bisa dilakukan pengananan dengan cepat.

    Baca juga:

    Wajib! Rutin Pantau Pertumbuhan Anak untuk Dignosa Masalah Kesehatan

    Milestone Anak Saya Berjalan Normal, Nggak, Ya?

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan