Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tips Menghadapi Pasangan Boros
Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.
Biasanya boros itu identik dengan perempuan, ya nggak? Nah, sekarang gimana kalau yang boros itu malah suami kita.
Setiap bulan tugas untuk mengatur pengeluaran dengan hemat harus dilakukan oleh setiap mommies. Namun, bagaimana jika Anda ternyata memiliki pasangan yang boros? Agar keuangan rumah tangga tetap dapat berjalan baik maka diperlukan beberapa langkah khusus untuk menyiasatinya.
Menerima kondisi pasangan apa adanya termasuk kebiasaan boros yang dimiliki merupakan langkah awal yang perlu dilakukan. Menerima kondisi pasangan bisa meminimalisir kekesalan yang mungkin timbul. Namun, komunikasikan kepada pasangan bahwa caranya mengelola keuangan masih kurang tepat dan dapat membahayakan perencanaan keuangan keluarga di masa depan.
Mengubah kebiasaan dalam mengelola penghasilan memang tidak mudah. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah memisahkan pengeluaran ke dalam beberapa rekening khusus. Setidaknya, keluarga Anda perlu memiliki 3 rekening tabungan. Satu rekening untuk pengeluaran rutin dan transaksi bulanan, satu rekening untuk dana darurat keluarga, dan satu rekening khusus untuk operasional dan belanja pasangan. Dengan demikian, berapa pun pengeluaran pasangan, tidak akan berpengaruh terhadap keuangan rumah tangga. Pastikan juga pasangan tidak memiliki akses terhadap kartu kredit!
Setiap tahun, buatlah tujuan keuangan yang disetujui bersama dengan pasangan. Contohnya: kapan mau membeli kendaraan, kapan mau liburan dan kemana, dan seterusnya. Umumnya pasangan yang secara bersama-sama menetapkan suatu target dalam bentuk tujuan keuangan, akan lebih disiplin dan berkomitmen untuk mencapainya.
Setelah menetapkan tujuan keuangan, maka berikutnya adalah menjalankan komitmen untuk investasi bulanan. Agar proses menabung dan berinvestasi tetap dapat berjalan, sebaiknya mommies membuat instruksi debit otomatis dari rekening penerima penghasilan ke rekening tabungan dan investasi (autoinvest). Hal ini penting untuk menghindari batalnya rencana menabung atau berinvestasi karena dana sudah habis dibelanjakan.
Agar sukses mengubah perilaku pasangan, kunci utamanya adalah kesabaran dan saling menghargai. Perubahan perilaku di dalam diri seseorang memerlukan waktu dan proses yang cukup lama, sehingga perubahan kecil pun sebaiknya dihargai. Jangan lupa untuk melakukan evaluasi keuangan setiap 3 bulan sekali, untuk mengetahui perkembangan rencana keuangan keluarga.
Live a beautiful life!'
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.
Share Article
COMMENTS