Rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman bisa jadi malah berbahaya, kalau kita nggak pintar menjaganya. Area mana saja yang berbahaya dan bagaimana menyiasatinya?
Saya ingat banget, waktu kedua anak saya masih berusia di bawah 5 tahun, mama mewanti-wanti agar jangan dulu mengisi rumah dengan berbagai macam perabotan. Intinya, biarin aja rumah terlihat plong dulu. Sudah pasti saya menolak dong, hahaha. Kenapa juga sih harus begitu…. Hih!
Ternyata, saya baru mudeng setelah mama memberikan alasannya. Di usia balita, seiring dengan kemampuan motorik si kecil yang hobi bergerak, berjalan, memegang sesuatu …. Intinya mengeksplor, besar kemungkinan anak-anak akan merambah seluruh sudut rumah. Bisa jadi perabotan yang menurut kacamata kita sebagai orang dewasa terlihat tidak berbahaya, ternyata bisa membahayakan si kecil. Barulah saya setuju.
Memangnya apa sih bahaya yang kira-kira tersembunyi di dalam rumah kita? Ternyata banyak lho moms. Nih, saya jabarkan contoh-contohnya ya, plus cara menyiasatinya.
1. Meja dengan ujung yang tajam bisa berbahaya jika terbentur kepala si kecil. Maka pilih meja dengan sudut yang membulat atau berikan pelapis di setiap sudut meja untuk menutup sudut tajamnya.
2. Guci atau keramik bisa saja tersenggol si kecil dan pecahannya mengenai bagian tubuh si kecil. Maka jika memang usia si kecil masih hobi pegang sana-sini, hindari memiliki barang pecah belah di rumah.
3. Stop kontak dengan posisi yang mudah dijamah tangan si kecil bisa membuatnya kesetrum. Alangkah baiknya, gunakan lubang penutup stop kontak.
4. Saya ingat pengalaman buruk anak teman kantor saya dengan tali gorden. Jadi, si anak lagi asik bermain tali gorden dan tanpa sengaja dia kepeleset. Yang terjadi, si tali itu menjerat lehernya dan membuat lehernya berdarah. Maka, sebaiknya pilih gorden yang tidak menggunakan tali.
5. Laci-laci dapur yang berisi peralatan memasak bisa menjadi nightmare tersendiri bagi orang tua. Selain dapat membuat tangan mungil si kecil terjepit ketika sedang membuka tutup, bisa juga si kecil tertusuk garpu atau bahkan pisau. Maka, jangan lupa memasang pelindung laci sehingga si kecil tidak sembarang membuka.
6. Teralis memang dibuat untuk melindungi kita dari bahaya kemalingan, namun pastikan bahwa lubang teralis tidak bisa memuat kepala si kecil yang bisa mengakibatkan kepalanya terjepit di lubang teralis.
7. Lantai kamar mandi biasanya suka licin karena sisa sabun atau shampoo. Si kecil bisa saja terpeleset dan jatuh. Maka, boleh banget kita melapisi lantai kamar mandi dengan karpet khusus kamar mandi.
Sedangkan lantai di luar area kamar mandi juga menyimpan bahaya yang sama jika kita tidak menjaga kebersihannya. Lantai kotor sudah pasti rentan dengan hadirnya kuman. Kebayang nggak, di usia si kecil yang hobi memungut apa saja dari lantai lalu dimasukkan ke dalam mulut, berapa banyak kuman yang ikut terbawa ke dalam mulut.
Selain kuman, lantai juga biasanya menjad ‘basecamp’ untuk para serangga, hehehe. Segala macam semut, lalat hingga nyamuk hobi tuh nempel di lantai.
Nah, sudah pasti lantai wajib disapu dan dipel dua kali sehari, pagi dan sore. Agar tidak ribet saat membersihkan lantai rumah, saya memakai pembersih yang multifungsi, yaitu Wipol Ultra Protection Pengusir Serangga. Jadi selain membersihkan dan membunuh kuman, Wipol Ultra Protection Pengusir Serangga yang formulanya alami dan aman untuk anak ini juga membantu mengusir serangga seperti kecoa, nyamuk dan semut.
Baunya juga enak, bukan bau kimia yang menyengat gimana, namun bau sereh alami. Dan sereh kan memang terkenal sebagai bahan alami pengusir serangga.
Kalau mommies sendiri, bagaimana cara menjaga rumah agar tetap aman? Share dong di sini, siapa tahu aja rumah kita ke depannya bisa menjadi rumah idaman kan :)